Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
menyampaikan informasi tentang lingkungan sosial dan politik; televisi menjadi jendela kecil untuk menyaksikan berbagai informasi yang jauh dari jangkauan alat indera kita.
3
Berbagai jenis dan bentuk teknologi komunikasi yang ada, siaran televisi merupakan media yang sangat ampuh dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat
secara serempak. Siaran TV juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik, dan budaya masyarakat pemirsa.
Selain itu mempunyai potensi untuk penetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreativitas, motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan tidak kalah pentingnya
siaran televisi juga memiliki potensi untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan atau pembelajaran. Artinya, siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Secara umum televisi kita terdiri atas televisi generalis dan televisi spesialis.
Televisi generalis menyajikan program atau acara yang beragam, mulai dari sinetron, musik, film, acara amak-anak, hingga berita. Untuk televisi nasional, yang termasuk dalam
kategori televisi generalis adalah RCTI, SCTV, Indosiar, Antv, Trans7, termasuk TVRI. Televisi spesialis menitikberatkan pada program tertentu. Metro TV, dan TV One adalah
TV khusus yang cenderung menspesialisasikan diri pada program berita.
4
3
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya 2008, ed revisi, h. 224
4
Usman Ks, Television News Reporting Writing, Bogor: Ghalia Indonesia. 2009 Cet-1 h. 2
Begitu pula dengan inforamsi ritual keagamaan, sudah saatnya umat islam Indonesia mulai memikirkan pola dan strategi dakwah Islamiyyah di masa dewasa ini,
dimana perkembangan arus informasi sudah sedemikian pesat, oleh karenanya pola dakwahpun harus melibatkan beberapa teori komunikasi yang mendasari pembentukan
globalisasi saat ini. Di setiap stasiun televisi hampir semua memliki program Islam, tetapi semua program yang dipakai hampir sama, yaitu dengan format ceramah.
DR. Marwah Daud mengomentari, era sekarang dan massa depan sering disebut era reformasi, penyebabnya adalah bahwa sekarang ini reformasi telah menjadi „komoditi”
terpenting. Jika dalam masyarakat agraris tanah merupakan kekuatan sumber utama, maka dalam masyarakat pasca industri, informasi yang memegang kendali kekuasaan. Siapa yang
memiliki ninformasi dialah yang dianggap bisa memegang komoditi kehidupan.
5
Dakwah merupakan kekuatan moral yang mampu menggerakan perubahan sosial serta menawarkan satu alternatif dalam membangun dinamika masa depan umat, dengan
menempuh cara dan strategi yang lentur, kreatif, dan bijak. Dakwah bukan lagi merupakan cara yang kaku, statis, dan penuh uraian dogmatis kaidah agama, tanpa menghilangkan
unsur hiburan. Masyarakat saat ini senang dengan dakwah secara kontemporer, modern, dinamis tanpa menghilangkan unsur dakwah kultural, seperti melalui media elektronik
khususnya televisi.
5
Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun 2000-an, Makalah Pengantar pada Stadium General Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 1990, h. 2
Di era komunikasi masa pada masa ini, dakwah tidak cukup disampaikan hanya melalui lisan, mimbar-mimbar di masjid, di mushalla, majelis
ta’lim, atau di tempat lainnya, karena hanya dapat dinikmati oleh khalay
ak mad’u yang terbatas. Keefektifan dan tercapainya tujuan dakwah, sehingga dakwah dapat diterima oleh mad’u dalam jumlah
yang besar, untuk itu dakwah memerlukan media lainnya, salah satunya adalah media televisi yang merupakan media yang dinikmati oleh khalayak banyak pada zaman
sekarang.
6
Sesuai dengan ciri khas sistem komunikasi massa islam, bahwa media massa merupakan alat media dakwah menyebarkan atau menyampaikan informasi kepada
pendegar, pemirsa, atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT Al- Qur’an dan
Hadits Nabi. Oleh karena itu, media massa, khususnya televisi kini menjadi media yang strategis untuk menyebarluaskan pesan-pesan dakwah. Karena di zaman modern sekarang
ini masyarakat sering belajar hidup dari televisi. TVRI yang merupakan televisi penyiaran publik dan merupakan televisi pertama di
Indonesia yang memberikan berbagai macam informasi, edukasi, dan hiburan. Ia juga tak kalah dengan televisi swasta lainnya. TVRI terus berinovasi dan memberikan variasi dalam
membuat tayangan acara yang memberikan edukasi. Acara keagamaan di stasiun TVRI mendapat sambutan yang positif dan sekaligus mempunyai daya tarik sendiri bagi pemirsa
di rumah. Untuk menjadikan acara keagamaan suatu acara yang bagus, menarik, berisi, dan
6
M. H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern Jakarta: CV. Firdaus, 1993, h. 54
tidak membosankan, stasiun televisi harus mencoba kemasan atau konsep baru sebaik mungkin tanpa meninggalkan inti dari penyampaian pesan agama itu. Sehingga program
keagamaan mempunyai tempat tersendiri di hadapan pemirsa yang menunutun kepada pola tingkah laku yang positif setelah menonton tayangan agama Islam.
Salah satu program keagamaan di TVRI yang memberikan konsep baru dalam pengemasan acaranya adalah program acara Insiprasi Iman. Inspirasi Iman merupakan
program acara dakwah yang bekerjasama antara pihak TVRI dengan creative house yaitu Warna Putih. Acara ini sendiri muncul pertama kali dicetuskan oleh pihak Warna Putih itu
sendiri. Acara ini menggabungkan antara konsep talk show dengan hiburan musik bernuansa islami. Inspirasi Iman merupakan acara yang sangat positif dan memberikan
inspiratif bagi para penontonnya, selain ini dipandu oleh pembawa acara sekaligus sebagai inspirator yaitu Ust Felix Y. Siauw, selain itu ada Okky Setiana Dewi yang merupakan
pembawa acara pula dalam acara tersebut. Acara Inspirasi Iman ini memberikan suguhan yang berbeda dari tayangan lainnya. Inspirasi iman merupakan program Variety Show
bergenre Religi Islami. Acara ini dikemas secara ringan dengan menampilkan dialog dari para Bintang Tamu yang dapat menjadi inspirasi dan hikmah bagi pemirsa. Juga menjadi
tontonan yang menghibur dengan penampilan Band dan Artis-artis penyanyi lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
penelitian ini dengan judul
“ANALISIS PRODUKSI PROGRAM INSIPRASI IMAN DI TVRI
”