kesiswaan yaitu Asep Iffan, M. Mpd. Guru bimbingan konseling yaitu Lili Nurlinda Sari S.Psi, kemudian segenap dewan guru, wali kelas dan
yang terakhir adalah siswa-siswi MTs Darul Ma ’arif.
Data dibawah ini merupakan wali kelas dari setiap kelas:
Wali Kelas :
a. Kelas VII A : Nurhidayat, S. Pd. I
b. Kelas VII B : Drs. H. Abdul Halim
c. Kelas VIII A : Sutamto S. Pd
d. Kelas VIII B : Lili Nurlinda Sari S. Psi
e. Kelas IX A : Hasidah, S. Ag
f. Kelas IX B
: Dra. Hj. Marwanih
B. Peran Guru Agama Islam dalam Membentuk Ahlakul
Karimah Siswa MTs. Darul Ma’arif
Masa depan siswa secara pedagogis banyak tergantung kepada guru. Guru yang pandai, bijaksana, mempunyai kemampuan dan keikhlasan
terhadap pekerjaannya mampu mendidik siswa kearah yang positif.
Guru menyadari bahwa siswa yang datang ke sekolah untuk belajar itu belum tentu atas kemauannya sendiri, tetapi mungkin karena memenuhi
keinginan orang tuanya. Semasa siswa itu tidak dapat melaksanakan kebutuhan akan pelajaran yang diberikan kepadanya, ia hanya menjalankan
tugas yang diajarkan guru. Bahkan barangkali siswa itu terpaksa duduk mendengarkan guru akan tetapi perhatiannya kurang terhadap penjelasan
guru. Dari pemahaman di atas tampak bahwa guru mempunyai peranan
yang sangat penting dalam upaya membentuk, mengarahkan dan membina siswa sehingga ia mampu menjadikan seorang siswa berakhlakul karimah
dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Abdurrahman An-nahlawi seorang guru berfungsi untuk menyampaikan ilmu pengetahuan agar siswa menerapkan seluruh
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. selain menekankan nilai-nilai akhlakul karimah dalam lingkungan sekolah, hal yang paling penting yaitu
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa-siswi dengan cara melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas.
Proses belajar mengajar didalam kelas bukan hanya mentransfer ilmu pendidikan, akan tetapi dapat dilakukan pembiasaan-pembiasaan positif yang
dapat membuat anak meniru pembiasaan tersebut, seperti bertutur kata lembut, mengucap salam, menghargai pendapat siswa, dan tidak memaki
siswa. Peneliti mengamati cara penyampaian guru di dalam kelas mudah
dimengerti siswa, metode-metode yang digunakan dalam satu mata pelajaranpun bervariatif seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
demonstrasi, sehingga siswa tidak jenuh belajar didalam kelas.
5
C. Penyadaran Akhlak Siswa MTs. Darul Ma’arif