2. 4. 1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan a. Pengertian pendidikan
Tujuan pendidikan nasional adalah termaktub didalam GBHN yakni membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, menyuburkan sikap demokratis, mengembangkan kecerdasan yang tinggi.
Proses dalam pendidikan membutuhkan waktu lama dimana pendidikan mempunyai arti luas, yaitu meningkatkan pengetahuan teoritis dan kemampuan
analisis dalam membuat berbagai kebijaksanaan organisasi, sehingga kemampuan manajerial dan keterampilan dalam menjalankan suatu pekerjaan akan lebih baik dan
potensial. Notoatmodjo 1998:97 menyatakan pendidikan pegawai employee
education yaitu kegiatan pendidikan yang bersifat promosi dan pengembangan karier bagi para pegawai.
Ranupandojo dan Husnan 1990:77 menyebutkan pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya
peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan- persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan.
Berdasarkan uraian di atas dilihat bahwa pengertian pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang dengan pemberian bantuan
kepada para pegawai dengan maksud agar pegawai dapat meningkatan penguasaan
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan.
b. Pengertian pelatihan
Pelatihan menyangkut pengembangan sumber daya manusia yaitu sumber daya organisasi yang paling berharga. Pelatihan adalah cara yang efektif untuk
membantu pegawai negeri sipil perorangan mencapai potensi yang maksimum. Pelatihan diberikan kepada pegawai agar terampil dalam melaksanakan tugas
yang dipercayakan kepadanya seperti ungkapkan Matutina 1992:173 “Latihan diberikan kepada pegawai agar terampil dalam melaksanakan tugas yang
dipercayakan kepadanya. Latihan tidak hanya ditujukan kepada mereka yang telah diangkat menjadi pegawai negeri sipil in service traininglatihan dalam jabatan, tapi
masih diberikan juga kepada mereka yang masih calon pegawai pra service traininglatihan sebelum diangkat dalam suatu jabatan yaitu yang dikenal dengan
latihan prajabatan.” Pelatihan bertujuan agar pengikut pelatihan dapat cepat berkembang. Sukar
bagi seseorang untuk mengembangkan dirinya hanya dengan pendidikan tanpa adanya pelatihan. Pengembangan dirinya dengan hanya melalui pengalaman lebih
lambat jika dibandingkan dengan melalui pelatihan-pelatihan. Ranupandojo dan Husnan 1990:77 mengartikan latihan adalah suatu
kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Latihan membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
praktis dan penerapannya guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan.
Bagi pegawai negeri terdapat pedoman di dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, pasal 31, yakni : untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil yang bertujuan untuk meningkatkan tugas pengabdian,
mutu, keahlian, kemampuan dan keterampilan. Berdasarkan uraian di atas dilihat bahwa pengertian pelatihan adalah suatu
usaha untuk memperbaiki penguasaan keterampilan dan teknik tertentu yang akan membantu karyawan untuk mengenal tugas-tugasnya sehingga karyawan tersebut
dapat bekerja lebih baik sesuai dengan peraturan perusahaan.
c. Pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia
Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang, maka
pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya harus memperoleh perhatian yang besar. Pentingnya program pendidikan dan pelatihan bagi suatu organisasi antara
lain sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo 1998:27 : a. Sumber daya manusia atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu
dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena
sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan kemampuannya, melainkan
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
karena tersedianya informasi. Oleh sebab itu karyawan atau staf baru ini perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan.
b. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jelas akan mempengaruhi suatu organisasiinstansi. Oleh sebab itu jabatan-jabatan yang dulu belum diperlukan,
sekarang diperlukan. Kemampuan orang yang akan menempati jabatan tersebut kadang-kadang tidak ada. Dengan demikian, maka diperlukan penambahan atau
peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut. c. Promosi dalam suatu jabatan organisasiinstansi adalah suatu keharusan,
apabila organisasi itu mau berkembang. Pentingnya promosi bagi seseorang adalah sebagai salah satu reward dan insentive ganjaran dan perangsang.
Adanya ganjaran dan perangsang yang berupa promosi dapat meningkatkan produktivitas kerja bagi seseorang karyawan. Kadang-kadang kemampuan
seorang karyawan yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu ini masih belum cukup. Untuk itulah maka diperlukan pendidikan dan pelatihan
tambahan. Pelatihan sebagai alat pengembangan sumber daya manusia dengan
meningkatkan keterampilan-keterampilan karyawan dan peningkatan kemampuan untuk memenuhi tuntutan situasi kerja yang selalu berubah.
Menurut Beech dan McKenne 2000:235 manfaat dari pelatihan adalah sebagai berikut :
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
a. Pelatihan memungkinkan pemenuhan tuntutan-tuntutan kerja dengan cepat dan memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas output
dengan adanya pengurangan kesalahan dan pemborosan. b. Ketika hasil pelatihan menunjang kompetensi yang lebih besar dalam
pelaksanaan tugas oleh para bawahan, hal ini melepaskan menejer dari tugas- tugas yang berhubungan dengan pekerjaan”penyembuhan” dan koreksi.
c. Pelatihan adalah proses yang tidak bernilai ketika organisasi ingin memperkenalkan metode-metode kerja yang fleksibel dan ingin menciptakan
sikap-sikap karyawan yang sesuai untuk menghadapi perubahan. d. Pelatihan penting dalam hubungan masyarakat dan berguna untuk
memproyeksikan citra yang benar terhadap para karyawan atas prospektif yang berkualitas.
e. Pelatihan mempunyai pengaruh yang baik pada pergantian staf dan pemborosan biaya pada rencana dan rekruitmen pekerja bisa dikurangi ketika
staf yang diganti dilatih kembali. f. Pengaruh motivasional pelatihan terwujud ketika staf merasa mendapat pengakuan
saat dikirimkan ke kursus pelatihan dan setelah dilatih mereka termotivasi untuk memperoleh keterampilan-keterampilan baru, khususnya bila penugasan
dan penggunaan ketrampilan itu kemudian diikuti dengan penghargaanimbalan.
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
g. Pelatihan yang ditujukan untuk mengoperasionalisasikan teknik-teknik manajemen tertentu misalnya quality cyrcles bisa memperoleh efek samping yang positif
seperti keterampilan didalam memecahkan masalah dan presentasi secara analitis.
d. Jenis pendidikan dan pelatihan
Tujuan Pemerintah mendirikan Pusat Pendidikan dan Latihan bagi pegawai adalah dalam rangka meningkatkan mutu pengetahuan, keterampilan serta
meningkatkan kesempurnaan dan kemampuan aparatur pemerintah, baik ditingkat pusat maupun ditingkat bawah. Untuk itu para pejabat atau pimpinan perlu mengikuti
serta menyesuaikan diri dengan perkembangan pengetahuan, perluasan pekerjaan dan perkembangan masyarakat yang ditopang pula dengan kemajuan teknologi yang
semakin pesat. Balai Pendidikan dan Latihan dalam meningkatkan kemampuan aparatur
pemerintah, khususnya bagi pejabat-pejabat tingkat bawah, menengah atau tingkat atas telah memprogramkan pendidikan dan pelatihan penjenjangan antara lain :
1. Diklat prajabatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil yaitu merupakan syarat
pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil. Diklat prajabatan terdiri dari :
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
a. Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil Golongan I. b. Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil Golongan
II. c. Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Diklat prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam
rangka pembentukan wawasan kebangsaan, keperibadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan
negera, bidang tugas dan budaya organsiasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
2. Diklat dalam jabatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil yaitu dilaksanakan
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-
baiknya. Adapun yang termasuk dalam diklat penjenjangan meliputi : a. Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut Diklatpim dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklatpim terdiri dari :
1. Diklatpim Tingkat IV adalah diklatpim untuk jabatan struktural eselon IV. 2. Diklatpim Tingkat III adalah diklatpim untuk jabatan struktural eselon III.
3. Diklatpim Tingkat II adalah diklatpim untuk jabatan struktural eselon II.
Taufik: Analisis Kualitas sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan kinerja Pemerintah kota Lhokseumawe Studi kasus Pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
4. Diklatpim Tingkat I adalah diklatpim untuk jabatan struktural eselon I. b. Diklat fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang
sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing. c. Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS.
Diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan dilakukan mengingat pentingnya peranan para pejabat, baik sebagai pimpinan maupun staf. Pejabat tersebut
berfungsi ganda, sebagai bawahan harus mampu memimpin atau membimbing, sedangkan kepada atasan harus memberikan informasi, saran dan sebagainya dalam
rangka pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
2. 4. 2. Sarana dan Prasarana