adalah kemandirian, terutama kemandirian ekonomis; dan kemandirian adalah keberdayaan.
16
Pesantren sejak pendiriannya telah memberikan perhatian yang utuh terhadap penyiapan generasi Indonesia yang tidak saja memahami ajaran agama
dalam konteks sosial, tetapi juga mempersiapkan generasi dengan keterampilan dan kreatifitas yang tinggi. Doktrin pesantren tentang pentingnya jiwa kewirausahaan
menjadi ajaran wajib bagi setiap pesantren. Hampir susah menemukan pesantren yang mengajarkan santrinya untuk mengejar posisi sebagai pegawai negeri sipil. Fakta ini
memberikan kesimpulan bahwa hanya dengan bekal keterampilan dan kreatifitas yang tinggi, maka alumni pesantren bisa menjadi bahagian masyarakat.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi satu karya ilmiah, maka langkah awal yang
penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi terdahulu yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Maksud
pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.
Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis akhirnya menemukan beberapa tulisan yang menulis judul hampir sama dengan yang
akan penulis teliti, judul-judul tersebut antara lain adalah karya milik pertama; Muzaini Romli. Manajemen Sumber Daya Manusia pada Pondok Pesantren Jamiyah
16
Nanih Machendrawati, Agus Ahmad Syafe’í, Pengembangan Masyarakat Islam: dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi
Bandung:.PT Remaja Rosdakarya, 2001, Cet. 1, h.47.
Islamiyah Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalat tahun 1429 H2008 lebih
memaparkan tentang Manajemen SDM dalam sebuah pesantren bukan pemberdayaan melalui kewirausahaan.
Skripsi yang kedua; adalah milik Ahmad Suyuti, Pengembangan Model Pendidikan Berbasis Kompetensi di Pondok Pesantren
Universitas Airlangga tahun 2005 yang lebih memaparkan mengenai pemberdayaan SDM di bidang pendidikan
formal bukan di bidang kewirausahaan dan berbagai bidang usaha pesantren. Juga dengan skripsi yang ketiga; karya Siti Irma Fatimah, Analisa Strategi Koperasi
Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Studi Kasus pada
Koperasi Pondok Pesantren Al-Ikhlas Subang Jawa Barat Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalat tahun 1427 H2006 M ini juga hanya memaparkan
koperasi saja tanpa menyebutkan jenis usaha lainnya. Berbeda dengan ketiga skripsi dan tulisan diatas bahwa penelitian yang akan
penulis lakukan pada pondok pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman adalah memberikan gambaran mengenai seperti apa pola dan strategi pemberdayaan
kewirausahaan dalam menumbuhkan kemandirian santri dan pesantren. Demikianlah perbedaan pokok pembahasan atau materi yang akan penulis
teliti dengan skripsi-skripsi terdahulu.
G. Sistematika Penulisan