Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

meliputi ciri khas seseorang dalam sikap dan tingkah laku, serta kemampuan intelektual yang dimilikinya. Karena adanya unsur kepribadian yang secara individu, seorang muslim akan memiliki ciri khas masing-masing. Demikian akan ada kepribadian antara seorang muslim dengan muslim lainnya walaupun sebagai individu, masing-masing pribadi itu berbeda. Tapi dalam pembentukan kepribadian muslim sebagai ummah perbedaan itu dipadukan. 5 Kepribadian manusia merupakan suatu misteri yang penuh dengan dinamika. Setiap manusia memiliki suatu keunikan tersendiri yang berbeda dengan yang lain, hal tersebut tergantung pada diri masing-masing bagaimana pengaruh-pengaruh yang muncul baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya diolah dan diproses. Namun sering kali kepribadian dipersepsikan secara kurang tepat oleh sebagian banyak orang. Seperti pendapat Muhammad Ismail di atas bahwa kepribadian seseorang sering dinilai dari wajahnya, bentuk tubuh, kerapihan berbusana dan hal-hal lainnya yang terlihat secara kasat mata. Anggapan seperti ini tidak sepenuhnya salah, namun bila wajah, bentuk tubuh, kerapihan berbusana dan hal-hal lain sebagainya dianggap sebagai salah satu faktor penentu kepribadian atau berpengaruh terhadap kepribadian, maka akan didapatkan suatu pengertian yang tidak mencakup dan menggambarkan hakikat kepribadian. Berkaitan dengan masalah kepribadian muslim, penulis tertarik dengan salah satu filsuf yang memiliki konsep khudi atau pribadi yaitu Muhammad Iqbal. Di mana Iqbal menjelaskan tentang pribadi muslim dalam bukunya Asrar I Khudi, yang membahas sejarah, tentang bagaimana memperkuat pribadi, menyusun ummat dan juga pesan-pesan guru-guru purba untuk zaman sekarang, sifat-sifat muslim, sifat-sifat buruk yang harus dihindari, peringatan supaya berhati-hati terhadap mistik yang dapat melemahkan roh dan sebagainya yang semuanya itu dituangkan oleh Iqbal dalam bentuk syair yang panjang. 6 5 Jalaludin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003 Cet ke-3,h. 197. 6 Muhammad Iqbal, Asrar I Khudi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h.15 Dalam buku Asrar I Khudi sebenarnya melukiskan kehidupan individual dari seorang Islam yang hendak dikesani Iqbal supaya sadar tentang tugasnya di dunia, tapi lambat laun dalam seluruh untaian syair yang amat panjang ini, digambarkannya segala segi wujud manusia sebagai makhluk yang termulia di tengah-tengah alam semesta. 7 Muhammad Iqbal sebagai seorang pemikir muslim modern dengan disemangati sikap mengembangkan ide yang relevan, membangkitkan usaha gerakan. Iqbal mencoba menterjemahkan pikirannya dalam bentuk kegiatan gerakan. Pemikiran Iqbal tumbuh dari pemikiran para pemikir yang mendahuluinya. Ia mengumpulkan seluruh buah filsafat dan seni dari Timur dan Barat. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa ia meninggalkan pemikiran para pendahulunya, tempat ia menemukan semuanya itu. Yang ia kumpulkan dari sumber lain, dipakainya sebagai landasan tempat ia membangun bangunan besar sistemnya sendiri. Seperti halnya pemikir-pemikir besar lainnya, dalam dirinya “semua pemikiran yang mendahuluinya dibentuk kembali dibawah cahaya kejeniusannya. ” 8 Iqbal amat dalam tinjaunnya tentang filsafat dan sejarah Islam serta telaahnya tentang filsafat barat. Menurutnya bahwa Intelektualisme Hindi dan Pantheisme Islam membinasakan kemauan dan kesanggupan orang Islam akan mengadakan suatu aksi untuk menentukan kejayaannya kembali menjadi zaman keemasan Islam. Maka dibinalah semacam filsafat yang berasal dari hadits Nabi Muhammad SAW: “Tumbuhkanlah dalam dirimu sifat-sifat Tuhan”, yang dipekatkannya dalam bahasa Farsi yakni “Khudi” yang berarti pribadi. Lafaz Khudi ini memang menurut tata bahasa Farsi dan Urdu ialah bentuk kecil dari kata khuda yang berarti Tuhan. 9 Dari pemaparan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang konsep pembinaan kepribadian muslim yang dikemukakan oleh 7 Muhammad Iqbal, Asrar I Khudi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h.28. 8 M.M. Syarif, Iqbal tentang Tuhan dan Keindahan, Terj. Yusuf Jamil, Bandung: Mizan, 1993, h.80. 9 Muhammad Iqbal, Asrar I Khudi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h.18. salah satu ilmuwan muslim yang menggagas konsep tentang khudi atau kepribadian yakni Muhammad Iqbal 1873-1938, sehingga skripsi ini penulis beri judul: “KONSEP PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM MENURUT MUHAMMAD IQBAL ”. Skripsi ini diberi judul seperti itu karena pembinaan kepribadian muslim sangat penting bagi para generasi muslim agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang bersifat duniawi.

B. Identifikasi Masalah

1. Pandangan Muhammad Iqbal tentang Tuhan 2. Gagasan Muhammad Iqbal tentang Insan Kamil 3. Konsep Khudi menurut Muhammad Iqbal

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan penulis mengenai konsep khudi atau kepribadian yang digagas oleh Muhammad Iqbal, penulis membatasi permasalahannya yaitu: 1. Pandangan Muhammad Iqbal tentang kepribadian muslim 2. Konsep pembinaan kepribadian muslim menurut Muhammad Iqbal

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka untuk mempermudah penulis, masalah di atas dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa pandangan Muhammad Iqbal mengenai Kepribadian Muslim? 2. Bagaimana konsep pembinaan kepribadian muslim menurut Muhammad Iqbal?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan pengkajian serta penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui konsep pembinaan kepribadian muslim menurut Muhammad Iqbal.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan pengkajian dan penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini: a. Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang kepribadian muslim. b. Untuk mengetahui konsep pemikiran pembinaan kepribadian muslim menurut Muhammad Iqbal. c. Untuk mengembangkan wawasan mengenai khazanah konsep kepribadian Muslim dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. d. Untuk memberi gambaran bagi para pembaca, para orang tua, dan masyarakat pada umumnya mengenai konsep kepribadian muslim.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Kualitatif. Riset kualitatis memproses pencarian gambaran data dari konteks kejadian secara langsung sebagai upaya melukiskan peristiwa sepersis kenyataannya, yang berarti membuat pelabgai kejadiannya seperti merekat dan melibatkan perspektif yang partisipatif di dalam pelbagai kejadian, serta menggunakan penginduksian dalam menjelaskan gambaran fenomena yang diamatinya. 10 Dengan demikian, pendekatan kualitatif menekankan analisanya pada data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif penulis gunakan untuk menganalisis pemikiran Muhammad Iqbal tentang konsep pembinaan kepribadian muslim. Maka dengan sendirinya penganalisaan data ini lebih difokuskan pada penelitian Kepustakaan Library Research, yakni dengan membaca, menelaah dan mengkaji sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. 10 Septiawan Sntana K, Menulis Ilmiah; Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001, ed. 1, h.29-30.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. 11

3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi dokumentar, yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber informasi milik onjek yang ditulis secara langsung tanpa perantara. b. Studi kepustakaan, yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari literature yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dengan mengumpulkan data-data melalui bahwna bacaan seperti teks book, Jurnal ataupun artikel yang memiliki relevansi dengan penelitian ini guna mendapatkan landasan teoritis.

4. Teknik analisis data

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang berttujuan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai obyek penelitian dengan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. 12 Analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data secara sistimatis dan diformulasikan sedemikian rupa hingga diperoleh kesimpulan yang komprehensif.

H. Fokus Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pandangan Muhammad Iqbal mengenai konsep kepribadian muslim, sedangkan objek penelitiannya yaitu pembinaan kepribadian muslim menurut pandangan Muhammad Iqbal. Cara penyajiannya bersifat deskriptif analitik. Penyajian deskriptif adalah menjelaskan tentang pengertian, maksud dan tujuan dari pembinaan kepribadian 11 Suharsimi Arikunto, Manajemen Peneltian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 234. 12 Suharsimi Arikunto, Manajemen Peneltian,h. 234