3. Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data-data kemudian dianalisa sesuai dengan rumusan
masalah penelitian. Setelah itu disajikan dalam dalam laporan ilmiah. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskriftif kualitatif,
yaitu penulis menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumentasi.
Adapun sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada: Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
E. Kerangka Konsep
Proses dan sekaligus kenyataan globalisasi tidak dapat dihindari. Ini sebuah keniscayaan, yang diakui oleh semua orang. Maka untuk menghadapinya diperlukan
kesiapan sumber daya manusia SDM yang berkualitas,
12
yaitu manusia-manusia unggul yang mempunyai kualifikasi untuk bersaing dengan sumber daya dari luar.
Untuk itu diperlukan adanya upaya-upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas diri yang tanpa henti.
Pemberdayaan dalam kamus umum bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang
memuaskan .
13
Sedangkan dalam pengertian lain istilah pemberdayaan berarti upaya memperluas pilihan bagi masyarakat dengan upaya pendayagunaan potensi,
pemanfaatan yang sebaik-baiknya , dengan kata lain pemberdayaan adalah
12
A. Qodri Azizy, Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, h.vii.
13
Badudu dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001 h. 318.
memampukan dan memandirikan masyarakat.
14
Pemberdayaan juga dapat berarti penyadaran tentang kelemahan atau potensi yang dimiliki sehingga menimbulkan dan
meningkatkan kepercayaan diri sendiri untuk keluar dari persoalan dan untuk memcahkan permasalahan serta mengembangkan diri.
Minimal ada tiga tahapan dalam pemberdayaan
15
. Pertama, Input yaitu menetapkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan pemberdayaan melalui
identifikasi kebutuhan dan penetapan sasaran, ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang dapat diukur dalam bentuk peningkatan dan perubahan yang lebih baik.
Kedua , proses pelaksanaan dari pemberdayaan yang direncanakan. Ketiga, Output
yaitu memantau, mengevaluasi dan menganalisis pemberdayaan.
Tabel 1.1 Tahapan pemberdayaan
Salah satu upaya untuk memberdayakan potensi ekonomi umat serta membangun sebuah masyarakat yang mandiri adalah melahirkan sebanyak-
banyaknya wirausahawan baru. Asumsinya sederhana, kewirausahaan pada dasarnya
14
Lili Badiri, Muhammad Zen, M.Hudri, Zakat Wirausaha, Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005 h. 54.
15
Sumardi, Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Berkah Pustaka, 1984, h.23.
Input
Output Proses
adalah kemandirian, terutama kemandirian ekonomis; dan kemandirian adalah keberdayaan.
16
Pesantren sejak pendiriannya telah memberikan perhatian yang utuh terhadap penyiapan generasi Indonesia yang tidak saja memahami ajaran agama
dalam konteks sosial, tetapi juga mempersiapkan generasi dengan keterampilan dan kreatifitas yang tinggi. Doktrin pesantren tentang pentingnya jiwa kewirausahaan
menjadi ajaran wajib bagi setiap pesantren. Hampir susah menemukan pesantren yang mengajarkan santrinya untuk mengejar posisi sebagai pegawai negeri sipil. Fakta ini
memberikan kesimpulan bahwa hanya dengan bekal keterampilan dan kreatifitas yang tinggi, maka alumni pesantren bisa menjadi bahagian masyarakat.
F. Tinjauan Pustaka