Uji Asumsi Klasik Teknik Analisa Data

c. Uji Multikoliniearitas 17 Uji Multikoliniearitas nerupakan uji yang ditunjukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independen. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikoliniearitas. Untuk mendeteksi ada tau tidaknya multikoliniearitas: 1 Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoliniearitas. 2 Multikoliniearitas dapat juga diukur dengan VIF, jika VIF 10 maka tingkat koliniearitas dapat dioleransi. d. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno menyatakan bahwaautokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. 18 Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. 19 17 Tony Wijaya, Analisis Multivariant, Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2010, h. 51 18 Duwi Priyatno, SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, h. 61. 19 Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014, Cet. I, h. 186. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya otokorelasi dalam yang Durbin Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Terjadi autokorelasi Positif, jika nilai DW dibawah -2 DW -2 2 Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau 2≤DW≤+2. 3 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW +2.

3. Analisis Model Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui respon nasabah yang diukur dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif terhadap manfaat investasi produk mitra amanah dengan bantuan SPSS 21.00. Adapun model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analsis Regresi Berganda Untuk menguji respon yang diukur dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif terhadap manfaat investasi produk mitra amanah, maka digunakan teknik analisis liner berganda. Adapun model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Dimana: Y = Variabel Dependen, yaitu manfaat investasi produk mitra amanah A = Koefisien konstanta B 1 b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Variabel Independen 1, yaitu Kognitif X 2 = Variabel Independen 2, yaitu Afektif X 3 = Variabel Independen 3, yaitu Konatif e = error, menunjukkan bagaimana tingkat fluktuasi dari penduga atau statistik Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori sebagai berikut: Tabel 3.3 Format Responden Nasabah untuk Pernyataan Positif Respon Point Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N Kurang Setuju KS 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 b. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-0,1000 Sangat Kuat

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji t Pengujian secara terpisahParsial Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen