Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009
USU Repository © 2008
4.3.1 Ekspor Minyak Kelapa Sawit Crude Palm Oil
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan. Pengembangan kelapa
sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat petani kalapa sawitdapat memiliki pendapatan sekitar Rp. 2juta – Rp. 6
juta per tahun. Selain itu tanaman kelapa sawit juga menjadi sumber pangan dan gizi utama dalam menu penduduk negeri, sehingga kelangkaannya di pasar domestik
berpengaruh sangat nyata dalam perkembangan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat Badan Litbang Deptan, 2005.
Sejak tahun 1969 sampai dengan tahun 2005 baik luas areal maupun produksi kelapa sawit di Indonesia terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan
masingmasing sebesar 12,64 persen dan 11,97 persen per tahun. Berdasarkan data rata-rata produksi Crude Palm Oil CPO tahun 2000-2005, Indonesia merupakan
negaraprodusen kedua terbesar di dunia setelah Malaysia. Indonesia memberikan kontribusi produksi sebesar 35,42 persen terhadap total produksi cpo sedangkan
Malaysia sebesar 44,36 persen. Dalam perdagangan internasional, Indonesia juga
merupakan eksportir kelapa sawit kedua terbesar di dunia setelah Malaysia.
Berdasarkan perkembangan data ekspor impor selama periode tahun 1969 – 2005, Indonesia selalu mengalami surplus neraca perdagangan cpo. Meskipun sejak
tahun 1981 Indonesia mulai melakukan impor cpo namun neraca perdagangan cpo masih terus mengalami surplus dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2005 surplus neraca perdagangan kelapa sawit Indonesia mencapai puncaknya
Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009
USU Repository © 2008
sebesar US 4.335.573 ribu yang terdiri dari surplus neraca perdagangan minyak kelapa sawit sebesar US 3.750.983 ribu dan minyak inti sawit sebesar US 584.754
ribu.
Berdasarkan hasil proyeksi penawaran kelapa sawit Indonesia, diperkirakan produksi kelapa sawit nasional akan tumbuh sebesar 2,40 persen per tahun.Dengan
demikian pada tahun 2008 diperkirakan produksi kelapa sawit Indonesia akan mencapai angka sebesar 12.734.034 ton. Melalui berbagai kebijakan Pemerintah yang
diwujudkan dalam bentuk program pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit, maka diharapkan produksi kelapa sawit nasional akan terus meningkat dan cita-cita
Indonesia menjadi “a country leader” produksi kelapa sawit di dunia akan tercapai.
Tabel 4.4. Ekportir CPO Dunia Tahun 2003 - 2004
Tahun Tahun
No. Ekspor CPO MT
2003 2004
1 Malaysia 12,080,021 58.1
11,793,588 36.7
2 Indonesia 6,586,410 30.7
8,661,647 26.9
3 Belanda 533,618 2.6
624,865 1.9
4 Papua New Guinea 326,900 1.6
339,000 1.1
5 Singapura 212,301 1.0
215,130 0.7
6 Colombia 118,940 0.6
213,889 0.7
7 German 128,142 0.6
198,812 0.6
8 Costarica 106,979 0.5
179,550 0.6
9 Thailand 138
0.7 124,295
0.4 10 Honduras
117,998 0.6 70,000
0.2 11 Lainnya
590,558 3.1 9,745,496
30.3 Jumlah
20,802,005 100.0 22,420,776
100.0 Sumber data : FAO tahun 2005
Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009
USU Repository © 2008
Eksportir CPO Dunia Tahun 2004
36
27 2
1 1
1 1
1 30
Malaysia Indonesia
Belanda Papua New Guinea
Singapura Colombia
German Costarica
Thailand Honduras
Lainnya
Berdasarkan data rata-rata produksi 2 tahun terakhir 2003-2004, terdapat 10 negara eksportir kelapa sawit terbesar dunia. Ke empat negara tersebut adalah
Malaysia dengan kontribusi sebesar 58,1 persen dari total ekspor dunia untuk tahun 2003 dan sebesar 36,7.persen untuk tahun 2004. Sedangkan Indonesia menempati
peringkat kedua setelah Malaysia yaitu dengan kontribusi sebesar 30,7 persen dari total ekspor dunia untuk tahun 2003 dan sebesar 26,9 persen pada tahun 2004 Pada
urutan ketiga adalah Belanda dengan kontribusi sebesar 2,57 persen dari total ekspor dunia untuk tahun 2003 dan sebesar 1,94 persen pada tahun 2004,sedangkan negara
lainnya mengalami peningkatan dari 3,1 persen pada tahun 2003 dan meningkat menjadi 30,3 persen. Hal ini dikarenakan negara –negara yang semula tidak tertarik
pada bidang industri dan ekspor cpo ikut serta pada industri ini dikarenakan industri ini menjadi sangat penting artinya terutama sebagai bahan bakar penganti minyak
bumi yaitu biodesel.
Gambar 4.2. Eksportir CPO Dunia Tahun 2004
Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009
USU Repository © 2008
Amerika Serikat AS merupakan negara tujuan utama ekspor perkebunan Indonesia. Salah satunya yaitu komoditas minyak kelapa sawit cpo, Ekspor
Indonesia ke Amerika Serikat secara umum terus mengalami peningkatan baik dari segi volume maupun nilai ekspor.
Tabel 4.5. Ekspor CPO ke Amerika Serikat Tahun 1999 - 2007
Tahun Volume Ton
Nilai Ribu US
1999 2,433,560 -
828,488 -
2000 2,292,360 94
568,505 69
2001 3,054,076 133
614,307 108
2002 3,528,916 116
1,067,706 174
2003 3,494,279 99
1,256,599 118
2004 4,841,720 129
1,814,812 144
2005 5,810,565 120
1,991,143 110
2006 6,901,634 119
2,538,297 127
2007 6,174,132 89
3,691,529 145
Sumber data : BPS diolah Jika dilihat pada gambar dibawah sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2002
ekspornya terus meningkat baik dari segi volume maupun nilai ekspor. Pada tahun 2003 dan 2007 mengalami sedikit penurunan volume ekspor tetapi dari segi nilai
ekspor tetap mengalami peningkatan.Sementara pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 volume ekspor dan nilai ekspor CPO Indonesia ke Amerika Serikat terus
mengalami peningkatan yang cukub baik.Apabila hal ini terus dipertahankan tentu akan berdampak positif bagi Indonesia.
Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009
USU Repository © 2008
Ekspor CPO Tahun 1999-2007
- 1,000,000
2,000,000 3,000,000
4,000,000 5,000,000
6,000,000 7,000,000
8,000,000
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 Volume Ton
Nilai Ribu US
Gambar 4.3. Ekspor CPO tahun 1999-2007
4.3.2 Ekspor Karet Alam