Penelitian Terdahulu TINAJAUAN PUSTAKA

Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 exchange rate adalah harga relatif dari mata uang dua negara Mankiw, 2003. Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga-harga didalam negeri dibandingkan dengan harga-harga di luar negeri. Nilai tukar dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini : Q = S.PP ----------------------------------------------------------------- 2.1 dimana Q dalah nilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat harga domestik dan P adalah tingkat harga di luar negeri.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian Muslim 2007, tentang implementasi algoritma cluster fuzzy dan neuro fuzzy studi kasus ekspor indonesia ke jepang, salah satu kesimpulan dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa secara keseluruhan peningkatan pendapatan Jepang dan nilai tukar riil Jepang-Indonesia peningkatan harga kompetitif Indonesia akan berdampak positif terhadap ekspor indonesia ke Jepang. Zainal, 2007 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor sepatu olah raga dan sepatu kulit indonesia tahun 2002 – 2006. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data panel untuk mengestimasi permintaan ekspor sepatu olah raga dan sepatu kulit. Dari hasil regresi menggunakan eviews-4 diperoleh hasil bahwa permintaan ekspor sepatu olah raga, model yang terbaik adalah random effect, sedangkan permintaan eskspor sepatu kulit model yang terbaik adalah fixed effect. Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 Hasil penelitian menunjukan bahwa variable GDP riil berpengaruh secara positif terhadap permintaan ekspor, harga sepatu kulit berpengaruh secara negatif terhadap permintaan ekspor, nilai tukar riil berpengaruh secara positif terhadap permintaan ekspor dan voladitas nilai tukar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor sepatu kulit. Munadi 2007 meneliti tentang permintaan ekspor minyak kelapa sawit indonesia ke India dengan menggunakan model ECM dimana variable bebasnya terdiri dari harga CPO dunia, harga minyak kedelai dan nilai tukar RpUS.Hasil analisis regresi terhadap persamaan permintaan ekspor dengan menggunakan pendekatan ECM mengindikasikan permintaan ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia ke India tidak terdapat hubungan dalam jangka panjang yang diindikasikan dengan pengaruh yang tidak nyata dari Faktor error correction model ECM. Dalam jangka pendek permintaan ekspor kelapa sawit oleh India sangat dipengaruhi oleh rasio antara harga minyak kedelai dan harga minyak kelapa sawit dunia dengan elastis sebesar 2,74, Indeks produksi dengan elastisitas sebesar 2,69 dan koefisien penyesuaian yang direfleksikan dengan permintaan ekspor ke India tahun lalu sebesar 0,89. Penurunan pajak ekspor akan diikuti oleh meningkatnya jumlah minyak sawit yang diekspor. Penurunan pajak ekspor sebesar 10 akan meningkatkan harga minyak sawit dalam negeri sebesar 14.83 persen. Dilla 2006 tentang analisis ekspor lidah buaya Kalimantan Barat dipengaruhi oleh harga lidah buaya diluar negeri pada bulan ke t, harga lidah buaya sebelumnya di luar negeri pada bulan ke t-1, nilai kurs pada bulan ke t, dan quantitas Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 ekspor lidah buaya sebelumnya pada bulan ke t-1. Pengujian koefisien regresi secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas independent variable terhadap variabel tidak bebas dependent variable. Berdasarkan pengujian tersebut diketahui bahwa variabel harga luar negeri Hf berpengaruh positif + dan signifikan terhadap kuantitas ekspor. Harga luar negeri sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kuantitas ekspor lidah buaya, Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap kuantitas ekspor lidah buaya. Aji 2006 dalam “Analisis Kinerja Ekspor Perikanan Indonesia ke Jepang dan Amerika Serikat Tahun 1984-2003” menganalisis kinerja ekspor serta faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor perkanan Indonesia ke Jepang dan Amerika Serikat dengan analisis constant Market Share dan adaptasi model Calna-Falcetti. Dengan membagi dua data time series 10 tahunan ekspor perikanan, memperlihatkan bahwa ekspor ke Jepang 1984-1993 mengalami kenaikkan sedangkan 1994-2003 mengalami penurunan kedua periode ekspor ini didorong oleh efek pertumbuhan pasar Jepang. Ekspor ke Jepang signifikan dipengaruhi oleh pendapatan Jepang. Harga ekspor relative berhubungan negative sedangkan pendapatan mitra dagang berhubungan positif dengan permintaan ekspor. Sumanti, CH, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor komoditi pertanian minyak sawit, karet alam dan kakao dari Indonesia dengan sistem persamaan dengan menggunakan Engle-Grenger dan Johansen co-integration untuk melihat hubungan keseimbangan jangka panjang serta prosedur model koreksi kesalahan error-correction model Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 untuk melihat efek dinamik dan kecepatan penyesuaian dalam jangka pendek. Variabel terikat yang digunakan adalah kuantitas ekspor minyak sawit, karet alam dan kakao. Sementara variabel-variabel penjelasnya adalah produksi, harga relatif yang merupakan rasio harga internasional dengan indeks harga pedagang besar, nilai tukar, dan produk domestik bruto PDB riil Indonesia, serta dummy kebijakan pemerintah untuk ekspor minyak sawit. Produksi diharapkan memiliki efek positif karena semakin tinggi produksi akan menghasilkan peningkatan ekspor. Harga relatif diharapkan memiliki efek positif pada kuantitas ekspor dan dimaksudkan untuk menangkap profitabilitas ekspor. Nilai tukar diharapkan memiliki efek positif terhadap ekspor. Hubungan positif diharapkan antara kuantitas ekspor dan PDB yang merupakan refleksi dari kekuatan ekonomi. Sedangkan, dummy kebijakan yang mengontrol ekspor minyak sawit diharapkan memiliki efek negatif. Hasil dari Engle-Grenger dan Johansen co-integration menunjukkan bahwa terdapat kointegrasi pada ketiga model penawaran kuantitas komoditi pertanian tersebut. Uji kointegrasi juga menujukkan pengaruh produksi, harga relatif, nilai tukar dan PDB nasional terhadap penawaran kuantitas ekspor minyak sawit, karet alam dan kakao dalam jangka panjang, dimana dalam jangka panjang produksi memberi pengaruh yang positif dan nyata untuk karet alam dan kakao, namun tidak memberi pengaruh nyata untuk minyak sawit. Harga relatif dalam jangka panjang memberi pengaruh yang positif dan nyata untuk minyak sawit dan kakao, namun tidak untuk karet alam. Sementara nilai tukar dalam jangka panjang memberi Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 pengaruh yang positif dan nyata untuk karet alam dan kakao, namun tidak memberi pengaruh nyata untuk minyak sawit. Sedangkan PDB nasional memberi pengaruh yang positif dan nyata dalam jangka panjang kakao, namun tidak memberi pengaruh nyata untuk untuk minyak sawit dan karet alam. Kusumadewi 2005 melakukan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor tekstil dan produk tekstil di Indonesia periode tahun 2000-2005. Dalam penelitian Kusumadewi, estimasi yang dipakai menggunakan model penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang permintaan ekspor di Pakistan oleh Khumar dan Dhawan 1991. Penelitian dengan menggunakan data panel, dengan data triwulanan dari tahun 2000-2005 pernegara mitra dagang untuk mengetahi permintaan ekspor komoditi TPT, final good dan intermediate good. Didalam estimasi, uji signifikasi yang dilakukan adalah random effect yang merupakan bagian dari analisis data panel. Dengan sebelumnya melakukan uji spesifikasi F-test dan Hausman-test. Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel nilai tukar berpengaruh secara positif terhadap permintaan ekspor TPT, variabel harga relatif berpengaruh secara negatif terhadap permintaan ekspor TPT. Analisa juga dilakukan untuk mengetahui jenis komoditi yang dapat ditingkatkan produksinya untuk dapat menjadi unggulan serta negara mitra dagang mana saja menggunakan fixed effect model yang memiliki potensi eskpor bagi Indonesia. Malik 2004 menjelaskan dalam ekspor textil Pakistan dipengaruhi oleh permintaan ekspor dan penawaran ekspor. Permintaan ekspor dipengaruhi oleh harga textil ekspor, riil effective exchange rate, pendapatan dunia. Sedangkan penawaran Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 ekspor dipengaruhi oleh harga textil ekspor, harga domestik tektil ekspor, nominal exchange rate, dan trend waktu. Dari hasil regresi yang dilakukan oleh Afia Malik terhadap permintaan dan pernawaran ekspor TPT di Pakistan disimpulkan bahwa : 1. Permintaan ekspor TPT Pakistan dipengaruhi oleh pendapatan dunia yang bertanda posisif pada tingkat kepercayaan 95 , sedangkan variabel harga ekspor dan riil effektif nilai tukar bertanda negatif tetapi tidak signifikan. 2. Penawaran ekspor TPT Pakistan harga domestik bertanda negatif sedangkan variabel yang lain bertanda positif, dan pada tingkat kepercayaan 90 variabel nominal nilai tukar berpengaruh signifikan sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. 3. Hasil dari regresi tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Reidel 1988 yang melakukan penelitian terhadap penawaran dan permintaan ekspor manufaktur Hongkong, dimana variabel harga dan pendapatan tidak signifikan sedangkan permintaan ekspor dipengaruhi oleh harga. Sebagai negara negara kecil dalam perdagangan pendapatan dunia tidak mempunyai pengaruh terhadap ekspor. Tetapi ada perbedaan antara Hongkong dan Pakistan dalam menghadapi hambatan non tarif dan daya saing produknya. Dan ternyata faktor mutu produk berpengaruh terhadap ekspor di negara-negara berkembang. Budiyanto 2005 meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor pakaian jadi Indonesia ke Amerika Serikat tahun 1978-2003. Hasil analisis Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 regresi ECM menunjukkan bahwa harga ekspor pakaian jadi signifikan pada α=10 persen dan mempunyai hubungan yang negatif baik untuk variabel jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini berarti harga ekspor pakaian jadi berpengaruh terhadap ekspor pakaian jadi Indonesia pada α =10 persen dan sesuai dengan hipotesis. PDB negara pengimpor AS signifikan pada taraf signifikansi 10 persen untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini berarti variabel PDB AS berpengaruh terhadap ekspor pakaian jadi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang pada taraf signifikansi 10 persen dan sesuai dengan hipotesis. Variabel jumlah penduduk negara pengimpor AS signifikan pada taraf signifikansi 10 persen untuk jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang tidak signifikan pada taraf signifikansi 10 persen. Hal ini berarti variabel jumlah penduduk AS berpengaruh terhadap volume ekspor pakaian jadi dalam jangka pendek sedangkan dalam jangka panjang tidak berpengaruh terhadap ekspor pakaian jadi Indonesia. Variabel kurs rupiah terhadap dolar signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan taraf signifikansi 10 persen, tetapi memiliki hubungan yang negatif yang berarti tidak sesuai dengan hipotesis. Hal ini berarti variabel kurs berpengaruh terhadap volume ekspor pakaian jadi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Susilo 2001 meneliti tentang dampak ketidak pastian nilai tukar efektif riil Indonesia terhadap pertumbuhan ekspor non migas riil, menggunakan periode waktu 1979.1 – 1998.4. Hipotesa yang diuji adalah apakah ketidakpastian nilai tukar efektif Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 riil mempunyai dampak negatif terhadap ekspor non migas riil baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian runtun waktu, yaitu untuk periode tahun 1970-1996 dilakukan oleh G. Adirinekso 2000, dampak ekspor sektor migas dan nonmigas terhadap produk nasional bruto dan komponennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekspor migas selama periode penelitian memberikan pengaruh yang cukup besar bagi produk nasional bruto dibandingkan dengan ekspor nonmigas. Sharma 2000 dengan menggunakan data dari tahun 1970 -1998, dengan mengguakan persamaan model simultan, hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa permintaan terhadap ekspor India meningkat ketika harga produk ekspor turun dibandingkan dengan harga produk dunia. Dari penelitian juga terlihat bahwa apresiasi terhadap nilai mata uang India telah mempunyai pengaruh yang berkebalikan dengan permintaan ekspor produk India. Karenanya inflasi harus dapat dikendalikan pada tingkat yang lebih rendah daripada Negara mitra dagang dan penggunaan nilai tukar yang mengambang harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa peningkatan mata uang dapat dikendalikan. Penawaran ekspor berhubungan positif dengan harga domestik relatif dari ekspor dan lebih besar permintaan domestik, akan mengurangi penawaran ekspor. Hal ini menyatakan bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang ketat dibutuhkan terutama pada saat tingkat pertumbuhan tinggi untuk mengantisipasi harga domestik dan tekanan permintaan. Thorny Samanhudi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Ke Amerika Serikat, 2009 USU Repository © 2008 FDI tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekspor India walaupun koefisien FDI memiliki tanda yang positif. Dan hal ini dapat disimpulkan bahwa level dari infrastruktur tidak memilki pengaruh terhadap penawaran ekspor. Jung dan Marshall 1983 dalam Exports, Growth and Causality in Developing Countries menggunakan Granger causality untuk mendukung hipotesis export promotion efektif untuk strategi pembangunan. Hasil time series dari 37 negara menunjukkan hanya 4 negara yang tepat menggunakan strategi ini yaitu Indonesia, Mesir, Costa Rica dan Equador. Hal ini memperlihatkan studi mengenai ekspor Indonesia bermanfaat karena ekspor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia.

2.7 Hipotesis Penelitian