Pengertian Program LANDASAN TEORI

perlu bersifat luwes dalam rangka mengantisipasi pengalaman dan teknologi baru, serta inovasi yang terjadi sewaktu-waktu. Dengan demikian penyusunan program akan efektif dalam rangka landasan dasar, namun tetap sesuai dengan setiap situasi. Pola strategi penyusunan program lebih menyangkut ke pola pencapaian tujuan program secara umum. Suatu rancangan induk untuk mencapai tujuan program perlu disusun. Berkaitan dengan keluaran dari siaran yang sifatnya informatif maka strateginya adalah bagaimana menyentuh sadaran program sehingga tanpa disadari dapat mengarah kea rah pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam hal ini ada tiga variabel yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Memotivasi dan merangsang kesadaran sasaran program. 2. Mengarahkan kesadaran tersebyr kea rah garis pengembangan keseluruhan. 3. Mengendalikan pengembangan untuk menyesuaikan dengan kondisi objektif. 10 Variabel pertama dan kedua berkaitan dengan konsep pendidikan. Variabel ketiga lebih berkaitan dengan konsep budaya. Ketiga variabel tersebut dapat dirumuskan menjadi satu supra konsep yaitu cultural educative. Jadi, strategi penyusunan program secara menyeluruh didasarkan pada supra konsep cultural educative. Untuk itu diperluka penyesuaian karakter yang cocok dengan persyaratan media itu sendiri. Dalam hal ini 10 Ibid, h. 11 sasaran dapat menggunakan penglihatan dan pendengaran sebagai jembatan untuk menemukan hal-hal disenanginya. Penyiaran suatu program tentu mempunyai strata sasarannya, termasuk adat dan kebiasaannya. Kategorinya ialah sasaran umum dan sasaran strategis. Semua program siaran sifatnya terbuka karena memang tak mungkin memproduksi program yang dapat memuaskan semua orang. Untuk itu, kepada sasaran program ini diharapkan ada kelompok inti yang kemudia menyebarkan informasi yang diperoleh dari program. Karakteristik program dipolakan oleh sifat waktu dan sasaran. Setiap program memiliki karakter waktunya sendiri, yaitu penempatan atau pengalokasian waktu siaran. Ada waktu prima, sub prima, dan frekuensi waktu serta biaya waktu. Tempat sebuah program dalam siaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari sisi programatik dan sisi penonton atau sasaran program. Sisi pertama berkaitan dengan kesesuaian alokasi program dalam jadwal siaran, sisi kedua berhubungan dengan aspek geokultural program tersebar diseluruh negeri dengan tradisi yang berlainan. Sasaran program dipengaruhi oleh komposisi usia, jenis kelamin, profesi, tingkat pendidikan, dan presepsi. Selain itu, penyusunan program harus ditinjau dari siklus waktu secara vertikan dan horizontal. Siklus waktu vertical ialah berhubungan dari satu program ke program berikutnya dalam sequence tata rangkai yang diatur secara konsisten dan berkesinambungan sampai akhir seluruh program dalam satu hari. Siklus waktu horizontal memperhitungkan urutan rangkaian setiap harinya, bobot siarn, dan kejenuhan kondisi dari komposisi program. 11 Dengan kata lain, pemograman berarti merencanakan siaran dengan mengacu kepada Hukum Penyiaran Broadcast Law standar program dan dengan cepat menaggapi perubahan sosial, gaya hidup, dan kebutuhan penonton. 12

C. Format Program Televisi

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. 13 Berbagai macam format program berdasarkan jumlah penampilan dan alokasi waktu adalah sebagai berikut: 14 1. Format Program Sederhana Secara umum bercirikan digunakanannya seorang atau lebih penyaji atau presenter untuk menyampaikan isi pesan. Format ini mempunyai beberapa format program, yaitu: 11 Ibid, h. 11 12 Ibid, h. 12 13 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Jakarta: Grasindo, 2006, Cet. ke-1, h. 63 14 P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Jakarta: Grasindo, 1993, Cet. ke-1, h.57 a. Format TalkCeramah Wujud sajian format ini didahului pengummanpengantar singkat oleh penyiar nama acara, topik pembicaraan, dan pembicara. Kemudian tampil penceramah menyampaikan isi pesannya. b. Format Video On Sound Menampilkan sajian visual diiringi audio seperti narasi, dialog, sound effect, dan musik. c. Format Program Diskusi Format program diskusi paling cocok untuk mengenengahkan permasalahan yang mengandung pro dan kontra atau persoalan yang memiliki alternatif pemecahan dengan pembicara yang langsung berlkaitan terhadap masalah tersebut atau pakarnya. d. Format Program Wawancara Format ini masih dalam kategori sederhana dari aspek produksi, namun memiliki faktor kesukaran yang tinggi. Maksudnya adalah kemampuan pewawancarainterviewer sebagai wakil penonton dalam menggali, mengejar, membujuk, dan mengarahkan secara halus sehingga narasumber bersedia mengenengahkan segala hal yang ingin diketahui penonton. e. Format Program Permainan Format ini dapat didayagunakan agar sasaran program dapat memiliki keterampilan tertentu, memiliki informasi, pengembangan perbendaharaan, konsep, dan keterampilan yang disajikan. f. Format Program Dokumenter Program dokumenter menyajikan segala sesuatu dan peristiwa apa adanya. Format ini menjadi lebih menarik bila tidak hanya merekam seperti adanya melainkan dilengkapi juga dengan rekaman peristiwa kejadian di masa lalu. Format dokumenter dapat dibedakan menjadi: 1. Dokumenter Berita Program yang mengambil kejadian mutakhir. 2. Dokumenter Historis Format yang memerlukan penelitian besar. Sehubungan dengan itu, pita pidato proklamasi, potongan film tentang KMB, atau peristiwa Pemakaman Pahlawan Revolusi merupakan bahan-bahan yang perlu dipelihara sebaik- baiknya sebab di masa mendatang mungkin diperlukan oleh banyak pihak dalam rangka memproduksi program dokumenter historis. 3. Dokumenter Biografi Format ini biasa digunakan untuk merekam sejarahcerita kehidupan prbadi. Misalnya tokoh terkenal, pahlawan bangsa, orang berjasa, dan penemu.