3. Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi
Ada kegiatan Media Center, Mobil Penyebaran Informasi, Closed –
Cicuit Television CCTV, penganganan kegiatan Koran Banten, SMS Gateway, dan AIM Anjungan Internet Mandiri.
4.1.1 Visi dan Misi Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang
4.1.1.1 Visi
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang terintegrasi menuju terwujudnya visi kota Tangerang
4.1.1.2 Misi
1. Pengembangan kualitas SDM dalam bidang manajemen data
dan informasi. 2.
Peningkatan kualitas layanan public dalam memperoleh data dan informasi yang lengkap, akurat, valid, dan terkini dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 3.
Peningkatan daya jangkauan jaringan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah akses masyarakat.
4. Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi yang
terintegrasi antar institusi pengelola data dan informasi menuju
terciptanya GOOD
GOVERNANCE dan
CLEAN GOVERNANCE melalui penerapan E- GOVERNMENT.
4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Infokom Kota Tangerang
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Divisi Networking Dinas Infokom Kota Tangerang
4.2
Requirement Planning 4.2.1
Analisis Sistem Berjalan dan Sistem yang Ditawarkan
Berdasarkan observasi yang penulis telah lakukan mengenai kegiatan monitoring jaringan network monitoring yang ada pada Dinas Informasi dan
Komunikasi Kota Tangerang serta berdasarkan hasil wawancara mengenai kebutuhan admin jaringan Dinas Infokom akan suatu tools yang dapat
membantu pekerjaannya. Berikut ini penulis jabarkan hasil Analisis terhadap sistem yang berjalan pada Dinas Infokom adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Analisa Sistem yang Berjalan
No Sistem yang Sedang Berjalan
Keunggulan Kekurangan
Solusi
1 Untuk memeriksa
koneksi host dan device yang ada
menggunakan perintah ping pada
command prompt Jika
memeriksanya satu per satu
tidak membebani
jaringan Jika yang
diperiksa banyak akan
memerlukan waktu untuk
melakukannya Pembuatan
modul yang bisa
digunakan untuk
memeriksa koneksi host
secara sekaligus.
2 Data device yang
ada belum Data
tersimpan Tidak teratur
dan mudah Pembuatan
sistem
menggunakan database
dalam kertas dan tidak
tergantung pada komputer
hilang bila berkas
disimpan dengan tidak
rapih inventory
yang dapat menyimpan
data device yang ada ke
dalam database
3 Menggunakan squid
Sebagai proxy server squid
dapat membantu
keamanan dengan cara
melakukan filter lalu
lintas, selain itu juga dapat
mempercepat kinerja
jaringan dengan
caching yang dilakukanya.
Hasil monitoring
yang ditampilkan
melalui layar terminal tidak
menggunakan interface yang
memudahkan untuk
membacanya. Pembuatan
modul yang bisa
menampilkan hasil
monitoring yang mudah
dibaca dalam sistem yang
akan dibuat
4 Menggunakan sqstat URL yang
sedang diakses oleh client
dapat Terinstall
secara terpisah mengharuskan
berpindah- Pembuatan
modul yang dapat berkerja
seperti sqstat
terpantau pindah
aplikasi di dalam
sistem yang akan dibuat
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses monitoring jaringan pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota
Tangerang, penulis bermaksud mengusulkan sebuah sistem untuk membantu kegiatan monitoring jaringan yang dilakukan network administrator Dinas
Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang. Pada pengembangannya, penulis melakukan studi kasus pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota
Tangerang, namun pada kenyataanya sistem yang penulis rancang ini nantinya dapat juga digunakan oleh dinas-dinas lain yang ada di kota
tangerang. Usulan sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sistem yang Ditawarkan
No Sistem yang Ditawarkan
Keunggulan Kekurangan
Solusi
1 Pembuatan tools
monitoring koneksi jaringan
Selain memeriksa
koneksi dapat juga melihat
portservice yang sedang
Memungkinkan terjadinya
beban pada jaringan
Penyempurnaan modul
monitoring
aktif
2 Pembuatan sistem
inventory untuk menyimpan data
device yang ada Data lebih
teratur dan rapih karena
tersipan dalam
database Bila datanya
banyak memerlukan
memory yang besar pada
database Optimalisasi
pada database yang telah
dibuat
3 Pembutan modul
untuk membuat laporan hasil
monitoring yang dilakukan oleh
sqiud Memudahkan
untuk membaca
hasil monitoring
yang dilakukan
oleh squid, selain itu
laporan dapat di download
untuk disimpan
sebagai arsip Laporan dalam
file berformat html bukan pdf
ataupun excel Penyempurnaan
modul report
4 Pembuatan modul
yang bisa berkerja seperti sqstat dalam
Jika terdapat dalam satu
aplikasi tidak perlu repot
Kemungkinan adanya bug
pada modul ini masih sangat
Penyempurnaan modul active
request
sistem yang dibuat berpindah-
pindah aplikasi
besar
Berdasarkan penjabaran dari analisis diatas keunggulan dari penelitian yang penulis lakukan, perbedaan dari aplikasi yang penulis buat dengan 2
penelitian sebelumnya adalah terletak pada tujuan pembuatannya dan juga fitur yang terdapat pada aplikasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dhika
Rizki Ambia, disituh menerapkan framework Codeigniter untuk perancangan social networking yang dilengkapi fitur-fitur kebutuhan kerja yang dimana
semua modul yang dibuat pada aplikasi tersebut menggunakan framework Codeigniter.
Sedangakan NetworkView merupakan salah satu tools yang digunakan untuk memonitoring koneksi host dalam suatu jaringan. NetworkView
aplikasi berbasis desktop dan tidak open source. Aplikasi ini tidak dapat diakses dari tempat lain hanya dapat digunakan oleh komputer yang
didalamnya terinstall aplikasi ini saja, tidak seperti aplikasi berbasis web yang dapat digunakan dari komputer mana saja.
Sementara itu aplikasi yang penulis buat menerapkan framework Codeigniter untuk perancangan sistem monitoring jaringan. Aplikasi ini
berbasiskan web, sehingga untuk mengakses aplikasi ini tidak hanya pada satu komputer saja. Fitur-fitur yang terdapat didalamnya merupakan
kebutuhan yang diperlukan oleh network administrator Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, aplikasi ini juga dirancang untuk dapat
terintegrasi dengan aplikasi yang sudah ada pada dinas tersebut.
4.3
Workshop Design 4.3.1
Perancangan Aplikasi a.
Penentuan Aktor
Pada sistem ini, penulis memisahkan aktor menjadi 3 tiga tingkatan yaitu super admin, admin dan sub-admin. Tiap aktor
mempunyai wewenang yang berbeda-beda, seperti yang penulis jabarkan sebagai berikut:
1. Super Admin
Super admin merupakan aktor yang menempati tingkat tertinggi pada sistem. Super admin memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Menambahkan user baru, mengedit user dan menghapus user
yang ada. b.
Administrasi inventory, yaitu menambahkan data device, mengedit data device dan juga menghapus data device.
c. Memonitor status updown setiap host.
d. Melihat report hasil monitoring.
2. Admin
Admin merupakan aktor yang menempati tingkat menengah pada sistem. Wewenang yang dimiliki admin adalah sebagai berikut:
a. Administrasi inventory, yaitu menambahkan data device,
mengedit data device dan juga menghapus data device. b.
Memonitor status updown setiap host. c.
Melihat report hasil monitoring.
3. Sub-Admin
Tingkatan sub-admin menempati level terbawah dalam sistem ini. Sub-Admin memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Memonitor status updown setiap host.
b. Melihat report hasil monitoring.
Wewenang dari masing-masing aktor dapat pula dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Wewenang Aktor
No Super Admin
Admin Sub Admin
1 Add, edit dan delete user Add, edit dan
delete data device
Monitoring status koneksi
host
2 Add, edit dan delete data
device Monitoring
status koneksi host
View report
3 Monitoring status
koneksi host View report
4 View report
b. Perancangan Use Case Diagram