61
penuh pendirian bank tersebut. Dengan Modal Dasar sebesar Rp 200.000.000,- dua ratus juta rupiah yang disetor tunai kepada Bank Indonesia sebesar Rp
50.000.000,- lima puluh juta rupiah sebagai Deposito. Kemudian setelah memenuhi syarat yang ditentukan Undang-Undang, maka Bank Indonesia
mengizinkan PT. BPR Syariah Al-Barokah beroperasi dan pada tanggal 11 Maret 1996 secara resmi PT. BPR Syariah Al Barokah melaksanakan kegiatannya.
Dengan perkembangan yang terus maju maka PT. BPR Syariah Al- Barokah sejak tahun 2005 telah merubah Modal Dasar menjadi Rp
2.000.000.000,- dua miliar rupiah dengan Modal Disetor sebesar Rp 1.000.000.000,- satu miliar rupiah.
2
PT. BPR Syariah Al-Barokah adalah Bank yang aktivitasnya dan sistem operasionalnya berdasarkan prinsip syariah Islam, antara lain menghimpun dan
menyalurkan dana berdasarkan prinsip jual beli Murabahah, bagi hasil Mudharabah, berserikat Musyarakah, dan kerja sama dalam bidang keuangan
dan perbankan yang berpedoman kepada ketentuan syariah hukum Islam.
2
Ibid.
62
B. Visi dan Misi BPRS Al Barokah
Visi dari PT. BPR Syariah Al-Barokah yaitu menjadi salah satu Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah terbaik di Indonesia.
Misi
dari PT. BPR Syariah Al-Barokah yaitu: 1.
Memberdayakan potensi ekonomi umat sesuai dengan prinsip syariah Islam 2.
Menggalang dan menyalurkan dana guna meningkatkan kemakmuran dan rasa keadilan.
3
C. Struktur Organisasi BPRS Al Barokah
Sebagai BPRS yang akan terus berkembang, BPRS Al Barokah didukung oleh struktur organisasi yang memadai dengan kelengkapan fungsi-fungsi
pengendalian yang dibutuhkan BPRS. Struktur organisasi yang disusun bersifat fleksibel dalam arti bila terjadi
pengembangan kebutuhan atau perubahan dalam deskripsi tugas, maka pos atau bagian dapat dikembangakn sesuai dengan kebutuhan. Secara garis besar struktur
organisasi di maksud adalah sebagai berikut :
3
Ibid.
63
Keterangan: D. S. N
= Dewan Syariah Nasional
M. U. I = Majelis Ulama Indonesia
D. P. S = Dewan Pengawas Syariah
R. U. P. S = Rapat Umum Pemegang Saham
R.U.P.S
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Akuntansi Keuangan
Litbang Pemasaran
D.P.S
Personalia
Promosi Penagihan
Fatwa-Fatwa
D.S.N M.U.I
Kasir
64
D. Prosedur Pengajuan Pembiayaan
Prosedur pengajuan pembiayaan di BPRS Al Barokah dimulai dengan adanya rencana pengembangan usaha oleh nasabah. Lalu nasabah dapat langsung
datang ke BPRS Al Barokah untuk mengisi formulir permohonan dan melengkapi persyaratan
berupa data
historis usahaperusahaan,
data proyeksi
usahaperusahaan dan data jaminanagunan. Setelah dianggap cukup, data tersebut akan diberikan kepada pihak BPRS Al Barokah akan memeriksa persyaratan
tersebut, mengkonfirmasi data dan dokumen yang telah diberikan oleh nasabah. Jika semua persyaratan lengkap maka pihak BPRS Al Barokah akan melakukan
analisa 5C Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition of Economy yang diikuti dengan analisa keuangan. Jika nasabah tersebut dianggap layak untuk
menerima pembiayaan makan akan langsung disetujui pembiayaannya. Jika dianggap tidak layak maka akan diberi kesempatan untuk merevisinya dari awal,
namun jika sudah direvisi dan tetap tidak layak juga, maka BPRS Al Barokah tidak akan menyetujui pengajuan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.
Adapun dalam bentuk bagan, dapat di gambarkan sebagai berikut :