Pengertian dan Prinsip Akuntani Syariah
41
walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orag saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka
boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi menginagtkannya. Janganlah
saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas
waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan
keraguanmu. Tulislah mu’amalahmu itu, kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa
bagi kamu, jika kamu tidak menuliskannya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu
lakukan yang demikian, maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah
Mahamengetahui segala sesuatu.”
42
Prinsip-prinsip Akuntansi Syariah
Secara filosofis teori akuntansi syariah memiliki prinisp-prinsip sebagai berikut
11
: 1.
Humanis Humanis memberikan suatu pengertian bahwa akunstansi syariah bersifat
manusiawi, sesuai dengan fitrah manusia dan dapat dipraktekkan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk yang selalu
berinteraksi dengan orang lain dan alam secara dinamis dalam kehidupan sehari-hari.
2. Emansipatoris
Emansipatoris mempunyai pengertian bahwa teori akuntansi syariah mampu melakukan perubahan-perubahan yang signifikan terhadap teori dan praktek
akuntansi modern yang eksis saat ini. Perubahan-perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan yang membebaskan. Pembebasan dari ikatan-ikatan
semua yang tidak perlu diikuti, pembebasan dari kekuatan semua pseudo power, dan pembebasan dari ideologi semu.
3. Transendental
Transendental mempunyai makna bahwa teori akuntansi syariah melintas batas disiplin ilmu ilmu akuntansi itu sendiri. Dengan prinsip ini teori
11
Iwan Triyuwono, Perspektif, Metodologi dan Teori Akuntansi Syariah, Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2006, ed.I, h. 320-321.
43
akuntansi syariah dapat memperkaya dirinya dengan mengadopsi disiplin ilmu lainnya, seperti; sosiologi, psikologi, dan lainya.
4. Teleologikal
Teleologikal memberikan suatu dsar pemikiran bahwa akuntansi tidak sekedar memberikan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, tetapi juga
memiliki tujuan transendental sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia terhadap Tuhannya, kepada sesama manusia, dan kepada alam semesta.
Prinsip ini mengantarkan manusia pada tujuan hakikat kehidupan yaitu, falah kemenangan.