Perancangan sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan framewrk codeinigter pada dinas informasi dan komunikasi (infokom) kota Tangerang

(1)

PERANCANGAN SISTEM MONITORING JARINGAN

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK

CODEIGNITER PADA DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(INFOKOM) KOTA TANGERANG

Skripsi

Disusun oleh:

Deni Lastiawan

207091000028

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M / 1431 H


(2)

PERANCANGAN SISTEM MONITORING JARINGAN

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK

CODEIGNITER PADA DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(INFOKOM) KOTA TANGERANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

Deni Lastiawan

207091000028

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M / 1431 H


(3)

PERANCANGAN SISTEM MONITORING JARINGAN

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK

CODEIGNITER PADA DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(INFOKOM) KOTA TANGERANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Deni Lastiawan NIM. 207091000028

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Khodijah Hulliyah, M.Si Herlino Nanang, MT

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MSc, M.IT NIP.19710522 2006041 002

NIP.19731209 2005011 002 NIP. 19730402 2001122 001


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul ―Perancangan Sistem Monitoring Jaringan Berbais Web Menggunakan Framework Codeigniter Pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang―, telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari selasa tanggal 29 November 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Teknik Informatika.

Jakarta, 29 November 2011 Tim Penguji,

Penguji I Penguji II

Yusuf Durrachman, MSc, M.IT Andrew Fiade, M.Kom

Tim Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Khodijah Hulliyah, M.Si Herlino Nanang, MT

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Sains dan Teknologi Teknik Informatika

DR.Syopiansyah Jaya Putra,M.Sis Yusuf Durrachman, MSc, M.IT NIP.19731209 2005011 002 NIP. 19730402 2001122 001

NIP.19820811 2009121 004 NIP.19710522 2006041 002

NIP.19710522 2006041 002 NIP.19680117 200112 1001


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 29 November 2011

DENI LASTIAWAN 207091000028


(6)

ABSTRAK

Deni Lastiawan, Perancangan Sistem Monitoring Jaringan Berbasis Web Menggunakan Framework Codeigniter pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, dibimbing oleh Khodijah Hulliyah, M.Si dan Herlino Nanang, MT. Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang (Infokom) adalah sebuah instansi pemerintahan kota tangerang yang menggabungkan fungsi Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) bagian Humas dan Pos dan Telekomunikasi (POSTEL) di kota tangerang. Fungsi dinas tersebut selain mengelola data juga mengelola jaringan komputer yang tersebar di seluruh kecamatan dan dinas-dinas lain di kota tangerang. Proses pemantauan jaringan pada dinas infokom sendiri masih menggunakan tools yang sederhana dan masih secara manual, sistem monitoring yang ada pun masih belum terintegrasi satu sama lain. Hal ini memberikan inisiatif untuk membangun sistem monitoring jaringan yang dapat memberikan kemudahan dalam proses monitoring jaringan dan terintegrasi dengan sistem yang telah ada. Sistem monitoring jaringan ini dibuat menggunakan Framework Codeigniter sesuai dengan standar aplikasi berbasis web pada Dinas Infokom Kota Tangerang. Dinas Infokom Kota Tangerang menjadikan framework Codeigniter sebagai standarisasi pembuatan aplikasi berbasis web pada dinas tersebut karena Framework Codeigniter merupakan salah satu framework PHP yang saat ini banyak digunakan untuk membuat aplikasi ataupun sistem berbasiskan web dan untuk menyeragamkan gaya koding programmer yang ada pada dinas Infokom. Sedangkan untuk pengembangan sistem menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan aktifitas

Requirement Planning, Workshop Design, Implementation. Pada skripsi ini

menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) dengan bantuan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Dengan adanya sistem monitoring jaringan ini dapat memberikan kemudahan dalam proses monitoring jaringan yang ada pada dinas Infokom.

Kata Kunci : Dinas Infokom, Codeigniter, Rapid Application Development (RAD), Monitoring.

Halaman : 128 Halaman (56 Gambar + 21 Tabel)


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur dan sembah sujud penulis haturkan kepada Allah SWT. Raja dari segala raja di jagad alam raya ini yang maha pengasih tidak pilih kasih, yang maha penyayang tiada terbilang, berkat kasih sayang-Nya pulalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.

Setelah melaksanakan dan menjalankan proses penelitian dengan baik, akhirnya dengan seizin Allah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Meskipun demikian, penulis sadar dalam proses penulisan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak berupa moril dan materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh jajaran dekanat yang dengan tulus membantu kelancaran penyelesaian skripsi.

2. Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Viva Arifin, M.MSi selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang dengan tulus membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.


(8)

3. Khodijah Hulliyah, M.Si dan Herlino Nanang, MT selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang dengan ikhlas dan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Adhi Zulkifli, MT beserta seluruh staff dan pegawai Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.

5. Bapak dan Ibu penguji yang memberikan kritik dan saran pada skripsi ini.

6. Para Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mengajarkan kepada penulis berbagai macam ilmu yang dapat diterapkan dalam penulisan skripsi.

7. Orang tua ku (A’pa dan Mamah) serta kakak-kakak tercinta (Nani, Nina, Dedi dan Teti) yang tidak henti-hentinya mendo’akan, memotivasi, dengan tulus ikhlas serta curahan perhatian dalam lahir maupun bathin sepanjang penulis mengikuti masa proses kuliah hingga masa proses penyusunan skripsi ini.

8. Seseorang yang selalu memberikan motivasi, inspirasi dan juga perhatian berserta masa-masa indah. Terimakasih Lia, semoga Allah memberikan yang terbaik buat kita.

9. Anggota foxhole Andi, Aji, Akhwan, Latif dan untuk Dj, Cika, Ryan, Onggo atas kebersamaan serta waktu yang berkesan.


(9)

10.Seluruh personil ITO7A dan Kelompok KKN 56 2010 atas semua hal yang berkesan.

11.Seluruh sahabat, kawan, teman dan semua nama yang tak dapat penulis sebutkan atas segala kebaikannya.

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang

setimpal dari Allah SWT, Amin….

Jakarta, November 2011


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi... ix

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

1.6. Metodologi ... 6

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 6

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7


(11)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perancangan ... 10

2.2. Pengertian Sistem ... 10

2.3. Karakteristik Sistem ... 10

2.4. Pengertian Monitoring ... 13

2.5. Monitoring Jaringan ... 13

2.5.1 Pengertian Monitoring Jaringan ... 13

2.5.2 Tujuan Monitoring Jaringan ... 14

2.6. Pengertian Jariangan Komputer ... 15

2.7. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer ... 15

2.8. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 16

2.9. Komponen Jaringan Komputer ... 17

2.10. Topologi Jaringan Komputer ... 19

2.11. Model Referensi OSI... 21

2.12. Protokol Jaringan ... 25

2.12.1 Definisi Protokol ... 25

2.12.2 Fungsi Protokol ... 25

2.12.3 TCP (Transmission Control Protokol) ... 25

2.12.4 UDP (User Datagram Protokol) ... 26

2.12.5 IP Address ... 26

2.12.6 Subnet Mask ... 27

2.12.7 Port ... ... 28

2.13. Framework ... 29

2.13.1 Zend Framework ... 29

2.13.2 CakePHP ... 30

2.14. Codeigniter ... 30

2.14.1 Cara Kerja Codeigniter ... 31


(12)

2.14.3 Keuntunguan Menggunakan Codeigniter .... 33

2.15. Pengertian Web ... 35

2.16. Unified Modelling Language (UML) ... 3

2.16.1 Definisi UML ... 35

2.16.2 Notasi UML ... 36

2.16.3 Use Case Diagram (UCD) ... 40

2.16.4 Class Diagram (CD) ... 41

2.16.5 Activity Diagram (AD) ... 41

2.16.6 Sequence Diagram ... 42

2.16.7 Deployment Diagram ... 42

2.17. Perangkat Lunak yang Digunakan ... 42

2.18. Black Box Testing ... 46

2.19. Studi Sejenis ... 47

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data ... 57

3.1.1 Studi Lapangan ... 57

3.1.2 Studi Pustaka ... 58

3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 59

3.2.1 Requirement Planning ... 61

3.2.2 Workshop Design ... 61

3.2.3 Implementation ... 63

3.3 Kerangka Berfikir... 64

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL 4.1. Sekilas Tentang Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Tangerang ... 65


(13)

4.4.1 Visi dan Misi ... 66

4.4.2 Struktur Organisasi ... 67

4.2. Requirement Planning ... 68

4.3. Workshop Design ... 73

4.3.1 Perancangan Aplikasi ... 73

4.3.2 Perancangan Basis Data ... 102

4.3.3 Perancangan User Interface... 105

4.4. Implementation ... 107

4.4.1 Perangkat Lunak dan Komponen ... 107

4.4.2 Installasi Sistem ... 108

4.4.3 Aplikasi Sistem Monitoring Jaringan ... 112

4.4.4 Pengujian ... 121

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 124

5.2. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Isi Halaman

2.1 Model-View-Controller ... 32

2.2 Notasi Actor ...………….………... 37

2.3 Notasi Class …….………... 37

2.4 Notasi Usecase ……….………... 38

2.5 Notasi Interaction ……….………... 38

2.6 Notasi Package ... 39

2.7 Notasi Dependency ... 39

2.8 Notasi Association ... 40

2.9 Use Case Diagram ... 41

3.1 Fase-fase RAD ... 60

3.2 Kerangka Berfikir ... 64

4.1 Struktur Organisasi Dinas Infokom ... 67

4.2 Struktur Organisasi Divisi Networking ... 67

4.3 Use Case Diagram Rancangan Sistem ... 76

4.4 Use Case Diagram Login ... 76

4.5 Use Case Diagram Monitoring ... 77

4.6 Use Case View Report ... 77

4.7 Use Case Device ... 78

4.8 Use Case User …... 78

4.9 Activity Diagram Login ... 80

4.10 Activity Diagram Cek Host …..………. 81

4.11 Activity Diagram Status Host …..……….. 82

4.12 Activity Diagram Detail Host…..……….. 84


(15)

4.14 Activity Diagram Laporan... 86

4.15 Activity Diagram Add Device... 88

4.16 Activity Diagram Edit Device ... 90

4.17 Activity Diagram Delete Device ... 92

4.18 Activity Diagram Create User ... 94

4.19 Activity Diagram Edit User ... 96

4.20 Activity Diagram Delete User ... 98

4.21 Sequence Diagram Login ... 99

4.22 Sequence Diagram Monitoring ... 99

4.23 Sequence Diagram Managerial Device... 100

4.24 Sequence Diagram Managerial User... 101

4.25 Class Diagram ... 102

4.26 Tabel device di database ... 103

4.27 Tabel user di database ... 103

4.28 Tabel log di database ... 104

4.29 Tabel privilege di database ... 104

4.30 Struktur basis data ... 105

4.31 Halaman Login ... 105

4.32 Halaman Beranda ... 106

4.33 Halaman Modul ... 106

4.34 Tampilan Aktifasi LAMPP pada Terminal ... 110

4.35 Tampilan edit crontab pada Terminal ... 111

4.36 Tampilan list crontab pada Terminal ... 112

4.37 Tampilan Halaman Login ... 113

4.38 Tampilan Halaman Beranda ... 114

4.39 Tampilan Halaman Cek Host ... 115

4.40 Tampilan Halaman Status Host ... 116


(16)

4.42 Tampilan Halaman Aktif Request ... 118

4.43 Tampilan Halaman Laporan ... 119

4.44 Tampilan Halaman Inventaris ... 120


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Isi Halaman

2.1 Model Referensi OSI ... 24

2.2 Klasifikasi Subnet Mask ... 27

2.3 Port yang umum digunakan ... 28

2.4 Studi Sejenis ... 47

4.1 Analisa Sistem yang Berjalan ... 68

4.2 Sistem yang Ditawarkan ... 70

4.3 Wewenang Aktor ... 75

4.4 Use Case Scenario Login ………... 79

4.5 Use Case Scenario Cek Host ... 80

4.6 Use Case Scenario Status Host ... 81

4.7 Use Case Scenario Detail Host ... 83

4.8 Use Case Scenario Request Aktif ... 84

4.9 Use Case Scenario Laporan ... 85

4.10 Use Case Scenario Add Device ... 86

4.11 Use Case Scenario Edit Device ... 88

4.12 Use Case Scenario Delete Device ... 90

4.13 Use Case Scenario Create User ... 92

4.14 Use Case Scenario Edit User …... 94

4.15 Use Case Scenario Delete User …... 96

4.16 Hasil Pengujian Mandiri …... 122


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Teknologi informasi dan komunikasi yang banyak digunakan saat ini menggunakan sistem jaringan komputer sebagai media transformasi informasi atau datanya, semakin besar sebuah perusahaan atau instansi yang menggunakan jaringan komputer maka semakin kompleks pula sistem jaringan pada perusahaan atau instansi tersebut, dan dibutuhkan sebuah penanganan yang baik agar sistem dapat berjalan dengan optimal.

Network administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengelola jaringan komputer, ada banyak tugas pokok dan fungsi dari seorang network administrator atau admin jaringan, salah satunya adalah monitoring jaringan yaitu memantau kerja jaringan agar selalu tersedia bagi pengguna sistem dan berada dalam kondisi yang selalu baik. Pada proses monitoring diperlukan ketelitian dan konsistensi dalam pelaksanaanya, sehingga informasi yang didapatkan dari hasil monitoring atau pemantauan jaringan bisa didapatkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Di tempat penulis melakukan penelitian yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Tangerang tools yang digunakan untuk memantau jaringannya masih belum maksimal. Admin jaringan dinas Infokom masih menggunakan cara sederhana dalam memeriksa koneksi


(19)

jaringannya yaitu dengan melakukan ping ke alamat IP host-host yang terhubung dalam jaringan, hal tersebut memang memungkinkan untuk dapat dilakukan bila host yang terhubung dan dimonitornya hanya sedikit, namun apa bila host yang terhubung ada dalam jumlah banyak maka cara tersebut akan menghabiskan waktu serta tidak efisien untuk dilakukan. Pada dinas Infokom juga terdapat squid yang berfungsi sebagai proxy server dan web cache, disana juga menggunakan sqstat untuk memonitoring squid secara real time sehingga dapat terlihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh alamat IP yang terhubung dalam jaringan.

Pada Dinas Infokom Kota Tangerang terdapat lebih dari 25 host serta device yang terhubung dalam jaringannya, sehingga apa bila admin jaringannya masih menggunakan cara yang sederhana yaitu dengan melakukan ping ke alamat host-host tersebut satu per satu tentu tidak akan efisien. Karena cara tersebut tidak mudah untuk dilakukan dan juga akan memerlukan waktu yang cukup lama.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba membuat suatu tools yang dapat digunakan oleh admin jaringan Dinas Infokom untuk memonitoring jaringan yang dikelolanya, selain itu penulis juga bermaksud ingin mengintegrasikan tools yang sudah ada pada Dinas Infokom dengan sistem yang akan penulis buat sehingga dapat memudahkan admin jaringan untuk memeriksa koneksi dan pemantauan jaringannya. Sistem monitoring jaringan ini dibuat menggunakan Framework Codeigniter sesuai dengan standar


(20)

aplikasi berbasis web pada Dinas Infokom Kota Tangerang. Framework Codeigniter merupakan salah satu framework PHP yang saat ini banyak digunakan untuk membuat aplikasi ataupun sistem berbasiskan web. Banyak sekali keunggulan yang dimiliki oleh framework ini seperti memiliki paket library yang lengkap, berukuran kecil, gratis, dokumentasinya lengkap dan sebagainya. Dinas Infokom Kota Tangerang menjadikan framework Codeigniter sebagai standarisasi pembuatan aplikasi berbasis web pada dinas tersebut dikarenakan selain memiliki banyak keunggulan yang dimiliki oleh Codeigniter juga untuk menyeragamkan gaya koding para programmer yang ada pada dinas Infokom, sehingga aplikasi yang dibuat dapat dikembangkan oleh siapapun. Hal tersebut mendorong penulis untuk mengangkat judul “Perancangan Sistem Monitoring Jaringan Berbasis Web Menggunakan Framework Codeigniter Pada Dinas Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) Kota Tangerang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskanlah beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat sistem monitoring jaringan berbasiskan web yang mampu memeriksa koneksi host yang terhubung dalam jaringan ?


(21)

2. Bagaimana membuat sistem monitoring jaringan yang dapat memberikan kemudahan seorang admin jaringan dalam memantau jaringan yang dikelolanya ?

3. Bagaimana menerapkan Framework Codeigniter pada perancangan sistem monitoring jaringan berbasis web ?

4. Bagaimana merancang sistem monitoring jaringan yang dapat terintegrasi dengan sistem yang sudah ada pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang ?

1.3Batasan Masalah

Dari beberapa perumusan masalah diatas, penulis membatasi penelitian ini yaitu :

1. Sistem monitoring jaringan ini berbasiskan web dan dibuat menggunakan Framework Codeigniter sesuai dengan standar aplikasi web pada Dinas Infokom Kota Tangerang.

2. Sistem monitoring jaringan ini digunakan untuk memonitoring koneksi host serta port yang sedang aktif dan melihat request URL yang sedang aktif.

3. Fitur yang terdapat dalam sistem ini adalah Cek Host, Aktif Request, Laporan, Inventaris, dan Pengguna yang merupakan kebutuhan admin jaringan Dinas Infokom Kota Tangerang.


(22)

4. Pada fasilitas Laporan memungkinkan user untuk mendownload laporan hasil monitoring jaringan dalam dokumen berformat html.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini adalah : 1. Merancang sistem monitoring jaringan berbasiskan web yang mampu

memberikan kemudahan dan membantu seorang admin jaringan dalam memantau kondisi jaringan yang dikelolanya.

2. Menerapkan Framework Codeigniter pada perancangan sistem monitoring jaringan berbasis web.

3. Merancang sistem yang penulis buat agar dapat terintegrasi dengan sistem yang sudah ada pada Dinas Infokom Kota Tangerang.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian skripsi ini adalah : 1. Bagi Instansi :

 Memudahkan admin jaringannya dalam memonitoring jaringan  Mempermudah dalam memantau kinerja pegawai.

2. Bagi Penulis :

 Dapat mengetahui perancangan aplikasi berbasis web menggunakan Framework.

 Penulis dapat lebih memahami struktur pemrograman Framework Codeigniter.


(23)

 Memperkaya literatur dan referensi tentang jaringan komputer.  Sebagai salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Program Studi

Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.6 Metodologi

1.6.1 Metodologi Pengumpulan Data

Adapun metodologi pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Studi Lapangan

 Metode Observasi

Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada sehingga dapat dilakukan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran (Sarwono, 2006).

 Wawancara

Mengumpulkan data dengan mewawancarai orang yang terkait langsung dengan kajian penelitian yang sedang dilakukan (Jogiyanto, 2005).


(24)

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku terkait yang dapat dijadikan acuan penelitian (Keraf, 1994).

3. Studi Literatur

Tujuan utama studi literatur adalah untuk mendapatkan sumber data sekunder yang dapat mendukung penelitian (Nazir, 2005).

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem monitoring ini akan dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan Rapid Application Development. Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat cepat. (Sukamto, Rosa A, 2009). Karakteristik RAD adalah developer dapat membuat sebuah aplikasi atau sistem dengan cara acak untuk mempercepat waktu penyelesaian aplikasi atau sistem tersebut.

Fase-fase metode RAD diataranya adalah :

1. Fase Requirement Planning 2. Fase Workshop Design 3. Fase Implementation


(25)

Selain itu penulis juga menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tool dalam merancang dan mendokumentasikan sistem. Menurut (Nugroho, 2010) UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. 1.7Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Adapun isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan gambaran umum permasalahan yang dihadapi serta latar belakang dibuatnya penulisan skripsi, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, metodologi penulisan yang dilakukan, serta sistematika penulisan yang masing-masing dijelaskan dalam tiap sub bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan secara singkat teori-teori yang digunakan atau dasar dari penulisan skripsi ini.


(26)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL

Dalam bab ini membahas mengenai hasil analisa, perancangan, implementasi sesuai dengan metodologi yang dilakukan pada sistem aplikasi yang dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menguraikan kesimpulan semua pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan berguna bagi pengembangan sistem ini.


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Perancangan

Perancangan adalah sebuah proses aplikasi berbagai teknik prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau suatu sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya. (Al-fatta, 2007)

2.2Pengertian Sistem

Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999). Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi teratur (Mulyanto, 2009)

2.3Krakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :


(28)

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling berkerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagia-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.


(29)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran


(30)

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.4Pengertian Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. ( Kusaeri, 2010)

2.5Monitoring Jaringan

2.5.1Pengertian Monitoring Jaringan

Monitoring jaringan atau pemantauan jaringan merupakan kegiatan rutin yang bisa membantu untuk menditeksi sedini mungkin bila ada perubahan pada jaringan. (Wahana Komputer, 2005). Dengan


(31)

monitoring jaringan juga bisa menditeksi terjadinya penurunan kinerja jaringan dan sistem yang ada pada jaringan tersebut.

2.5.2Tujuan Monitoring Jaringan

Tujuan dari network monitoring yaitu untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol menggunakan informasi yang telah terkumpul tersebut. (Kusaeri, 2010)

Beberapa alasan dilakukan network monitoring:

1. Untuk mengawasi kejadian yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.

2. Untuk mengetahui masalah jaringan sebelum manager menanyakan kepada network administrator dan sebelum pelanggan menelpon. Tanpa kemampuan network monitoring jaringan seorang administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah jika masalah tersebut muncul dibandingkan mencegah masalah ini sebelumnya. 3. Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat

4. Untuk menditeksi kesalahan pada jaringan, gateway dan server yang penting

5. Untuk memberitahukan masalah kegagalan kepada administrator secepatnya


(32)

2.6Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah seperangkat komputer otonom yang saling terhubung yang secara eksplisit terlihat sehingga dapat saling bertukar informasi atau data dan berbagi satu dengan yang lainnya (Tanenbaum, 1996). Selain itu jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer yang saling berhubungan. (Kristanto, 2003)

2.7Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer

Menurut (Kristanto, 2003) Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi. Memang akan terjadi banyak kendala pada waktu proses pengiriman informasi tersebut. Adapun kendala-kendala itu antara lain:

 Fasilitas komunikasi masih mahal harganya

 Pemanfaatan fasilitas komunikasi belum maksimal

 Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah gangguan


(33)

2.8Jenis–jenis Jaringan Komputer 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran samapai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya: printer, scanner) dan saling bertukar informasi. (Kristanto, 2003).

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dari biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan pribadi swasta atau umum. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. (Kristanto, 2003).

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah


(34)

negara dan benua. Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam komunikasi biasanya terdiri dari dua komponen yaitu: kabel transmisi dan element switcing. (Kristanto,2003)

4. Internet

Dari besarnya skala, internet sebenarnya dengan WAN, tetapi WAN bersifat private, artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya, misalnya karyawan suatu perusahaan multinasional. Sebaliknya Internet bersifat public sehingga semua orang dapat mengakses jaringan tersebut. (Kurniawan, 2005)

2.9Komponen Jaringan Komputer 1. Workstasion

Workstation merupakan komputer yang menjadi tempat dimana pengguna komputer bekerja (Andi, 2005). Sesuai dengan fungsinya maka perangkat komputer harus memenuhi syarat untuk bekerja dalam jaringan tersebut. Dalam memilih dan menentukan konfigurasi ideal sebuah komputer workstation, ada beberapa yang perlu diperhatikan:

 Sistem aplikasi apa yang digunakan dengan jaringan tersebut.


(35)

 Arsitektur jaringan apa yang digunakan

 Perkembangan sistem komputerisasi yang digunakan 2. Server

Menurut (Andi, 2005) Server bertugas dan berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani permintaan-permintaan dari komputer workstation di samping mengontrol hubungan antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam jaringan, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut.

Mengingat tugas yang fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibanding komputer lain yang ada dalam jaringan. Untuk memilih komputer server harus memperhatikan hal-hal berikut:

 Sistem opersai jaringan yang akan dipergunakan.  Sistem aplikasi yang akan di jalankan.

 Arsitektur jaringan yang diterapkan.

 Jumlah komputer worstation dalam jaringan yang dilayani.

 Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu terbatas.


(36)

 Dukungan teknis dari vendor parangkat tersebut 2.10 Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, di mana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. (Syafrizal, 2005).

2. Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap stasiun (komputer) dapat diberi repeter (transceiver). (Syafrizal, 2005).

3. Topologi Star

Karkteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan


(37)

diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. (Syafrizal, 2005)

4. Topologi Daisy-Chain (Linier)

Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi Ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti tehubung secara seri. (Syafrizal, 2005).

5. Topologi Tree

Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierachical topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology. (Syafrizal, 2005).

6. Topologi Hybrid

Topologi ini merupakan gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik berbeda sistem maupun berbeda media transmisinya. (Syafrizal, 2005)


(38)

2.11 Model Referensi OSI

Salah satu standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi OSI (Open System Interconnection). Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi (Suyanto, 2004).

Model referensi OSI memiliki 7 lapisan, dengan prinsip yang harus digunakan bagi ketujuh lapisan adalah sebagai berikut :

 Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda.

 Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protokol yang telah memenuhi standar internasional.

 Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

 Batasan lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus informasi yang melewati interface.

 Jumlah lapisan diusahakan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Fungsi lapisan OSI dimana pada bagian atas lapisan (lapisan 7, 6, dan 5) difokuskan untuk bentuk layanan dari satu aplikasi sedangkan lapisan bawah (4, 3, 2 dan 1) tentang aliran data, akan dijelaskan mulai dari lapisan terbawah yaitu sebagai berikut :


(39)

1. Physical Layer

Berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan. Selain itu berfungsi untuk mentransfer dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, prosedural yaitu dimana kabel, konektor, dan spesifikasi pensinyalan didefenisikan.

2. Data Link Layer

Berfungsi untuk menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Layer ini berurusan dengan pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman data ulang. Data link layer terdiri ata dua sublayer :

a. LLC (logical Link Control), melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame merupakan sebuah paket data dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah checksum untuk melacak data yang korup.

b. MAC (Medium Access Control), berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di dalam sebuah LAN.


(40)

3. Network Layer

Bertanggung jawab untuk menentukan route paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnet dan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda salingterintekoneksi.

4. Transport Layer

Berfungsi untuk menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, meneruskan data ke network layer, menjamin semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi penerima dengan benar dan mengurutkan data apabila datang tidak berurutan. Tansport Layer juga menyediakan koneksi end to end (ujung ke ujung) diantara komputer

5. Session Layer

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Session layer juga diperlukan untuk kendali dialog antar proses yang menentukan penanganan komunikasi dua arah dan pengujian paket yang keluar dari urutannya.

6. Presentation Layer

Fungsi dari lapisan ini adalah melakukan terjemahan. Melakukan terjemahan struktur data diantara berbagai arsitektur, lalu layer ini dapat melakukan kompresi data, enkripsi, dan dekripsi, selain itu layer ini juga dapat mengkonversi format data sehingga


(41)

layer berikutnya dapat memahami format yang diperlukan untuk komunikasi. Contoh format data yang didukung oleh layer presentasi antara lainteks, data, grafik, visual image, sound, dan video.

7. Application Layer

Berfungsi untuk menyediakan akses tingkat aplikasi ke jaringan. Transfer terminal remote dan elemen lain dari jaringan, aktivitas yang dilakukan seperti akses, pengiriman e-mail dan transfer file.


(42)

2.12 Protokol Jaringan 2.12.1 Definisi Protokol

Protokol merupakan himpunan aturan-aturan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dangan komputer yang lain. Aturan-aturan ini meliputi tatacara bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi. (Syafrizal, 2005)

Sedangkan menurut (Jogiyanto, 1999) Protokol adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar.

2.12.2 Fungsi Protokol

Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan keandalan yang tinggi (Kristanto, 2003)

2.12.3 TCP (Transmission Control Protokol)

TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran kontrol infromasi (handshaking). TCP juga bersifat reliable karena menerapkan fitur deteksi kesalahan dan


(43)

retransmisi apabila ada data yang rusak. Sehingga keutuhan data dapat terjamin. (Sofana, 2010)

2.12.4 UDP (User Datagram Protokol)

UDP merupakan protokol yang bersifat connectionless oriented. Artinya, saat melakukan pengiriman data tidak dilakukan proses handshaking, tidak ada sequencing datagram, dan tidak ada garansi bahwa paket data (datagram) yang dikirim akan tiba dengan selamat. UDP juga tidak menyediakan fitur kesalahan. (Sofana, 2010)

2.12.5 IP Address

IP addres atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa di sebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karenatanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung ke internet. Setiap komputer yang terhubung ke internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus unikkarena tidak boleh ada komputer atau server dan juga perangkat jaringan lainnya yangmenggunakan alamat IP yang sama di internet. (Sugeng, 2006)

Alamat IP (IPv4) pada mulanya adalah deretan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dipakai untuk mengindentifikasi host pada


(44)

jaringan. Alamat IP ini di berikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang terhubung ke internet. Prinsip kerjanya adalah paket yang membawa data dimuati alamat IP dari komputer pengirim data kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke komputer yang dituju. (Sugeng, 2006)

2.12.6 Subnet Mask

Setiap komputer di sebuah jaringan biasanya ingin mengirim data dan langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet Mask digunakan oleh protokol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP. (Suyanto, 2004 : 22)


(45)

2.12.7 Port

Aplikasi internet cukup banyak. Agar tidak bentrok satu sama lain maka masing-masing aplikasi telah diberi jalur khusus yang disebut port. Port digunakan untuk memetakan koneksi antara 2 host antara layer TCP/UDP dan aplikasi aktual yang berjalan pada host. (Sofana, 2010)

Port diberi nomor 0 sampai dengan 65535. Port dengan range 0-1023 dinamai reserved atau previlleged port. Artinya port-port diwilayah tersebut sudah digunakan untuk berbagai aplikasi yang khas. Seperti telnet, mail, web, ftp, dan sebagainya. Sedangkan sisanya (1024-65535) disebut sebagai dynamic atau unprevilleged port. Sebagai contoh, ketika client melakukan koneksi ke server maka port yang digunakan oleh client adalah port dinamis.

Tabel 2.3 Port yang umum digunakan

Port Nama

21 FTP (File Transfer Protocol) 23 Telnet

25 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) 53 DNS (Domain Name Server)

80 HTTP


(46)

2.13 Framework

Framework dalam dunia pemrograman kurang lebih adalah kumpulan kelas (class) dan fungsi (function, method) yang di susun secara sistematis yang berdasarkan kegunaan atau fungsionalitas tertentu untuk mempermudah pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi. (Pratama, 2010)

Sedangkan menurut (Basuki, 2010) framework diartikan sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal.

Framework menawarkan penghemata waktu kerja dalam penulisan kode dan pengaturan berkas-berkas kode. Kita tidak perlu bersusah payah menuliskan kode program dari nol untuk fungsionalitas tertentu yang sudah disediakan. Berkas kode yang kita susun secara sitematis dengan struktur yang ditawarkan framework.

2.13.1 Zend Framework

Zend Framework merupakan sebuah open source framework yang berorientasi objek. Zend framework berjalan dibawah PHP 5 dan memiliki lisensi new BSD. Struktur komponen dari zend framework


(47)

sangat unik, setiap komponennya bisa didesain dengan sedikit dependensi dengan komponen lainya. Arsitektur tersebut memugkinkan pengembang memakai komponen itu sendiri-sendiri (Morgan, 2005)

2.13.2 CakePHP

CakePHP merupakan sebuah rapid development Framework yang gratis dari sumber terbuka untuk PHP. CakePHP merupakan struktur pondasi bagi programer untuk membuat aplikasi web. Tujuan utamanya adalah mempermudah programer berkerja secara terstruktur dengan cepat tanpa kehilangan fleksibilitas.

CakePHP membuangan semua proses monoton dalam pengembangan aplikasi web. CakePHP menyediakan semua alat bantu yang diperlukan untuk memulai tugas coding yang perlu diselesaikan yaitu logika aplikasi. (Rampersad, 2009).

2.14 Codeigniter

Codeigniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal. (Basuki, 2010). Codeigniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Elislab, Inc. Sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah CMS yang cukup handal yaitu


(48)

ExpressionEngine. Versi awal yang dirilis pertama kali pada tanggal 28 Februari 2006. Dari tahun itulah hingga sekarang telah muncul banyak versi Codeigniter yang terus berkembang dengan penambahan fitur yang baru dari versi sebelumnya.

2.14.1 Cara Kerja Codeigniter

Codeigniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah Model-View-Controller (MVC). Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah tim pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySql, Javascript dan CSS bisa saling terpisah-pisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengeksekusinya. Dengan demikian, aplikasi yang dibuat mudah untuk dimaintenance dan dikembangkan lebih lanjut.

Adapun alur program berbasis framework Codeigniter dapat dilihat pada gambar 2.1


(49)

Gambar 2.1 Model-View-Controller (Basuki, 2010)

Ketika datang sebuah user request, maka permintaan tersebut akan ditangani oleh Controller, kemudia Controller akan memanggil Model jika memang diperlukan operasi database. Hasil query oleh Model kemudian akan dikembalikan ke Controller. Selanjutnya Controller akan memanggil View yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query Model. Hasil akhir dari operasi ini ditampilkan ke browser yang selanjutnya bisa dilihat oleh user.

2.14.2 Model-View-Controller

Dalam konteks Codeigniter dan aplikasi berbasis web, maka penerapan konsep MVC mengakibatkan kode program dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:


(50)

(Basuki, 2010)

1. Model

Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk manipulasi database.

2. View

Berupa template html/xhtml atau php untuk menampilkan data pada browser.

3. Controller

Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk mengontrol aliran aplikasi (sebagai pengontrol Model dan View).

2.14.3 Keuntungan Menggunakan Codeigniter

Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan Codeigniter, diantaranya:

(Basuki, 2010)

1. Gratis

Codeigniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensource, jadi bisa digunakan secara bebas seperti yang tertera pada license agreement yang dapat dibaca saat instalasi Condeinigter.


(51)

2. Ditulis menggunakan PHP 4

Meskipun Codeigniter dapat berjalan pada PHP 5, namun pada saat penulis melakukan penelitian kode program Codeigniter masih dibuat menggunakan PHP 4. Hal ini dilakukan agar Codeigniter dapat tersebar lebih luas di komunitas PHP. Karena hingga saat ini, sebagian besar web hosting masih menggunakan PHP 4.

3. Berukuran Kecil

Ukuran Codeigniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibandingan framework lain yang berukuran besar, serta membutuhkan resource yang besar pula untuk berjalan. Pada Codeigniter, bisa diatur agar system meload library yang dibutuhlan saja, sehingga dapat berjalan ringan dan cepat.

4. Menggunakan Konsep MVC

Codeigniter menggunakan konsep MVC (Model-View-Controller) yang memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation.

5. Memiliki Paket Library yang Lengkap

Codeigniter memiliki paket library yang lengkap untuk menjalankan operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi


(52)

bebasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session, dan sebagainya.

6. Dokumentasi Lengkap dan Jelas

Dari sekian banyak framework, Codeigniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas. Tim pengembang Codeigniter berkomitmen bahwa dokumentasi juga sama pentingnya dengan kode program Codeigniter itu sendiri.

2.15 Pengertian Web

WWW adalah kependekan dari World Wide Web atau lebih dikenal dengan web. WWW adalah aplikasi yang mentransformasi internet dari tool khusus untuk kegunaan tehnik dan riset menjadi media informasi universal saat ini. (Mansfield, 2004). Web dikembangkan pada tahun 1990 di CERN (Laboratorium Fisika Partikel) di Swiss. Informasi di WWW dapat ditampilkan dalam bentuk multimedia yang berupa grafik, suara, video disamping tulisan teks. (Jogiyanto, 1999)

2.16Unified Modelling Language (UML) 2.16.1 Definisi UML

UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan


(53)

desain berorientasi objek. UML menyediakan standar notasi dan diagram yang bisa memodelkan suatu sistem.

Menurut (Hermawan, 2004) UML merupakan bahasa yang memungkinkan berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan developver, antara developer dengan analis desain dan programmer.

2.16.2 Notasi UML

UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi bagi pelaku dalam proses analisis dan desain, antara lain (Hermawan, 2004):

1. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukkan actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu. (Hermawan, 2004)


(54)

Gambar 2.2 Notasi Actor (Hermawan, 2004)

2. Class

Class merupakan pembentukan utama dari sistem berorientasi objek karena class menunjukkan kumpulan objek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk mengabtraksikan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibangun. Class bisa untuk mempresentasikan baik perangkat lunak maupun perangkat keras, baik konsep ataupun benda nyata. (Hermawan, 2004)

Gambar 2.3 Notasi Class (Hermawan, 2004)

Notasi Class terdiri dari tiga bagian persegi paling atas untuk nama class, persegi panjang paling bawah untuk operasi sedangkan persegi paling tengah digunakan untuk atribut.


(55)

3. Usecase

Usecase menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan actor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Walaupun menjelaskan kegiatan namun usecase hanya menjelaskan apa yang dilakukan actor dan sistem, bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan. (Hermawan, 2004)

Gambar 2.4 Notasi Usecase (Hermawan, 2004)

4. Interaction

Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi. (Hermawan, 2004)

Gambar 2.5 Notasi Interaction (Hermawan, 2004)

5. Package

Package adalah kontainer atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu


(56)

sistem yang sedang dibangun sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan dari model yang sedang dibangun. (Hermawan, 2004)

Gambar 2.6 Notasi Package (Hermawan, 2004)

6. Dependency

Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen yang ada dibagian tanda panah adalah tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa tanda panah. (Hermawan, 2004)

Gambar 2.7 Notasi Dependency (Hermawan, 2004)

7. Association

Association menggambarkan navigasi antar class, berupa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek dan apakah menjadi bagian dari class lainnya. (Hermawan, 2004)


(57)

Gambar 2.8 Notasi Association (Hermawan, 2004)

2.16.3 Use Case Diagram (UCD)

UCD menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. UCD menjadi dokumen kesepakatan yang akan dibangun antara customer, user dan developer. User menggunakannya untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukn oleh sistem adalah memecahkan masalah user. Sedangkan developer menggunakan UCD ini sebagai rujukan yang benar dalam mengembangkan sistem.

UCD pada umumnya tersusun dari elemen actor, use case, dependency, generalization dan assosiation. UCD memberikan gambaran yang statis mengenai sistem yang akan dibangun berupa artifak dari proses analisis. (Hermawan, 2004)


(58)

Gambar 2.9 Use Case Diagram (Sumber: data diolah)

2.16.4 Class Diagram (CD)

CD merupakan pemodelan yang selalu ada dalam sistem berorientasi objek. CD menunjukan hubungan antar calss dalam sistem yang akan dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Pada umumnya CD tersusun dari beberapa class. (Hermawan, 2004)

2.16.5 Activity Diagram (AD)

AD adalah diagram rangkaian untuk menggambarkan pemrosesan yang digambarkan dalam skenario kasus dan memperliharkan aliran aktivitas dalam sebuah proses atau bisa dikatakan serangkaian kegiatan interaksi antara actor dan pengguna sistem lainnya.


(59)

2.16.6 Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi class dan operasi yang terlibat, pembuatannya merupakan hal yang paling kritikal dalam proses desain artifak. (Hermawan, 2004)

2.16.7 Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukan tataletak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut. Deployment diagram dapat digunakan pada bagian-bagian awal proses perancangan sistem untuk memdokumentasikan arsitektur fisik sebuah sistem. (Hermawan, 2004)

2.17 Perangkat Lunak yang Digunakan a. Squid

Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok


(60)

komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama. (http://id.wikipedia.org/wiki/squid)

Squid juga dapat membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha sukarela.

b. Sqstat

Sqstat adalah sebuah script yang dapat memungkinkan untuk melihat user yang sedang aktif melalui squid. Sqstat menggunakan protokol chacemgr untuk mendapatkan informasi dari squid proxy server. (http://samm.kiev.ua/sqstat/)

c. PHP

PHP adalah bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. (Perianginangin, 2006) PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk


(61)

mengetahui siapa pengunjung pada homepage-nya. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, dan juga mendukung banyak web server. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash.

d. MySQL

MySQL adalah sebuah system manajemen database. MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994– 1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Web untuk klien—TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database.

Kala itu Michael Widenius, atau ―Monty‖, pengembang satu-satunya

di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau ―mini SQL‖.

Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres. Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes (pembuat mSQL) dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk


(62)

mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan. Lahirlah MySQL. (http://f4bregaz.blogspot.com/2009/02/tentan-mysql.html)

e. jQuery

jQuery adalah Javascript Library yaitu kumpulan kode atau fungsi Javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat developer dalam membuat kode Javascript. (Hakim, 2010)

Semenjak dirilis pertama kali pada tahun 2006 oleh John Resig, jQuery telah mencuri perhatian para developer web. Buktinya pada tahun-tahun berikutnya jQuery telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka didunia. jQuery mampu merespon interaksi antara user dengan halaman web dengan lebih cepat, selain itu jQuery juga kompatibel dengan semua browser yang populer. f. Crontab

Crontab adalah aplikasi daemon (berjalan dibalik layar) yang digunakan untuk menjalankan tugas yang dijadwalkan pada suatu waktu di sistem operasi linux. Setiap user di sistem yang memiliki file crontab, mengijinkan file tersebut untuk melakukan suatu aksi yang telah dispesifikasikan sesuai waktu yang telah ditentukan.


(63)

(http://gosigitgo.wordpress.com/2010/03/18/tutorial-penggunaan-crontab-scheduler-di-ubuntu/)

Untuk melihat schedule yang sedang berjalan di sistem dengan cara mengetikan perintah sudo crontab -l pada terminal linux. Sedangkan untuk mengedit crontab dapat dilakukan dengan cara mengetikan perintah sudocrontab -e.

Format penulisan crontab adalah sebagai berikut : * * * * * /home/deni/script.sh

Penjelasan :

1. (* pertama) : menit (isian : 0 – 59) 2. (* kedua) : jam (isian : 0 – 23)

3. (* ketiga) : hari dari bulan / tanggal (isian : 1 – 31) 4. (* keempat) : bulan (isian : 1 – 12)

5. (* kelima) : hari dari minggu (isian : 0 – 6) –> 0 = minggu /home/deni/script.sh adalah path lokasi file yang akan dijalankan. Contoh : untuk menjalankan perintah tiap 10 menit (tiap hari) maka penulisan crontabnya adalah sebagai berikut :

*/10 * * * * /home/deni/script.sh

2.18 Black Box Testing

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang


(64)

perangkat lunak seperti layaknya sebuah ―kotak hitam‖ yang penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing bagian luar. (Rizky, 2011)

Jenis ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perencanaan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

2.19 Studi Sejenis

Dibawah ini akan dipaparkan beberapa penelitian yang pernah ada yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Agus Suryanegara (2009) yang berjudul ―Analisis Perbandingan Penggunaan Framework Codeigniter dan CakePHP Untuk Aplikasi Web‖ dilakukan analisis perbandingan terhadap Framework Codeigniter dan CakePHP yang diimplementasikan dalam pembangunan aplikasi web CMS (Content Management System) berdasarkan beberapa parameter pengujian, yaitu: arsitektur, ketersediaan fitur (authentication, validation, pagination, templete system) dan performasi framework. Hasil yang didapatkan pada studi ini adalah dengan pemanfaatan association data mapping pattern pada arsitektur dan penyediaan fitur framework yang lebih baik untuk mendukung


(65)

pembangunan aplikasi web, menjadikan CakePHP lebih mudah untuk digunakan oleh web developer dari pada Codeigniter. Namun performansi aplikasi web yang dihasilkan dengan penggunaan CakePHP tidak lebih efisien dibandigkan dengan Codeigniter.

Dalam penelitian yang dilakukan Dhika Rizki Anbia (2010) dengan judul penelitian ―Pengembangan Desain Komunikasi Social Networking dengan Penerapan Framework Codeigniter‖, pada penelitian tersebut peneliti menerapkan Framework Codeigniter dalam pembuatan aplikasi jejaring sosial yang berskala Local Area Network (LAN) untuk memudahkan dalam hal komunikasi dan penyampaian data. Penelitian dilakukan pada Prodi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Jakarta. Dalam penelitian yang dilakukan Thoyyibah. T (2010) dengan judul ―Aplikasi Network Monitoring Berbasis SMS (Studi Kasus Layanan Kesehatan Cuma-Cuma‖, penelitian tersebut menghasilkan sebuah aplikasi Network Monitoring yang dapat memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami sesuatu. Aplikasi yang dibuat berbasis desktop, dan hanya berjalan pada sistem operasi Windows saja.

Dalam penelitian yang dilakukan Endah Mardiyani (2009) dengan judul ―Sistem Monitoring Client Jaringan Komputer Menggunakan Short Message Service (SMS) (Studi Kasus : IPTEKNET BPPT)‖, penelitian tersebut menghasilkan sebuah aplikasi Network Monitoring yang dapat


(66)

memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami sesuatu.

NetworkView merupakan salah satu perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk melihat komputer pada suatu jaringan komputer, sehingga kita dapat melihat komputer mana saja yang sedang terkoneksi dalam suatu jaringan. NetworkView menyediakan beberapa fasilitas untuk melihat host yang aktif dalam suatu jaringan dan dilengkapi tampilan berupa gambar host beserta jaringannya, juga fasilitas lain seperti View info, Modify, Edit note, MIB Browser, Port Scanner, Ping,Ftp, Telnet dan NetMeeting. Dalam penelitian yang dilakukan Hamzah Mubarok (2011) dengan judul ―Konfigurasi Network Monitoring System Jaringan LAN dan WAN Fakultas Sains dan Teknologi (Studi Kasus : PUSDATIN UIN Jakarta), dalam penelitian tersebut peneliti hanya melakukan implementasi tools monitoring jaringan kedalam jaringan LAN dan WAN yang ada di Pusdatin. Peneliti menggunakan Nagios sebagai tool monitoringnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andre Kinadi (2010) dengan judul ―Network Monitoring Berbasis SMS pada PT Mandala Airlines‖, penelitian terersebut menghasilkan aplikasi Network Monitoring yang dapat memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami gangguan. Aplikasi dibuat menggunakan teknologi JAVA.

Nagios adalah tool network monitoring system open source yang terbaik. Nagios bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki skalablitas


(67)

tinggi. Modul atau plugin pada nagios sangat simple pengguna dapat membuatnya untuk melengkapi system checking pada nagios sesuai dengan kebutuhan. Nagios awalnya didesain untuk berjalan pada sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan dengan baik hampir disemua sistem operasi unix like.

Look@LAN merupakan salah satu perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk melihat komputer (host) pada suatu jaringan komputer lokal atau sering disebut dengan local area network (LAN), sehingga pengguna dapat melihat active services atau fasilitas-fasilitas yang disediakannya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Yasir (2010) dengan judul ―Membangun Software Monitoring Jaringan Dengan SMS Alert‖, penelitian terersebut menghasilkan aplikasi Network Monitoring yang dapat memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami gangguan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sri Puji Utami (2006) dengan judul ―Perancangan Online Network Monitoring Berbasis PHP dan SNMP‖, penelitian tersebut menghasilkan aplikasi network monitoring system berbasis web yang berjalan pada sistem operasi Linux Mandriva Limited Edition.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asep Surya (2007) dengan judul ―Network Monitoring System (NMS) dengan Notifikasi Menggunakan


(68)

SMS (studi kasus pada divisi NOC PT. MELVAR LINTASNUSA)‖, penelitian tersebut menghasilkan menghasilkan aplikasi Network Monitoring yang dapat memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami gangguan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2011) dengan judul ―Menerapkan Aplikasi Zabbix Dalam Memonitoring Jaringan‖, penelitian tersebut hanya mengimplementasikan tools yang sudah ada.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agung Irawan (2011) dengan judul ―Aplikasi Monitoring Jaringan Komputer Berbasis SMS Gateway Pada Sistem Operasi Linux‖, penelitian terersebut menghasilkan aplikasi Network Monitoring yang dapat memberikan notifikasi melalui Short Message Service (SMS) apabila jaringan mengalami gangguan.

Tabel 2.4 Studi Sejenis

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Kelebihan Kekurangan 1. I Wayan

Agus Suryanegara Analisis Perbandingan Penggunaan Framework Codeigniter dan CakePHP Untuk Aplikasi Web

2009 Menghasilkan perbandingan dua Framework PHP yaitu Framework Codeigniter dengan Framework CakePHP hasil perbandingan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih Tidak menekankan pada hasil aplikasi yang dibuat.


(69)

Framework untuk pembuatan aplikasi berbasis web

2. Dhika Rizki Anbia Pengembangan Desain Komunikasi Social Networking Dengan Penerapan Framework Codeigniter

2010 Proses perancangan aplikasi sangat jelas dan berhasil menerapkan dengan baik Framework Codeigniter dalam pembuatan aplikasi jejaring sosial berbasis web Aplikasi yang dibuat tidak terintegrasi dengan sistem yang sudah ada.

3. Eko Listiyanto Perancangan LibraryUMS-CMS Menggunakan Codeigniter

2009 Berhasil menerapkan dengan baik Framework Codeigniter dalam pembuatan CMS Tidak Menggunakan Metodelogi Penelitian dalam perancangam sistem

4. Thoyyibah Aplikasi Network Monitoring Berbasis SMS (Studi Kasus Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

2010 Mempuyai fitur Telnet, Tracert, dan Hotsname Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadi overload notifikasi, Tidak dapat berjalan pada sistem operasi open source, Tidak memonitoring service port yang


(70)

aktif. 5. Endah

Mardiyani

Sistem Monitoring Client Jaringan Komputer Menggunakan Short Message Service (SMS) (Studi Kasus : IPTEKNET BPPT)

2009 Monitoring Service yang aktif seperti SMTP, FTP, HTTP Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadi overload notifikasi

6. NetworkView Mempunyai

fitur Ping, Ftp, Telnet dan NetMeeting Berbasis desktop hanya bisa diakses di komputer yang terinstall saja 7. Teguh

Saputra

Sistem Monitoring Server Jaringan Komputer Berbasis Web

2008 Aplikasi bersifat modular

Khusus untuk memonitoring server

8. Hamzah Mubarok

Konfigurasi Network Monitoring System Jaringan LAN dan WAN Fakultas Sains dan Teknologi (Studi Kasus : PUSDATIN UIN Jakarta)

2011 Menghasilkan laporan hasil monitoring jaringan

Menggunakan notifikasi via e-mail sehingga mengharuskan selalu online.

9. Andre Kinadi Network Monitoring Berbasis SMS pada PT Mandala

2010 Mempuyai fitur tambahan seperti host look up dan netstat.

Tidak

menggunakan metode

pengembangan sistem dan tidak


(71)

Airlines menggunakan database.

10. Nagios Berbasis Web

dan bersifat modular

Proses Installasi sulit.

11. Look@LAN Bisa

Menampilkan grafik jaringan

Hanya monitoring jaringan lokal 12. Mohamad

Yasir Membangun Software Monitoring Jaringan Dengan SMS Alert

2010 Mempunyai fitur auto error alert Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadi overload notifikasi

13. MRTG Dapat

Menampilkan grafik

Installasinya Sulit

14. Netlimiter Bisa memantau

service yang sedang berjalan Harus diinstall disemua komputer yang akan dipantau 15. Sri Puji

Utami Perancangan Online Network Monitoring Berbasis PHP dan SNMP

2006 Berbasis web dan mudah dalam penggunaannya Tidak menggunakan metode pengembangan sistem dalam perancangannya 16. Asep Surya Network

Monitoring System (NMS) dengan Notifikasi Menggunakan SMS (studi kasus pada divisi NOC PT. MELVAR

2007 Mudah dalam penggunaannya dan hal yang di monitoring cukup luas Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadi overload notifikasi


(72)

LINTASNUSA) 17. Gunawan Menerapkan

Aplikasi Zabbix Dalam

Memonitoring Jaringan

2011 Dengan menggunakan Zabbix dapat mengetahui keadaan hardware Tidak menggunakan metode pengembangan sistem dalam perancangannya 18. Galih

Hermawan Analisis Dan Desain Sistem Resources Monitoring Pada Jaringan Komputer Berbasis Protokol TCP/IP

2010 Menampilkan informasi dari setiap resource yang dipantau Hanya berjalan pada sistem opersi windows

19. Gheby

Jhuana Ohara Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web Menggunakan Gammu SMS Gateway Sebagai Media Notifikasi

2005 Berbasis Open Source dan Gratis Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadinya notifikasi terus menerus

20. Agung Irawan Aplikasi Monitoring Jaringan Komputer Berbasis SMS Gateway Pada Sistem Operasi Linux

2011 Berbasis web dan mudah dalam penggunaannya Menggunakan SMS sebagai media notifikasi memungkinkan terjadi overload notifikasi

Dibandingkan semua penelitian diatas, penelitian yang penulis lakukan menghasilkan aplikasi yang memiliki fitur sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh admin jaringan Dinas Infokom, aplikasi ini juga mampu terintegrasi dengan


(73)

sistem yang sudah ada, selain itu aplikasi yang penulis rancang bersifat modular sehingga mudah untuk dikembangkan.


(74)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

2.3Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Lapangan

1. Observasi

Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data guna mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan sistem, yang dalam hal ini adalah Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Tangerang. Penulis terjun langsung kelapangan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal ini perlu dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang telah berjalan serta menentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun agar tetap singkron dengan sistem yang telah ada

Selain kebutuhan sistem, pada langkah ini penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk pembangunan aplikasi. Data yang dimaksud adalah berupa data tentang device-device jaringan komputer serta topologi yang ada di Dinas Infokom yang dapat penulis gunakan untuk pertimbangan perancangan sistem yang akan dibuat. Penulis melakukan observasi pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan 27 Mei 2011.


(75)

2. Wawancara

Selain melakukan pengumpulan data dengan metode observasi dan study pustaka, penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan dirancang ini. Penulis mewawancarai Bapak Andri dan bapak Adhi Zulkifli selaku network administrator pada Dinas Infokom Kota Tangerang yang nantinya akan menggunakan sistem ini. Daftar pertanyaan wawancara beserta hasilnya penulis lampirkan pada bagian Lampiran.

3.1.2 Studi Pustaka

Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, pada tahap ini penulis mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, dan juga melalui browsing internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan penulis gunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian, serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka-pustaka yang penulis gunakan sebagai acuan dapat dilihat pada Daftar Pustaka.


(76)

3.2Metode Pengembangan Sistem

Penulis menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) yang ditemukan oleh James Martin dalam mengembangkan sistem monitoring jaringan ini.

Rapid Application Development (RAD) yaitu suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencangkup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2003).

Ada 3 fase dalam RAD, yang diantaranya adalah :

1. Fase Requirement Planning, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut dan membuat analisa serta memahami sitem informasi yang sedang berjalan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan.

2. Fase Workshop Design, yaitu dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem yang akan dibuat.


(77)

3. Fase Implementation, yaitu menerapkan sistem informasi yang telah dibuat dan sebelumnya telah diuji coba terlebih dahulu.

Gambar 3.1 Fase-fase RAD (Kendall & Kendall, 2003)

Berikut ini kondisi yang sesuai dalam menggunakan RAD (Sukamto, Rosa A, 2009) :

1. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek.

2. Fokus pada lingkup tertentu.

3. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks.

4. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui.

5. Pendefinisian spesifikasi yang tidak perlu waktu lama

Alasan penulis memilih metode penelitian Rapid Application Development (RAD) karena penelitian yang penulis lakukan merupakan proyek yang berskala kecil, lingkupnya pun hanya pada dinas Infokom saja, serta aplikasi yang dihasilkan bukan aplikasi dengan komputasi yang


(1)

hasil pengujian yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Lapangan

No Pengujian Penilaian

1. Fitur aplikasi secara keseluruhan 80

2. Fitur untuk user 85

3. Tampilan aplikasi 85 4. Kestabilan apliasi 80 5. Kesesuaian dengan kebutuhan 85

Setelah melakukan pengujian mandiri maupun pengujian lapangan, penulis mengambil kesimpulan bahwa secara fungsional aplikasi telah sesuia dengan yang diharapkan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari penelitian dan tulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem monitoring jaringan ini dapat memberikan kemudahan kepada

network administrator dalam pemantauan jaringan yang dikelolanya. 2. Framework Codeigniter dapat diterapkan dalam pembuatan aplikasi

sistem monitoring jaringan berbasiskan web.

3. Berdasarkan hasil pengujian mandiri maupun lapangan sistem yang dirancang dapat terintegrasi dengan baik dengan sistem yang telah ada pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang.

5.2Saran

Aplikasi ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi lebih baik lagi, antara lain:

1. Pemrograman yang bersifat modular dapat memudahkan pengembangan dalam menambahkan fitur-fitur yang belum ada seperti ip scaning, hostname, serta fitur monitoring lainnya.


(3)

2. Pada modul laporan, format file yang di download dapat juga berformat pdf ataupun Excel.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fatta H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi.

Basuki AP. 2010. Membangun Web Berbasis PHP Dengan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia.

Hakim L. 2010. Bikin Website Super Keren dengan PHP dan jQuery. Yogyakarta: Lokomedia.

Hermawan J. 2004. Analisis Desain Dan Pemrograman Berorientasi Objek UML Dan VB Net.Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto H. 1999. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto H. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Kendall KE, Kendall JE. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT Prentallindo

Keraf G. 1994. Komposisi. NTT: Nusa Indah

Kristanto A. 2003. Jaringan komputer. Jakarta: Graha ilmu.

Kurniawan Y. 2005. Kiat Jitu Membangun Jaringan Linux dengan Windows, Seri Penuntun Praktis. Jakarta: PT Elex Media Komputido.

Kusaeri A. 2010. Monitoring Jaringan. Yogyakarta: Andi

Morgan O. 2009. Zend Announces Industry-wide PHP Collaboration Project at its Inaugural PHP Confrence.

Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep & Implementasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir M. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: Gahlia Indonesia.

Nugroho A. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi objek dengan metode USDP (Unified software development Process). Yogyakarta: Andi.


(5)

Peranginangin K. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi Rampersad R. 2008. The State of CakePHP

Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Graha Ilmu.

Sofana I. 2010. Cisco CCNA & Jaringan Komputet. Bandung: Informatika. Sukamto R. 2009. Rapid Application Development (RAD), Prototyping. Syafrizal M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi.

Tanenbaum AS. 1997. Jaringan Komputer : Jilid 1 & 2 Edisi ke tiga. Salemba Teknika

Wahana Komputer. 2005. Buku Pintar Penanganan Komputer. Yogyakarta: Andi Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem

edisi 6. Penerjemah: Tim Penerjemah ANDI, editor Yogyakarta: Penerbit ANDI.


(6)

http://id.wikipedia.org/wiki/squid diakses pada 10:27 AM 4 September 2011

http://f4bregaz.blogspot.com/2009/02/tentan-mysql.html diakses pada 11:59 AM 26 September 2011

http://samm.kiev.ua/sqstat/ diakses pada 10:45 AM 4 September 2011

http://gosigitgo.wordpress.com/2010/03/18/tutorial-penggunaan-crontab-scheduler-di-ubuntu/ diakses pada 13:11 PM 29 November 2011