4. 4. Pengertian Promosi Pegawai Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe (Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe)

Pada Pegawai negeri sipil, Mengenai Kompensasi secara umum diatur dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tantang perubahan atas Undang- undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian mengenai hak yaitu: 1. Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawab. 2. Gaji yang diterima oleh seorang Pegawai Negeri Sipil harus mampu memacu produktifitas dan menjamin kesejahteraannya. 3. Gaji Pegawai Negeri Sipil yang adil dan layak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Selain dari gaji tersebut diatas kompensasi lain yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil adalah tunjangan, program pensiun, asuransi kesehatan, pendidikan, perumahan, isentif serta biaya-biaya lainnya sesuai dengan peraturan dan ketetapan pemerintah.

2. 4. 4. Pengertian Promosi Pegawai

Didalam kepegawaian dikenal promosi atau naik pangkat bagi pegawai. Sedangkan yang dimaksud naik pangkat ialah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam daftar urut kepangkatan dan digunakan sebagai dasar penggajian, oleh karena itu seorang pegawai diangkat dalam suatu golongan tertentu. Berikut ini pendapat para ahli mengenai promosi. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Manullang 1992:136 menyebutkan promosi yakni memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada bawahan dari pada kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya adalah salah satu usaha untuk memajukan pegawai. Setiap bawahan yang menujukkan kecakapan pada tabel penilaian kecakapan haruslah dimajukan terus oleh atasannya dengan jalan mempromosikannya. Promosi biasanya juga dikaitkan dengan pengembangan karier, menurut Anoraga 2000:170 karier merupakan suatu urutan promosi atau pemindahan transfer ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau ke lokasi- lokasi yang lebih baik dalam hierarki hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang. Karier merupakan sejarah pekerjaan seseorang atau serangkian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Menurut Nasution 2000:140 promosi adalah kenaikan jabatan seseorang karyawan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, dan disertai kenaikan gaji, wewenang dan tanggung jawab. Sesuai dengan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah pengembangan karier pegawai dimana jabatan seseorang naik atau lebih besar dari jabatan sebelumnya disertai dengan kenaikan gaji, wewenang dan tanggung jawab.

a. Azas-azas promosi

Azas-azas promosi pegawai harus ditegaskan dalam program promosi secara jelas, sehingga pegawai mengetahui dan organisasi mempunyai pegangan untuk mempromosikan pegawai. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Menurut Hasibuan 2002:109 azas promosi meliputi : a. Kepercayaan Promosi hendaknya berazaskan kepada kepercayaan, mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan pegawai bersangkutan dalam melaksanakan tugas- tugasnya dengan baik. Pada jabatan tersebut pegawai baru akan dipromosikan jika pegawai itu menunjukkan kejujuran, kemampuan dan kecakapan dalam memangku jabatan. b. Keadilan Promosi berazaskan keadilan terhadap penilaian, kejujuran dan kecakapan semua pegawai. Penilai harus jujur dan obyektif tidak pilih kasih atau suka tidak suka. Pegawai yang mempunyai peningkatan terbaik hendaknya mempunyai kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan dan keturunan. c. Formasi Promosi harus berazaskan kepada formasi yang ada karena promosi pegawai mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu ada uraian pekerjaan atau jabatan job description yang akan dilaksanakan dengan fungsi jabatan yang ada di dalam organisasi.

b. Dasar-dasar promosi

Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas apa yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seorang pegawai dalam Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 organisasi. Ini penting supaya pegawai dapat mengetahui dan memperjuangkan nasibnya. Hasibuan 2002:109 pedoman yang dijadikan dasar-dasar untuk promosi karyawan adalah : a. Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengelaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang yang terlalu lama bekerja dalam suatu perusahaan mendapat prioritas pertama dalam pelaksanaan promosi. b. Kecakapan yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan. Kecakapan menurut Hasibuan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggung jawabkan. c. Kombinasi pengalaman dan kecakapan, pertimbangan promosi berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian kenaikan akan dipromosikan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan terpintar, sehingga kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman dan kecakapan seja dapat diatasi.

c. Syarat-syarat promosi

Promosi harus sudah mempunyai syarat-syarat tertentu yang telah direncanakan dan dituang dalam program promosi organisasi. Promosi harus diinformasikan kepada semua pegawai, agar mereka mengetahuinya secara jelas. Hal Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 ini penting untuk memotivasi pegawai berusaha mencapai syarat promosi. Syarat promosi tiap organisasi tidak sama tergantung kepada organisasi masing-masing. Menurut Hasibuan 2002:111 pada umumnya meliputi; kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerjasama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan perpendidikan. Nasution 2000:143 menyebutkan karyawan yang akan dipromosikan harus memenuhi kriteria perusahaan sebagai berikut : a. Keinginan untuk maju b. Mempunyai disiplin kerja yang baik c. Mempunyai prestasi kerja yang baik d. Sebagai senioritas dalam perusahaan e. Pendidikan yang sesuai dengan jabatan f. Mengikuti ujian yang dilakukan g. Menyusun kerja kerja h. Ujian kertas kerja dalam bentuk presentasi i. Loyalitas terhadap perusahaan tinggi j. Kejujuran karyawan yang tidak diragukan k. Mempunyai inisiatif dan kreatifitas

d. Tujuan-tujuan promosi

Menurut Musanef 1991:61 tujuan dipromosikannya pegawai untuk meningkatkan karier adalah sebagai berikut : Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 a. Memberikan kesempatan kepada semua pegawai dalam rangka mengembangkan potensinya masing-masing pegawai dalam rangka pengembangan potensi masing- masing pegawai untuk dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi dalam usaha pencapaian tujuan organisasi melalui sistem kenaikan pangkat, sistem diklat dan dukungan anggaran serta peralatan memadai. b. Tiap-tiap 4 tahun seseorang secara reguler dapat naik pangkat dan dalam jangka waktu maksimal 12 tahun seseorang pegawai dimungkinkan dapat berada dalam suatu eselon. c. Untuk lebih memperjelas arah pembinaan kepegawaian atas dasar prinsip sistem dan sistem prestasi kerja, sebagaimana ditegaskan dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. d. Sebagai landasan yang kuat dalam usaha pembinaan kaderisasi untuk mewujudkan komposisi pegawai yang serasi dan memadai menurut kebutuhan organisasi. Menurut Hasibuan 2002:113 tujuan promosi terhadap pegawai adalah sebagai berikut : a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan yang semakin besar kepada pegawai yang berprestasi kerja tinggi. b. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 c. Untuk merangsang agar pegawai lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi dan memperbesar produktivitas. d. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikannya promosi kepada pegawai dengan dasar dan waktu yang tepat. e. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam organisasi perusahaan karena timbulnya lowongan berantai. f. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan. g. Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman kerja pada pegawai dan ini merupakan daya dorong bagi pegawai. h. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lain. i. Pegawai yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan dan ketenangan dalam bekerja semakin meningkat, sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat. j. Promosi akan memperbaiki status pegawai dari pegawai sementara menjadi pegawai tetap setelah lulus dalam masa percobaan.

e. Faktor-faktor dominan mempengaruhi promosi

Dari sekian banyak pertimbangan yang dilakukan pimpinan untuk mempromosikan pegawainya, maka faktor-faktor dominan ditinjau dari azas-azas promosi menurut Hasibuan 2002:109 meliputi kepercayaan, keadilan dan formasi. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Kemudian syarat-syarat promosi menurut Hasibuan 2002:113 adalah prestasi kerja, keterampilan, disiplin, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, perpendidikan, kejujuran. Dari berbagai pertimbangan penulis mengambil beberapa faktor dominan antara lain faktor formasi, menurut Hasibuan 2002:109 adalah lowongan yang tersedia dalam suatu organisasi akibat pengembangan perusahaan. Hal ini juga terjadi karena adanya karyawan berhenti atas permintaan sendiri, pensiun, meninggal dunia ataupun dipindahtugaskan. Kekosongan ini harus diisi oleh karyawan baik dari dalam seksi bersangkutan maupun dari departemen lain bahkan bila baik memenuhi persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan tidak tertutup kemungkinan didatangkan dari luar perusahaan. Prestasi kerja, Handoko 2000:144 menyebutkan bahwa faktor-faktor prestasi kerja pada skala penilaian terhadap karyawan meliputi; kehandalan, inisiatif, kehadiran, sikap dan kerja sama. Izmahani 2000:89 menyimpulkan bahwa prestasi kerja adalah unjuk kerja seseorang karyawan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hal kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi, demosi, penghargaan dan pembinaan karier. Keterampilan yaitu keahlian yang dimiliki oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas baik dalam mempergunakan peralatan berteknologi canggih maupun efisien dan efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabanya. Hal ini dapat terjadi karena pegawai bersangkutan telah memiliki Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 pendidikan formal maupun spesialis berpengalaman dibidangnya dan memang pegawai tersebut mempunyai samangat dan inisiatip yang tinggi. Disiplin, Handoko 2000:208 menyebutkan disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu : 1. Disiplin preventif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya untuk mendorong disiplin diri diantara para pegawai. Dengan cara ini para pegawai menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa pihak manajemen. 2. Disiplin korektif merupakan kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan coba-coba untuk menghindari pelanggaran- pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif suatu berntuk hukuman yang disebut tindakan pendisiplinan berupa peringatan atau skorsing. Sasaran tindakan pendisiplinan untuk memperbaiki pelanggaran, menghalangi para pegawai lain melakukan hal serupa, menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008

2. 5. Pengertian Kinerja