Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran suatu Pandangan KH. Ahmad Syafi’i Mustawa Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

berusaha supaya jama’ahnya atau mad’unya mudah menangkap atas segala apa yang beliau sampaikan maksud dan tujuannya. Dengan sistem penyampaian yang bagus, beliau mampu merekrut begitu banyak mad’u atau jama’ah dari berbagai macam kalangan dan status sosial masyarakat. Terbukti setiap jadwal pengajian yang diadakannya banyak para jama’ah yang datang dari berbagai pelosok wilayah. Menuju majelis Ta’lim Darul Hikmah yang beliau pimpin, yang terletak di Jalan Srengseng, Kembangan Jakarta Barat. Berdasarkan pemaparan di atas, retorika begitu sangat penting bagi para da’i dan da’iah dalam proses pelaksanaan penyampaian dakwahnya agar apa yang menjadi tujuan dakwahnya dapat tercapai. Maka dari itu penulis mengangkat judul skripsi ini dengan judul “Retorika Dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan penulisan sripsi ini, maka masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini dibatasi pada Retorika Dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa ketika beliau menyampaikan ceramah di Majelis Ta’lim Daarul Hikmah Srengseng, Jakarta Barat. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan permbatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apa Konsep Retorika Menurut KH. Ahmad Syafi’i Mustawa? b. Bagaimana Penerapan Retorika Oleh KH. Ahmad Syafi’i Mustawa Dalam Berdakwah?

C. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran suatu Pandangan KH. Ahmad Syafi’i Mustawa

Tentang Retorika dalam Berdakwah dan Bagaimana Penerapan Retorika dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa, sehingga dapat mampu dalam mengemban misi agama Islam.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis Memberikan kontrubusi bagi pengembangan penelitian melalui pendekatan Ilmu Komunikasi. Sebagai alat Bantu utama pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan akan menjadi sebuah panduan tambahan bagi para juru dakwah untuk dapat menyampaikan dakwanya dengan cara yang efektif dan se-efesien mungkin. Dalam menyingkapi perkembangan dakwah di Indonesia, khususnya berkenaan dengan retorika dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa dalam dakwahnya terhadap perkembangan dakwah Islami di Indonesia ini.

E. Metodologi penelitian

1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Riset Lapangan field reseach , yaitu mencari dan mengumpulkan informasi tentang masalah-masalah yang dibahas dari lapangan tempat melakukan penelitian tersebut. 2. Metode Penelitian Untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan representatif dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif Yang bersifat Deskriftif Analisis. Dimana ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat megenai factor-faktor, sifat, serta hubungan fenomena yang diteliti. Adapun secara deskriftif adalah bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. 3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengambilan data yang didapatkan melalui pengamatan, pencatatan dengan sistematik dan fenomena-fenomena yang diselidiki langsung kepada objeknnya. Dalam hal ini penulis mengamati selama tiga bulan setiap malam sabtu tentang Penerapan RetorikaDakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa ketika beliau menyampaikan ceramah di Majelis Ta’lim Daarul Hikmah, Srengseng, Jakarta Barat.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, dengan menggunakan alat panduan wawancara. 6 wawancara yang penulis lakukan dalam hal ini secara langsung 6 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Gaila Indonesia, 1988, cet. Ke-3 hal. 234. dengan bapak. KH. Ahmad Syafi’i Mustawa dan Ketua Majelis yang berada di lokasi majelis ta’lim tersebut selama lima kali pertemuan, guna mendapatkan informasi tentang konsep retorika KH. Ahmad Syafi’i Mustawa dalam ceramahnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen- dokumen yang berupa catatan-catatan formal, adapun studi dokumentasi berproses dan berawal dari penghimpunan dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, menerangkan dan mencatatat serta menafsirkannya dan menghubung- hubungkannya sesuai dengan fenomena yang lain. 7

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka Library reserch di Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi PFDK dan di Perpustakaan Umum PU dan buku-buku yang berkaitan dengan judul untuk menambah kelengkapan dalam skripsi ini. Skripsi ini memang banyak kemiripan judul dengan skripsi yang ada sebelumnya, yang telah ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi FDK, yang sama-sama meneliti tentang Retorika Dakwah, seperti: 1. “Penerapan Retorika Dakwah Ustadz Yusuf Mansur” Oleh Sulnah Safitri. Nim: 103051028556. Tahun 2007. 7 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, cet. Ke-1, hal.77. 2. “Retorika Dakwah Ustadzah Hj. Dedeh Rosyidah Mamah Dedeh” Oleh Wanti Sumanti. Nim: 103051028603. Tahun 2007. Dalam penelitian sebelumnya, seluruhnya mengatakan bahwa didalam penerapan retorika dakwah pesan yang disampaikan mengandung tiga kategori pesan dakwah, yaitu mengandung kategori pesan dakwah Aqidah, Syari’ah dan Akhlak. Walaupun mengandung tiga kategori pesan dakwah tersebut, tetapi cara penyampaian dari para muballigh dalam retorika gaya bicara ceramah mereka itu berbeda-beda. Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi FDK, peneliti belum menemukan skripsi mahasiswa yang meneliti retorika dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa. Perbedaannya Ustadz Yusuf Mansur dan Ustadzah Hj. Dedeh Rosyidah Mamah Dedeh adalah seorang muballigh yang berada di televisi yang mendapatkan pendidikan tentang retorika, sehingga wajar banyak para jama’ah yang menghadirinya dikarenakan pengetahuan dan ketenaranya. Sedangkan KH. Ahmad Syafi’i Mustawa adalah seorang muballigh biasa yang tidak berada dimedia massa, yang tidak mempelajari ilmu retorika tetapi dalam penerapannya beliau sesuai dengan kajian ilmu retorika. Dalam susunan ceramah yang beliau sampaikan tidak berbelit-belit cukup diawali dengan salam, hamdalah dan shalawat dan akhiri pula dengan shalawat, hamdalah dan salam.Pesan yang dikemas dan disampaikan sedemikian rupa secara simpel sehingga mudah untuk diterima dan dimengerti. Bahasa yang beliau gunakan betawi dan dicampur dengan bahasa arab dimanapun dan kapanpun beliau berdakwah. Pesan yang disampaikan diiringi dengan gerakan anggota tubuh. Setelah selesai ceramah beliau tak lupa selalu menyuruh para mad’u untuk menuntut ilmu di pengajian-pengajian atau majelis ta’lim. Selalu menggunakan pakaian yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW memakai baju gamis dan dilapisi juba serta bersorban. Hal inilah yang menjadi kelebihan KH. Ahmad Syafi’i Mustawa sebagai seorang muballigh sehingga banyak para jama’ah yang berdantangan menghadiri, karena senang dengan gaya bahasa retorika penyampaian ceramah beliau. Untuk lebih beragamnya imformasi, penulis mencantumkan juga perjuangan beliau KH. Ahmad Syafi’i Mustawa. Untuk mendalami tentang dakwah ataupun sejarah beliau dalam menekuni dakwah melalui dari semenjak beliau masih berada di pesantren As-Saqafah Al-Habib Umar As-Segaf beliau sudah mulai berdakwah sampai sekarang di majelis ta’lim Daarul Hikmah, majelis beliau sendiri banyak berdatangan jama’ah dari berbagai macam golongan, ini dapat dikatakan sebuah kesuksesan yang diantaranya dalam retorika. Dalam hal ini alat yang digunakan dalam retorika sangat bagus untuk itu sebagai pustaka primer atau sumber utama penulis ingin mengetahui langsung kepada beliau yaitu dengan cara mewawancarai kepada beliau KH. Ahmad Syafi’i Mustawa dan sumber informasi lainnya tentang beliau. Ini merupakan langkah awal penulis prioritaskan dalam penelitian ini. Menarik perhatian bagi penulis untuk mengangkatnya menjadi suatu karya ilmiah, selain itu penulis menganggap semua ini sesuai dengan latar belakang objek yang diteliti maupun peneliti yakni sebagai peminat dakwah. Itulah yang kemudian menginspirasikan penulis dan menarik perhatian untuk mengangkat penelitian dengan judul “Retorika Dakwah KH. Ahmad Syafi’i Mustawa”, sesuai latar belakang penulis sebagai mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

G. Sistematika Penulisan