Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 secara periodik sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat. Seiring dengan makin maraknya perekonomian syariah, sudah waktunya diberlakukan laporan keuangan berbasis syariah menggantikan laporan keuangan konvensional. Diharapkan dengan laporan keuangan berbasis syariah dapat menekan berbagai penyimpangan, manipulasi, dan penghasilan tidak halal lainnya. 3 Berdasar pendekatan di atas, keberadaan akuntansi syariah tidak terlepas dengan etika moral dalam menghasilkan atau mengupayakan suatu tingkat keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan. 4 Standar akuntansi tersebut harus dapat menyajikan informasi yang cukup, dapat dipercaya dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap dalam konteks syariah Islam. Penyajian informasi semacam itu penting bagi proses pembuatan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan bank Islam atau lembaga-lembaga keuangan Islam lainnya. Mudharabah secara teknis adalah kontrak atau akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedang pihak lainnya menjadi pengelola. Mudharabah merupakan salah satu bentuk 3 Perlu, Pembukuan Syariah, http:www.pikiran-rakyat.comcetak20050505310605.htm, diakses pada tanggal 12 Maret 2009 4 Agus Eko Sujianto, Prinsip, Konsep Dasar dan Tujuan Laporan Keuangan Akuntansi Syariah, Ahkam, Jurnal Hukum Islam, Vol. 10 No. 1 Juli 2005 h. 16-23 4 kegiatan investasi yang diatur dalam ajaran Islam yang memerlukan pencatatan sebagai alat bukti, sebagaiana Firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 282,:            “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…. “ Urgensi pencatatan dalam ajaran Islam tersebut sejalan dengan konsep akuntansi yang berupaya untuk menjaga keadilan dalam masyarakat, karena akuntansi memelihara catatan sebagai accountability pertanggungjawaban dalam menjaga keakurasiannya. 5 Akuntansi merupakan alat untuk merefleksikan realitas. Akuntansi harus didasarkan pada etika ketika realitas dibangun dalam kaitannya dengan etika. Jika tidak, realitas Islam dalam akuntansi akan direfleksikan dalam presentasi lain dan pada gilirannya akan menyesatkan pihak-pihak yang tertarik padanya. 6 BPRS Al Barokah dalam prakteknya masih menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 59 untuk pencatatan penjurnalan pembiayaan mudharabahnya. Hal ini dikarenakan BPRS Al Barokah belum 5 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 121 6 Iwan Triyuono, Organisasi dan Akuntansi Syariah, Yogyakarta: LKIS, 2000, h. 23 5 merasa perlu untuk menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Syariah No. 105 yang khusus membahas tentang mudharabah dan sudah efektif mulai Januari 2008 lalu. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis membuat skripsi ini dengan judul “Perbandingan Penerapan Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah PSAK No. 59 pada BPRS Al Barokah dengan PSAK Syariah No .105”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam membahas skripsi ini penulis perlu membatasi permasalahan yang diuraikan dengan batasan yang tegas agar tidak terjadi penyimpangan- penyimpangan dan tercapainya efektifitas dari penelitian ini. BPRS Al Barokah dalam hal ini masih menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 59 untuk pencatatan penjurnalan pembiayaan mudharabahnya. Oleh karena itu penulis membatasi pada pencatatan akuntansi pembiayaan mudharabah PSAK No. 59 yang diterapkan oleh BPRS Al Barokah dan membandingkannya dengan PSAK Syariah No. 105. 6 Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan penulis memberikan perumusan antara lain: 1. Bagaimana pencatatan pembiayaan mudharabah yang diterapkan oleh BPRS Al Barokah? 2. Apakah pencatatan pembiayaan mudharabah pada BPRS Al Barokah, sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akunansi Keuangan PSAK Syariah No. 105? Jika belum, mengapa BPRS Al Barokah belum menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Syariah No.105 dalam pencatatannya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pencatatan pembiayaan mudharabah yang diterapkan pada BPRS Al Barokah. 2. Untuk mengetahui Standar Akuntansi Keuangan yang diterapkan oleh BPRS Al Barokah dalam pencatatan pembiayaan mudharabahnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah: Bagi Lembaga Keuangan Syariah 1. Sebagai sumber informasi untuk pengembangan BPRS dan lembaga keuangan syariah lainnya di masa yang akan datang. 7 2. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memantapkan strategi yang telah digunakan oleh BPRS Al Barokah selama ini. 3. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja BPRS Al Barokah selama ini. Bagi Peneliti 1. Dapat menambah pengalaman serta latihan dalam memechkan masalah- masalah. 2. Sebagai sarana menambah wawasan peneliti terutama yang berhubungan dengan jurusan yang ditekuni selama kuliah. 3. Sebagai bahan referensi atau tambahan informasi bagi siapa saja yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai analisis perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah.