Friedrich Nietzsche Tokoh yang Mempengaruhi Pemikiran Iqbal

puisinya Payami-Masyriq. Seperti puisi dibawah ini tentang Nietzsche: 22 Jika kau nada lembut, jangan datang padanya Gemuruh topannya adalah musik yang ditiup seruling penanya Ia celupkan pisau bedah ke lubuk hati barat Tangannya berlumuran darah setelah membersihkan salib Kristus Pada pembangunan Ka’bah, ia mendirikan rumah berhala sendiri Hatinya adalah seorang mukmin, namun otaknya kafir Pergilah dan bakar dirimu di api unggun raja Namrudz ini; Agar taman Ibrahim berbunga dari api azar

2. Henry Bergson

Pengaruh Bergson terhadap Iqbal sangat besar, terutama tentang intuisi dan elan vital. Intuisi, menurutnya, merupakan semacam rasio simpati yang mana subjek peneliti menempatkan dirinya dalam objeknya untuk menemukan apa yang unik di dalamnya dan oleh karenanya tidak dapat diekspresikan. Berpikir secara intuitif adalah berpikir dalam durasi, yaitu waktu dalam gerak berkelanjutan, bukan waktu yang terspesialisasi oleh rasio menjadi momen-momen atau titik-titik dalam garis. Elan vital sendiri bagi Bergson, merupakan suatu kesadaran dari mana tumbuh kehidupan dan semua kemungkinan kreatifnya. Evolusi bersifat kreatif dan tidak deterministik seperti yang diungkapkan Darwin atau Marx karena masa depan bersifat terbuka. Berdasarkan argument elan vitalnya, dia menolak tujuan final yang ditetapkan di depan. Pada akhirnya, Bergson mengklaim bahwa elan vital sebagai kualitas realitas ultimo Tuhan kalau bukannya Tuhan itu sendiri. 23 22 Donny Ghahral Adian, Muhammad Iqbal; Seri Tokoh Filsafat,...h. 42-43. 23 Donny Ghahral Adian, Muhammad Iqbal; Seri Tokoh Filsafat,..., h. 48-49.

3. Maulana Jalaluddin Rumi

Besar dalam lingkungan religius Islam India membuat Iqbal sangat dekat dengan pemikiran filsuf Islam Persia, Maulana Rumi. Dalam budaya Urdu India, kental bermain pengaruh Persia seperti dalam bahasa pengadilan atau sufisme Parsi. Filosofi ajaran Rumi pada dasarnya kembali pada prinsip kesatuan dalam akar dimana ia berasal. Pengaruh filosofi ini selanjutnya tidak hanya nampak dalam karya-karya Islamis Iqbal namun juga dalam kerangka Pakistan yang ia cita-citakan. 24 Iqbal mengangkat Jalaludin Rumi sebagai guru spiritualnya. Jelas ini lebih ke imaginer, karena Rumi sudah meninggal ratusan tahun yang lalu. Di prosa lirik „Javid Nama‟, yang sengaja ia tulis dalam bahasa persia, untuk mengenang Rumi, Iqbal menggambarkan seluruh perjalanan spiritualnya dengan Rumi. Sebuah puisi Iqbal dalam antologinya Pas Chih Bayad Kard Ay Aqwam-i Sharq Apa Yang Harus Dilakukan Bangsa-bangsa Timur berjudul ”Kepada Matahari Yang Menerangi Dunia” khusus ditujukan kepada Rumi. Iqbal menyebut Rumi sebagai Raushan Damir, yaitu orang yang memiliki penglihatan ruhani yang tajam sehingga mampu membaca rahasia hati dunia dan peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang tersembunyi. 25 Dari Rumi kita dapat memetik banyak pelajaran bagaimana membenahi jiwa umat yang sedang kusut dan morat marit. Pikiran- pikiran Rumi yang profetik mengandung pesan kenabian memiliki tenaga pembebasan dan pencerahan, terutama bagi mereka yang bersedia meresapi ajaran Rumi secara mendalam. Menurut Iqbal, Rumi mengajarkan bahwa masyarakat tidak dapat didorong menjadi aktif tanpa apa yang disebut sukr dan junon, yaitu keadaan jiwa dan pikiran state of mind yang diliputi 24 Donny Ghahral Adian, Muhammad Iqbal; Seri Tokoh Filsafat,...h. 50. 25 Donny Ghahral Adian, Muhammad Iqbal; Seri Tokoh Filsafat,... h.51. rasa mabuk kepayang dan anthusiasme ketuhanan. Sebagai keadaan jiwa dan pikiran yang menguasai diri seseorang, keduanya timbul dari dorongan Cinta yang kuat sehingga seseorang menjadi berani menggapai sebuah cita-cita walaupun harus menempuh berbagai kesukaran serta menuntut pengorbanan diri.