muslim. Analisisnya adalah menganalisa pemikiran Muhammad Iqbal dengan berbagai dalil-dalil yang memiliki keterkaitan, baik dalil al-Qurán maupun al-
Hadits dan beberapa disiplin ilmu pengetahuan.
I. Sumber Data
Dalam mengumpulkan data, penulis sepenuhnya menggunakan metode penelitian kepustakaan. Untuk mendapatkan data-data penelitian, penulis
mengumpulkan bahan kepustakaan terutama yang berkaitan dengan kepribadian remaja muslim. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. a.
Sumber data Primer adalah sumber data utama yang akan menjadi
rujukan dalam kajian ini. Diantaranya adalah :
Muhammad Iqbal, Asrar-I Khudi Rahasia-rahasia Pribadi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
b. Sumber data Sekunder adalah sumber data pendukung yang melengkapi
sumber data primer. Diantaranya adalah :
Alisuf Sabri, Pengantar Umum dan Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet ke-1, 1993
Donny Ghahral Adian, M.Iqbal: Seri Tokoh filsafat, Jakarta: Teraju,
2003.
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama,
cet ke-3, 2002.
Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian tinjauan Praktis
Menuju Pribadi Positif, Jakarta: PT. Indeks, 2007.
Jalaludin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Cet ke-3, 2003.
M. M Syarif, Iqbal Tentang Tuhan dan Keindahan, Terj. Yusuf
Jamil, Bandung: mizan, 1993
Rafi Sapuri, Psikologi Islam: tuntunan Jiwa Manusia Modern,
Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2009.
Rifat Syauqi Nawawi, Kepribadian Qur’ani, Tangerang: WNI Press,
2009.
J. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini penulis mengadakan kunjungan kepustakaan dalam rangka mengumpulkan data.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini pelulis mengumpulkan data dari buku-buku sumber yang diperoleh dari kepustakaan untuk penelitian.
c. Tahap Penyelesaian
Dalam tahap ini penulis menyimpulkan hasil observasi dan kemudian menafsirkan serta menyusun data dalam bentuk hasil penelitian
laporan. Teknik penulisan ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skrispsi
yang diterbitkan oleh fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
hidayatullah Jakarta, 2007”.
10
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Pembinaan Kepribadian Muslim
1. Pengertian Pembinaan
Pembinaan diartikan sebagai proses, perbuatan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang
baik.
1
Pengertian pembinaan menurut psikologi dapat diartikan sebagai upaya
memelihara dan membawa suatu keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya. Dalam manajemen pendidikan luar sekolah,
pembinaan dilakukan dengan maksud agar kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari hal
yang telah direncanakan.
2
Secara umum pembinaan disebut sebagai sebuah perbaikan terhadap pola kehidupan yang direncanakan. Setiap manusia memiliki tujuan hidup tertentu
dan ia memiliki keinginan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Apabila tujuan
1
Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet. ke-10, h. 134.
2
Kang Abied online Pembinaan: www.masbied.compengertian-pembinaan-menurut-
psikologi , 09 April 2012, 15.29 WIB.
hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan berusaha untuk menata ulang pola kehidupannya.
3
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu berasal dari sudut
pembaharuan dan berasal dari sudut pengawasan. Pembinaan yang berasal dari sudut pembaharuan yaitu mengubah sesuatu menjadi yang baru dan memiliki
nilai-nilai lebih baik bagi kehidupan masa yang akan datang. Sedangkan pembinaan yang berasal dari sudut pengawasan yaitu usaha untuk membuat
sesuatu lebih sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.
2. Upaya-upaya dalam Pembinaan
Untuk mendekatkan remaja pada suatu pemecahan yang tepat, maka hendaknya ditinjau terlebih dahulu dari subjeknya, yaitu dengan mengetahui
keadaan remaja dan sifat-sifatnya serta beberapa faktor dan penyebab timbulnya problem remaja, maka seterusnya perlu diadakan pengulangan, pemecahan
masalah remaja jalan keluarnya. Untuk menghindari membengkaknya problem yang dihadapi oleh remaja
maka perlu sekali diadakan pencegahan yang terarah diantaranya:
a. Tindakan Preventif
Yaitu segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan- kenakalan, dapat dilakukan dengan pendekatan informal keluarga, pendekatan
formal sekolah atau juga melalui pendekatan nonformal masyarakat.
4
1. Pembinaan pendidikan keluarga dilakukan dengan cara :
a. Menghindari keretakan rumah tangga
b. Menanamkan pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya misalnya keimnan, akhlak dan ibadah. c.
Pemeliharaan hubungan kasih sayang yang adil dan merata, atara sesama anggota keluarga.
3
kang Abied, www.masbied.compengertian-pembinaan-menurut-psikologi
.
4
kang Abied, www.masbied.compengertian-pembinaan-menurut-psikologi
.