Sejarah Berdirinya Televisi Republik Indonesia TVRI

TVRI adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menyangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliputi Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta dan di Jakarta Timur di Sentul pada tanggal 24 Agustus 1962 sejak Capcom di Jepang pada tahun 1979 dan di Jakarta Indonesia pada sejak 1983. Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga sehari dua kali. Pada tahun 80-an dan 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangnkan iklan yang iklannya hanya di Jakarta Timur, dan akhirnya TVRI kembali menyangkan iklan. Status TVRI saat ini Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya. Dengan perubahan status TVRI dari perusahaan jawatan ke TV Publik sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang UU Penyiaran, maka TVRI diberi massa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 dimana TVRI berbentuk PERSERO atau PT. Melalui PERSERO ini pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang manajemen, struktur organisasi, SDM, dan keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programming, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status perjan yang kurang memiliki nilai jual. Restrukturisasi bukan berarti adanya pengurangan sumber daya manusia atau penambahan modal, karena semua itu harus memenuhi kualifikasi yang diperlukan. Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas. Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya TVRI yang tersedia. Bentuk PERSERO selama massa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan. Adanya massa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 395 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

B. Visi dan Misi

1. Visi Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa . Adapun maksud dari Visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor utama penyiaran dalam menyediakan dan mengisi ruang publik, serta berperan dalam merekatkan dan mempersatukan semua elemen bangsa 2. Misi Misi TVRI sebagain televisi pemerintah Republik Indonesia antara lain: 1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral, berimbang, sehat, dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam keberagaman 2. Menyelenggarakan layanan siaran multiplatfrom yang berkualitas dan berdaya saing 3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntabel 4. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik 5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan pegawai.

C. Strukutur Lembaga Penyiaran Publik TVRI

Struktur perusahaan penyiaran publik TVRI, terdiri dari: 5 1. Dewan Pengawas Dewan pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja, dan sumber daya, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran; Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran serta independensi dan netralitas siaran; Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon anggota dewan direksi; Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi; Menetapkan salah seorang anggota dewan direksi sebagai direktur utama; Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI. 2. Dewan Direksi Dewan direksi mempunyai tugas melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh dewan pengawas yang meliputi kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja, dan anggaran tahunan, serta kebijakan pengembangan 5 Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia TVRI tahun 2006-2011, h. 18 kelembagaan dan sumber daya; Memimpin dan mengelola TVRI sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna; Menetapkan ketentuan teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional penyiaran; Mengadakan dan memelihara pembukaan serta administrasi sesuai peraturan yang berlaku; Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala; Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; Mewakili lembaga di dalam dan di luar pengadilan; Menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri. 3. Direktur Utama Tugasnya ialah menjabarkan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas dalam rencana induk dan rencana kerja dan anggaran tahunan. 4. Direktur Program dan Berita Bertugas sebagai melaksanan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang program, produksi, siaran berita, dan non berita serta pendokumentasian. 5. Direktur Keuangan Direktur Keuangan bertugas melaksanakan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang keuangan meliputi anggaran, keuangan, dan akuntansi.