Analisis 3. Kualitas 4. Sumber Daya Manusia

2. 2. Analisis Analisis berasal dari kata analyzis dalam bahasa Inggris, artinya mengupas, menguraikan, mengulas dan membahas. Kata analisis sering dipadukan dengan kata yang lain sebagai padanannya, misalnya : analisis ekonomi, analisis politik dan sebagainya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1996 : 39, analisis diartikan dalam beberapa makna yaitu : 1 penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat-zat bagiannya, dan sebagainya, 2 penyelidikan sesuatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana induk perkaranya dan sebagainya. Di bagian lain, Robert D. Behn dan James V. Vanpel dalam William NT. Dunn 1988:10 mengutarakan: Analisis dapat disamakan dengan pemecahan atau pemisahan masalah ke dalam elemen-elemen dasar atau unsur-unsur pokoknya, seperti kalau kita membongkar mesin.

2. 3. Kualitas

Secara universal telah dipahami bahwa kualitas itu bermakna mutu, atau kecakapan dan biasanya dikaitkan dengan kata yang lain sebagai padanannya, seperti : the quality of the work dalam bahasa lnggris yang berarti mutu dari suatu pekerjaan atau high quality merchandise yaitu barang-barang bermutu tinggi. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Dengan demikian, kualitas itu selalu mengacu kepada hasil karya dan perbuatan mausia, sebagaimana dikemukakan Philip B. Crasby dalam Shelton et.al. 1997 : 257 kualitas adalah hasil dari kebijaksanaan manajemen. Lebih jauh Philip B. Crosby menjelaskan sebagai berikut Saya mendefinisikan kualitas sebagai kepatuhan pada tuntutan. Standar yang benar dari kualitas adalah Zero Defects, atau bebas cacat, yang berarti masing- masing dari kita akan mematuhi tuntutan-tuntutan yang telah disepakati untuk dipenuhi.

2. 4. Sumber Daya Manusia

Secara umum telah diterima bahwa peran manusia dalam suatu organisasi merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu organsasi mencapai tujuannya. Jadi sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi. Hal ini disebabkan oleh dua alasan, Simamora 1995 : 1-2: pertama, sumber daya manusia mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi, kedua, sumber daya manusia juga merupakan pengeluaran pokok organsasi perusahaan dalam menjalankan bisnis. Sumber daya manusia merupakan sumberdaya yang paling pentng bagi organisasi, karena beberapa alasan yang disebut oleh Gibson, et.al. 1988 : 3-5 : Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 1. Tidak ada organisasi tanpa orang 2. Organisasi bukan hanya alat untuk menyediakan barang dan jasa saja, organisasi juga menciptakan lingkungan tempat kehidupan, dalam hal ini organisasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku. 3. Dalam kenyataannya orang hidup dalam organisasi dan dipengaruhi organisasi. 4. Orang merupakan satu sumber umum bagi semua organisasi. Simamora 1995 menyimpulkan: Sumber daya manusia membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Jadi, manusia sebagai titik sentral yang sekaligus subyek dan obyek dalam organisasi, sedangkan organisasi adalah untuk memenuhi dan mencapai tujuan manusia serta melayani manusia. Oleh karena itu, di dalam proses pencapaian tujuan organisasi terjadi pengaruh timbal balik antara manusia, kerjasama, tujuan, peralatan dan struktur organisasi. Manusia sebagai titik sentral yang sekaligus subyek dan obyek dalam organisasi, Vasily Davydov dalam Bennet Slialahi 1994 : 2 mengatakan: ... jika alat penggerak sumber daya manusia itu dikerahkan sebesar 50 persen saja manusia akan sanggup menguasai 46 bahasa dan meraih berlusin-lusin gelar kesarjanaan dari berbagai jurusari di perguruan tinggi”. Lebih jauh Siagian 1997: 6 mengatakan, ”...betapapun besarnya kemampuan seseorang untuk mengumpulkan dana untuk dijadikan modal, tidak akan terjadi nilai tambah modal tersebut apabila tidak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dijual kepada pihak konsumen yang membutuhkannya. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Tegasnya, betapa pun besarnya modal yang dipupuk tetap merupakan benda mati dan hanya mempunyai makna apabila digunakan dan dikelola manusia. Bertitik tolak dari kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa manusia itu mempunyai: 1 kemampuan ability yang tersimpan potensi untuk mengembangkan dirinya, 2 pengetahuan knowledge dan keteram-pilaan skill untuk merubah sesuatu agar mempunyai nilai tambah. Itulah sebabnya Depdikbud dan Balai Pustaka 1996:957 mendefinisikan sumber daya manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Dengan demikian, potensi manusia itu tidak dapat ditentukan batas- batasnya, tetapi pengetahuan knowledge, keterampilan skills dan kemam-puan ability seseorang dapat diukur menurut ketentuan sesuatu jabatan atau pekerjaan. Itulah sebabnya, manusia itu di dalam organisasi dikelompokan ke dalam unit-unit kerja untuk lebih memudahkan mengelola atau yang disebut dengan istilah Manajemen Sumberdaya Manusia Human Resources Management yaitu ... proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasiperusahaan. Nawawi, 1997:42. Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia itu, menurut Weather dan Davis 1996 : 8 adalah : ... to improve the productive contribution of people to the organization in way that are strategically, ethically, and socially responsible. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Jadi, tujuan mendayagunakan sumber daya manusia itu adalah untuk meningkatkan kontribusinya agar banyak mendatangkan hasil bagi organisasi, tetapi kenyataannya belum, hal ini diungkapkan Rudolf Dreikers bahwa manusia belum menggunakan seluruh sumberdaya manusia sebagaimana mestinya Herbert Otto, 1968 dalam Bennet Silalahi, 1994. Selanjutnya, Bennet Silalahi 1994 : 2-6 menjelaskan bahwa untuk memahami pengertian potensi atau sumber daya manusia perlu dikaji kembali teori- teori para peneliti yang terlebih dahulu seperti Rohwer, dan Cramer, Abraham Maslow, Rudolf Dreikurs. Menurut Silalahi selanjutnya, ada tiga teori yang perlu ditinjau di dalam memahami pengertian sumber daya manusia itu, ketiga teori tersebut satu demi satu dijelaskan secara ringkas di bawah ini, yaitu teori Psikonalistik, Psikologi Humanistis, Teori Fungsionalitas Radikal. Teori Psikonalistik mengungkapkan bahwa setiap daya manusia yang berkembang didorong oleh naluri yang senantiasa terbias ke luar. Dorongan-dorongan ini memberikan tenaga psikologis bagi kegiatan-kegiatan yang akan memuaskan kebutuhan setiap individu. Jika sesuatu yang dibutuhkan itu ada, individu tersebut hanya akan mengadakan reaksi motor untuk memperolehnya, misalnya mengambil makanan dan memakannya. Sebaliknya, jika sesuatu yang dibutukan itu tidak ada, maka tenaga psikologis tersebut akan berubah maknanya dan dipancarkan ke arah: a proses yang pernah dikenal oleh individu tersebut dan b proses yang dikuasai oleh rasa emosi. Artinya, pancaran yang diarahkan kepada suatu gerakan berencana yang Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 realistis, yang kemudian berkembang dan dilaksanakan sesuai dengan pengalaman- pengalaman yang pernah diketahui dan dikenal yang pernah berhasil, atau dapat diarahkan dan dikembangkan menjadi kreasi berdasarkan rasa atau fantasi negatif yang dimanifestasikan sebagai penlaku yang kurang dapat diterima masyarakat seperti perbuatan-perbuatan agresif. Menurut teori Psikologi Humanistis, perkembangan sumber daya manusia itu merupakan suatu proses yang mengauti pola perkembangan dinamis sesuai dengan hierarki kebutuhan Maslow. Dalam proses pemenuhan kebutuhan- kebutuhan, berbagai hambatan sering dihadapi. Hambatan-hambatan ini mendorong individu yang bersangkutan untuk memikirkan cara-cara baru guna memperoleh pengganti yang dibutuhkan itu dengan cara mengkompensasikan kekurangan- kekurangan itu. Kemudian, individu tersebut melukiskan ide-ide baru yang merupakan penyelesaian alternatif dan demikian seterusnya. Kreativitas seperti ini melipatgandakan pengembangan sumber daya manusia itu dengan cara yang tidak terbatas dan lebih mudah untuk berkembang. Teori Fungsionalitas Radikal didasarkan pada asumsi bahwa manusia itu adalah makhluk ciptaan Tuhan, yang lahir dengan potensi yang batas-batasnya tidak dapat ditentukan. Potensi inilah yang menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan apakah yang sifatnya diterima masyarakat banyak yaitu baik atau yang sifatnya ditolak oleh masyarakat banyak yaitu dengan perbuatan buruk. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 Sesuai dengan penjelasan dan teori-teon yang dikemukakan di atas, maka sumber daya manusia dalam tesis ini didasarkan pada teori Fungsionalitas radikal yang mengakui manusia itu sebagai mahluk utuh dan yang berfungsi utuh pula untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, apabila ketiga kata yang diutarakan di atas yaitu Analisis, Kualitas dan Sumber daya Manusia dirangkaikan pengertiannya maka arti selengkapnya adalah menguraikan, menyelidiki, dan atau memisahkan masalah ke dalam unsur-unsur pokoknya mengenai kepatuhan pada tuntutan-tuntutan yang disepakati untuk dipenuhi, agar potensi yang dimiliki seseorang PNS baik kemampuan ability, pengetahuan knowledge maupun keterampilan skills, dapat diatur dan dikembangkan serta diarahkan, sehingga dapat memberikan sumbangan kontribusi yang baik dan berguna bagi masyarakat, organisasi, dan bagi dirinya sendiri. Artinya, dalam menyelidiki, menguraikan dan menjelaskan tentang kualitas sumber daya manusia PNS dalam tesis ini, dapat dipisahkan masalahnya ke dalam unsur-unsur pokoknya yaitu 1 pendidikan dan pelatihan, 2 sarana dan perasarana pendukung kerja, 3 kompensasi yang diterima pegawai, dan 4 promosi pegawai. Memang harus diakui, bahwa banyak hal yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, namun banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia selain faktor di atas. Penjelasan satu demi satu unsur- unsur pokok permasalahan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008

2. 4. 1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan a. Pengertian pendidikan