c. Melalui Media cetak dan elektronik
d. Pandai Bergaul
3. Bisnis Habib Sendiri
Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman juga menerima dana yang berasal dari luar Negeri dimana penggunaannya itu di tujukan untuk pembangunan
pondok pesantren. Tabel 3.2
Nama Donatur dan Kegunaan Sumbangan
No. Nama Donatur
Kegunaan Sumbangan
1. H. Isya Jakarta
Pondok “Asrama Putra” H. Isya 2.
Gandhi International School Jakarta
Pondok “Asrama Putra” Gandhi 3.
Habib Umar Al-Jufri Kalimantan Pondok “Asrama Putra” Habib Umar
4. H. Qosim Singapura
Pondok “Asrama Putra” H. Qosim 5.
Ibu Olga Fatma Gobel Jakarta Pondok “Asrama Putra” Olga Fatma
6. Jamsostek
Gedung Perpustakaan 7.
H. Isya Jakarta Masjid Toha “Putra”
8. H. Qosim Singapura
Masjid Siti Fatimah “Putri” 9.
Yayasan Budha Tzu-Chi Indonesia
Bangunan Sekolah Lapangan Basket
Sumber: Arsip Bendahara Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
G. Sektor Usaha di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
Dasar pemikiran adanya pemberdayaan kewirausahaan di Pondok ini adalah agar para santri selain memiliki pengetahuan agama, juga agar memiliki skill
dan keterampilan di mana keterampilan itu diharapkan bisa bermanfaat apabila
setelah keluar nanti. Mengingat saat ini persaingan semakin ketat, untuk itu para santri dituntut agar bisa menciptakan lapangan kerja, minimal untuk dirinya sendiri
sehingga dengan keahlian berwirausaha nantinya santri dapat mandiri di tengah- tengah masyarakat.
Adanya sektor usaha bermula ketika banyaknya sampah yang berserakan di Pondok Pesantren. Karena mengurangi keindahan Pesantren, akhirnya sampah
tersebut diberdayakan, dengan cara dijual ke pengumpul dan dibuat juga pupuk kompos berkualitas ekspor. Bermula dari keuntungan sampah inilah berdirinya
pabrik-pabrik dan sektor usaha Pondok Pesantren lainnya. Berikut sektor usaha yang sudah ada di Pondok Pesantren:
1. Bidang Agribisnis
Di antara karunia Allah yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia adalah air yang melimpah, tanah yang subur, beragam tumbuhan dan binatang
tersedia untuk diambil manfaatnya. Kondisi iklim di Indonesia yang tropis pun sangat mendukung untuk melakukan usaha agribisnis.
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang berorientasi pada hasil budidaya dan
perdagangan hasil-hasil panennya. Jadi, tidak hanya sekedar dikonsumsi sendiri, tetapi juga diarahkan pada meningkatnya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
Pondok. Dengan luas lahan sekitar 135 hektar, bidang agribisnis menjadi bidang andalan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Bidang ini mencakup
kepada beberapa kelompok usaha, yakni:
a. Pertanian dan Budidaya Tanaman
Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman menjadikan kegiatan pertanian dan budidaya tanaman untuk menjadi suatu bidang keahlian bagi
para santri. Di bawah bimbingan para ahli, kegiatan pertanian dan budidaya tanaman pantas kiranya untuk diacungi jempol.
Di bawah ini adalah bagan hasil pertanian yang diperoleh oleh santri Al-Ashriyyah Nurul Iman:
Tabel 3.2 Hasil Pertanian
No. Luas
Hasil Pertanian Berat
1 ± 1 Hektar
Kangkung 2,8 ton
2 ± 1 Hektar
Kacang Tanah 2,4 ton
3 ± 0,5 Hektar
Jagung 1,8 kwintal
4 ± 1 Hektar
Kacang Panjang 1,5 ton
5 ± 1 Hektar
Terong 4,8 ton
6 ± 100 Hektar
Padi 50 ton
Sumber : Wawancara pribadi dengan Ust.Fuad Al Anshori Pertanian itu telah dihasilkan rata-rata dalam setiap panen. Sebagai
salah satu kehormatan dan kebanggaan bagi Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dalam hal pertanian ini, adalah dengan berkunjungnya “Taiwan
Technical Mission” yang merupakan sekelompok tenaga ahli dalam bidang pertanian dan peternakan dari negara Taiwan, untuk melihat langsung
kegiatan tersebut, sekaligus memberikan pengarahan bagi para santri. Santri
yang hari-harinya belajar, dapat menyempatkan waktu untuk mengolah lahan pertanian dan menuai kesuksesan.
b. Perkebunan
Sektor agribisnis yang kedua adalah perkebunan, di atas lahan seluas kurang lebih dua hektar. Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini
yaitu perkebunan buah, bunga atau tanaman hias dan tanaman obat-obatan herbal, serta perkebunan pohon jarak untuk pengembangan Biodiesel yang
merupakan kerjasama dengan pemerintah setempat. Setelah berhasil dalam penanaman sayur mayur, kini Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
mengembangkan budidaya penanaman buah pepaya. Buah yang banyak mengandung vitamin A ini sengaja dijadikan pilihan karena di samping proses
penanaman serta perawatannya yang tidak terlalu sulit, permintaan pasar terhadap buah pepaya ini cukup bagus. Buah-buahan merupakan salah satu
unsur makanan yang selalu dibutuhkan orang, hampir setiap orang baik masyarakat kecil maupun masyarakat elit, selalu memerlukan buah untuk
pelengkap makanan pokok. Demikian juga dengan bunga dan tanaman hias, bila
dikembangkan tentu akan mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit mengingat sekarang banyak orang yang ingin mempercantik tempat
tinggalnya dengan tanaman hias. Akhir-akhir ini banyak bermunculan kios- kios penjual rangkaian bunga dan banyak pula penjual tanaman di tepi jalan,
sudah tentu mereka memerlukan orang yang sanggup mensuplai tanaman secara rutin. Ini merupakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan.
c. Peternakan
Sektor agribisnis yang ketiga adalah peternakan. Indonesia merupakan negara agraris yang cocok dengan pengembangan usaha
peternakan, akan tetapi saat ini Indonesia masih menjadi salah satu importir sapi terbesar. Maka muncullah ide untuk membuat peternakan sapi. Usaha di
bidang peternakan penuh dinamika dan penuh tantangan sehingga perlu penanganan khusus. Karena yang dihadapi adalah mahluk hidup yang
bergerak, usaha ini memang memerlukan keahlian khusus dan ketekunan. d.
Perikanan Sektor agribisnis yang terkhir adalah perikanan. Bermula dari
masyarkat yang menjual empangnya kolam ikan. Dari situlah kemudian dikembangkan sektor perikanan di Pondok Pesantren ini. Kebutuhan protein
dalam tubuh manusia salah satunya dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi ikan. Di atas lahan seluas kurang lebih 28 hektar usaha ikan ini sangat
potensial karena kandungan protein yang cukup tinggi menjadikan ikan sebagai pilihan menu utama makanan sehari-hari masyarakat.
Usaha perikanan terbagi dalam beberapa bidang. Yang dilakukan di pondok pesantren ini adalah pembibitan. Pembibitan adalah pemisahan
bibit ikan dengan induknya. Biasanya satu indukan dapat bertelur dan memijahkan ribuan bibit atau anak ikan. Bibit ini kemudian ditempatkan
dalam kolam tersendiri dan sudah siap jual atau dipelihara, di mana keuntungannya murni untuk kepentingan Pesantren. Jenis ikan yang ada di
sini yaitu ikan mas, nila, gurame, sepat, dan ikan hias.
2. Bidang Produksi
Bidang usaha ini merupakan bidang yang banyak menyerap banyak tenaga kerja dan banyak diminati. Karena selain memberi peluang penghasilan
yang besar, juga berorientasi pada hasil. Produksi yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan dari bahan dasar menjadi bahan jadi atau dari bahan setengah
jadi menjadi menjadi barang siap pakai. Bidang produksi yang dikembangkan di pesantren ini adalah produksi pangan.
Produksi yang dikembangkan diantaranya: a.
Pabrik Roti Dengan modal awal lebih dari Rp. 36.000.000,- yang dihasilkan
dari penjualan dan pengolahan sampah, Pondok Pesantren akhirnya berhasil mendirikan sebuah “pabrik roti” yang dimanfaatkan sebagai salah satu
kegiatan wirausaha yang dikelola oleh para santri. Kurang lebih 500 kilogram tepung terigu, 350 kilogram margarin
serta 100 butir telur dan bahan lainnya dihabiskan untuk memproduksi 10.000 roti dalam satu hari. Dengan 15 orang santri yang bekerja secara bergantian
setiap harinya, menjadikan santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman terampil dalam hal produksi roti. Bahkan Mr. Paul Wolfoitz Presiden Bank
Dunia sempat kagum dan mengangkat ibu jarinya ketika mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dan mencicipi roti hasil buah
karya para santri. b.
Pabrik Tempe dan Tahu
Bermula dari seringnya santri mengkonsumsi tempe dan tahu, maka didirikanlah pabrik tempe dan tahu ini yang dananya diambil dari
keuntungan usaha-usaha yang telah ada. Peluang produk ini sangat menjanjikan, karena sangat digemari oleh masyarakat baik kalangan bawah
maupun kalangan atas. Untuk pemasarannya, selain untuk keperluan Pondok sendiri,
tempe dan tahu Pondok ini juga dipasarkan untuk masyarakat. c.
Pabrik Air Minum Hexagonal Pabrik ini bermula dari keprihatinan atas banyaknya produk
minuman yang diproduksi oleh pihak asing, timbul pertanyaan mengapa bukan bangsa Indonesia sendiri yang memproduksinya? Karena ini negara
kita dan tanah air kita sendiri. Untuk itu didirikanlah pabrik air minum Hexagonal ini dengan produksi sesuai kapasitas mesin, yaitu 500 galon setiap
harinya. Untuk pemasarannya, selain untuk konsumsi santri sendiri, Pondok Pesantren Al-Ashariyah Nurul Iman juga memiliki agen di beberapa daerah di
Jakarta dan Bogor. d.
Pengolahan Sampah Bermula dari keprihatinan atas banyaknya sampah yang bertumpuk
di sekitar Pesantren setiap harinya, maka muncullah ide untuk memanfaatkannya. Untuk itu, Pesantren dengan para santrinya berupaya
mengumpulkan sampah-sampah tersebut. Sebagian dari sampah itu kemudian dijual kepada para pengumpul dan sebagian lagi diolah menjadi pupuk
kompos organik berkualitas ekspor.
3. Bidang Jasa
Di dunia ini manusia tidak bisa hidup sendiri. Tanpa bantuan pihak lain, mustahil kita bisa berinteraksi dengan sesama manusia. Bukankah secara
fitrah manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan tolong menolong. Singkatnya, seluruh kebutuhan manusia tidak
bisa dilakukannya sendiri dan perlu bantuan orang lain, Itulah yang disebut dengan jasa. Jenis jasa yang dikembangkan di Pesantren ini diantaranya yaitu:
a. Percetakan
Setelah berhasil mengembangkan kegiatan pertanian maupun pabrik roti, Pondok Pesantren Al-Ashriyah Nurul Iman saat ini melebarkan sayap ke
dalam bidang percetakan. Salah satu bidang usaha manusia yang mengalami perubahan yang signifikan adalah hal cetak mencetak, baik dari bahan cetak
maupun peralatannya. Dan kalau dilihat dengan seksama, banyak dari kebutuhan manusia yang membutuhkan jasa cetak.
Percetakan Al-Ashriyyah Nurul Iman bertujuan untuk kemandirian Pondok Pesantren memenuhi segala kebutuhan cetak-mencetak dari buku
literatur, diktat-diktat penting, dan juga cetakan-cetakan lainnya yang berkenaan dengan keorganisasian. Di samping memenuhi kebutuhan Pondok,
Percetakan Al-Ashriyyah Nurul Iman juga menerima jasa cetak dari masyarakat.
b. YAPANI Entertainment
Usaha ini berawal dari kebutuhan untuk mendokumentasikan setiap ceramah Kyai dan juga mendokumentasikan setiap tamu penting yang datang
ke Pondok Pesantren ini. Maka didirikanlah YAPANI Entertainment ini, dengan tujuan agar setiap ceramah kyai dan tamu penting yang datang,
didokumentasikan dalam bentuk visual seperti VCD, DVD dan media lainnya. Namun dalam perkembangannya, selain untuk tujuan seperti itu, YAPANI
Entertainment ini juga bertujuan untuk kemandirian pondok pesantren memenuhi aktivitasnya. Seperti membuat design majalah, brosur, dan lain-
lain. Begitu juga untuk pengelolaan website di internet. c.
Usaha Menjahit Menjahit merupakan salah satu jenis usaha yang memiliki prospek
pasar yang tiada henti. Pakaian adalah kebutuhan pokok setiap orang, setiap hari. Untuk itulah dikembangkan usaha menjahit ini agar di kemudian hari
dapat bermanfaat bagi santri ketika berada di tengah-tengah masyarakat.
H. Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Kewirausahaan Santri