dan lain-lainnya. Berbeda halnya jika proses produksi dilakukan secara jumping. Jumping biasanya dilakukan jika ternyata jadwal narasumber yang hanya mempunyai waktu 1 jam
sedangkan proses produksi berlangsung selama 2 jam, maka proses produksinya melakukan jumping. Jadi pengambilan gambar yang didakulukan adalah talk nya terlebih dahulu,
setelah itu baru diambil lagunya semua. Hal ini cukup merumitkan saat mengedit gambarnya, tapi karena editingnya dilakukan oleh seorang profesional maka proses
editingpun dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam pelaksanaan produksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu:
1. Semua peralatan yang digunakan harus ready for use.
2. Artis dan para pengisi acara lainnya harus sudah siap sebelum shooting
dilakukan. 3.
Pengarahan harus diberikan kepada para pengisi acara tentang hal-hal yang dipandang perlu.
4. Jangan lupa mengontrol hal-hal kecil yang biasanya sering terlupakan.
5. Mulailah tepat pada waktunya, kecuali ada hal-hal khusus yang menyebabkan
keterlambatan. Kalau sampai terjadi hal demikian, segera beritahukan kepada seluruh kru yang bertugas serta pengisi acara lainnya, dan pastikan berapa lama
harus menunggu.
6. Jangan segan-segan mengulangi shoot yang tidak memuaskan dan juga untuk
mendapatkan stock shoot sebanyak-banyaknya, dan pastikan akan dipergunakan saat editing nanti.
6
Perencanaan produksi harus dilakukan semaksimal mungkin agar hasil produksi yang didapat juga maksimal. Selain itu, perencanaan yang kurang matang juga nantinya
akan berdampak pada pelaksanaan produksi di lapangan. Pelaksanaan produksi akan terkesan asal dan tidak serius karena pelaksanaan produksi tidak sesuai dengan dengan
yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain dari itu, sarana produksi yang menjadi peununjang terwujudnya sebuah ide
agar menjadi sebuah program yang siap untuk ditayangkan, tentu saja perlu diperhatikan kualitas alat sesuai dengan standar broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara
secara bagus. Terjaminnya kualitas peralatan ini menjadi faktor penunjang lancarnya proses
produksi. Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program Inspirasi Iman adalah:
1 Kamera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar.
2 CCU Camera Control Unit, merupakan alat yang dipergunakan untuk mengontrol
beberapa kamera.
6
Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran, Multi Media Training Centre [MMTC], 1992, h. 182
3 Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan memilih gambar
dari berbagai stock shoot maupun input kamera. 4
Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang dihasilkan tidak mengalami gangguan.
5 Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera.
6 VTR Video Tape Recorder, merupakan alat yang digunakan untuk merekam hasil
shooting. 7
Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam proses shooting.
8 Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk membuat serta
menampilkan tittle, sub tittle, serta grafik yang digunakan dalam produksi program Inspirasi Iman.
Bukan hanya sarana saja yang jadi penunjang dalam proses produksi, tetapi prasaranapun menjadi penunjang produksi program Inspirasi Iman, antara lain:
1 Ruang kontrol dengan penyejuk udara AC.
2 Ruang visual editingpenyunting gambar.
3 Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik serta
penyejuk udara AC. 4
Property
3. Pasca Produksi Inspirasi Iman
Pasca produksi adalah keseluruhan dari kegiatan peliputanshooting, taping sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap ditayangkan atau diputar kembali. Kegiatan-kegiatn
yang termasuk ke dalam pasca produksi adalah editing, pengisian suara, subtitle, ilustrasi, efek, dan lain-lain.
Proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tim produksi Inspirasi Iman, terkait dengan pasca produksi, melakukan penyuntingan suara maupun
gambarnya, pengisian grafik baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya, pengisian narasi, dan pengisian ilustarsi musik.
Program Inspirasi Iman merupakan siaran tidak langsung atau tapping, maka membutuhkan penyuntingan oleh editor berdasarkan format program yang dibuat dan juga
pemotongan gambar jika ada kelebihan waktu dan tidak merusak makna dari suatu gambar, dan alur pembahasan serta pesan yang terkandung di dalamnya dan juga bisa dengan
menambahkan gambar jika durasinya cukup atau kurang dari 120 menit. Hasil editing program Inspirasi Iman ini tergantung dari proses saat produksi,
apakah run true atau jumping. Jika pada saat tapping pengambilan gambar melakukan run true atau seperti live maka itu akan memudahkan editor untuk mengedit karena
pengambilan gambar yang sudah nyambung jadi editor hanya tinggal memasukkan
subtittle, judul, dan lainnya. Tapi biasanya proses editing setiap episode dalam acara Inspirasi Iman memakan waktu kurang lebih 4 jam.
Berbeda halnya jika saat pengambilan gambar atau tapping melakukan jumpng. Saat pengambilan gambar dengan melakukan jumping proses pengambilan gambar talk nya itu
dilakukan terlebih dahulu, kemudian setelah ini barulah pengambilan gambar untuk musik islaminya. Setelah shooting selesai maka materi hasil shooting langsung dipilih dan
disambung-sambungkan dalam pita VHS. Setelah editing kasar ini jadi, hasilnya dilhat dengan seksama, jika masih ada yang kurang atau tidak pas, maka proses editing dilakukan
kembali. Setelah editing off line dirasa pas dan memuaskan barulah editing script, naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi
dengan ilustrasi musik. Di dalam naskah editing, gambar, dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor.
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan- sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam
naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses selanjujtnya adalah mixing.
Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah direkam dan dimasukan ke dalam pita hasil editing on line, sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang
tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan di antara sound effect, suara narasi, dan musik harus dimuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.
Setelah proses mixing ini selesai boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai, setelah produksi
selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tidak lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan.
Terakhir adalah evaluasi mulai dari hasil editing sampai dengan evaluasi hasil dari penayangan. Evaluasi di sini mempunyai dua maksud. Maksud yang pertama ialah evaluasi
program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh program-program ini bisa dianggap baik menurut sasaran. Maksud yang kedua adalah evaluasi instruksional. Di sini tidak
dibicarakan mengenai kemampuan audiens dalam memahami isi program instruksional yang diselenggarakan.
7
Evaluasi dalam acara program Inspirasi Iman adalah guna untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama tapping berjalan. Semua tim Inspirasi Iman dapat
melakukan evaluasi atau member masukkan, sehingga kesalahan yang tidak diinginkan tidak akan terulang lagi, sehingga dapat menjadi pelajaran untuk episode-episode
selanjutnya. Sebelum hasil produksi benar-benar siap untuk ditayangkan, pada tahap ini untuk memastikan kualitas editing apakah sudah memenuhi standar kualitas untuk layak
tayang.
7
Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, Bandung: PT. Remaja, 1990, cet. Ke-1, h. 121