jendela kelas pada saat sedang belajar.
C. ORANG TUAWALI MURID BERSEDIA UNTUK :
1. Bekerjasama dalam pembinaan anak didik.
2. Hadir pada pertemuan antara orangtua dengan pihak sekolah.
3. Menerima kembali anaknya bila ternyata melanggar tata tertib
tersebut di atas.
Di atas adalah tata tertib dan larangan yang dibuat oleh pihak sekolah, serta adanya kerjasama dengan orang tua siswa, tata tertib ini
dibuat diharapkan agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik, diharapkan pula siswa dapat mentaati tata tertib tersebut.
“Di MTs. Darul Ma’arif ini peraturannya cukup ketat, seperti dari cara berpakaian selalu diamati, jika ada anak laki-laki yang memakai
celana ketat atau perempuan yang memakai rok tapi menggantung maka akan diberi sangsi dengan cara mengganti celana dengan sarung yang
sudah disiapkan pihak sekolah selama proses belajar sampai pulang ”.
27
Siswa yang datang terlambat ke sekolah akan diberikan sanksi berupa membaca Al-
Qur’an dengan waktu yang ditentukan oleh petugas piket, jika sudah melaksanakan sanksi tersebut maka siswa tersebut boleh
masuk kelas mengikuti pelajaran seperti biasa.
28
Tata krama dan tata tertib tersebut dimaksudkan sebagai rambu- rambu bagi siswa, dalam bersikap dan bertingkah laku, berucap, bertindak
menuju kegiatan pembelajaran yang efektif. Tata krama dan tata tertib ini dibuat berdasarkan nilai-nilai akhlak,
meliputi: nilai ketakwaan, sopan santun pergaulan, kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapian, keamanan dan nilai-nilai yang
mendukung kegiatan belajar yang efektif.
27
Robiatul Adawiyah Siswi MTs. Darul Ma’arif kelas VIII, Wawancara, 09 Februari 2011
28
Nurmaniya Siswi MTs. Darul Ma’arif kelas VIII, Wawancara, 09 Februari 2011
b. Perilaku siswa
Perilaku siswa merupakan cerminan perilaku kepala sekolah dan para guru yang dijadikan contoh, panutan, dan tatanan nilai-nilai akhlak.
Tindakan dalam lingkungan pendidikan, tidak hanya merupakan transfer ilmu melainkan sebagai pembinaan norma dan nilai pada diri siswa di
lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan melalui perbuatan, ucapan dan pikiran yang dijadikan contoh teladan. Kepala sekolah dan guru sebagai
tokoh pembina utama menjadi contoh bagi seluruh siswa dalam upaya
membentuk pribadi-pribadi yang berakhlakul karimah.
Peneliti mengamati siswa selalu mengucap salam dan salaman dengan guru jika berpapasan dengan guru, hal ini dilakukan karena
penanaman nilai akhlak yang diajarkan oleh guru berhasil, tidak hanya mengucap salam, siswa juga rapi dalam berpakaian, dan sopan terhadap
tamu yang sedang berkunjung ke MTs. Darul Ma’arif. Walaupun ada beberapa siswa yang melanggar tata tertib sekolah, bukan berarti seluruh
siswa tidak mentaati tata tertib sekolah. Siswa yang melanggar tata tertib sekolah adalah siswa yang kurang dukungan dari keluarga, hal ini nampak
dari pelanggaran cara berpakaian.
29
c. Kasus-Kasus Pelanggaran
Setiap sekolah pasti memiliki kendala dalam meningkatkan perilaku siswa, hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, di antaranya karena
faktor keluarga yang kurang memperhatikan sikap anaknya, faktor dari teman sepermainan sehingga terkadang siswa ingin ikut-ikutan agar
terlihat gaul, di MTs Darul Ma’arif inipun ada beberapa kendala yang
ditemui, khususnya kendala dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa. Di bawah ini terdapat kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan siswa
selama tahun 2011 serta cara penyelesaiannya:
29
Peneliti, Observasi, 20 Januari 2011
Daftar Kasus dengan Penyuluhan
30
No Nama Siswa
Kasus Kelas
Penyelesaian
1 Renita Resti
Fani Suciyati Nurmaniya
Wahyu Hidayat Membawa Hp
ke sekolah 7
8 8
9 Penyitaan selama
3 hari
2 Samsudin Rizki
Berkelahi dengan siswa
SMP 7
Dijemur di tengah lapangan selama
15 menit tanpa memakai baju
3 M. Ilham
Nahrawi Fahri M. Sahal
Wanda Maulana Ke warnet di
jam sekolah membolos
7 8
8 8
Berpidato “Anti Bolos” di setiap
kelas 4
Hamidah Suyitno
Angga Menghina
nama orang tua
8 8
8 Berjanji tidak
akan mengulangi lagi
5 Rizki W
Video Porno di Hp
9 Siswa di skorsing
selama 3 hari 6
Rido Salma Rok sekolah
pendek 7
Siswa diizinkan pulang mengganti
rok 7
M. Hasbi Assidiqi
Memalak anak SD
7 Berjanji tidak
mengulangi lagi dan
mengembalikan uang yang sudah
di palak
30
Lili Nurlinda Sari, Guru BK Wawancara, 12 Februari 2011
8 Maulana
Mencuri uang 7
Skorsing selama 3 hari, jika
melakukan lagi maka siswa
tersebut dikeluarkan
9 Syamsudin
Merokok 8
Siswa di skorsing selama 3 hari
10 Nahwandi
Abdul Azis M. Yoga Pratama
M. Arif Hidayat Memakai
celana ketat 8
8 9
8 Memakai sarung
yang sudah disiapkan pihak
sekolah sampai bel pulang
berbunyi.
Di atas adalah contoh kasus dan cara penyelesaian yang ada di MTs. Darul Ma’arif. Seperti siswa yang membawa Handphone kesekolah maka
Handphonenya akan disita selama tiga hari, apabila siswa mengulangi kesalahan lagi maka akan di berikan surat peringatan kepada orang tua,
dan orang tua siswa dipanggil ke sekolah.
31
Selain itu ditemukan siswa yang merokok di lingkungan sekolah, hal ini dikhawatirkan membuat siswa lain ikut-ikutan. Cara menanggulanginya
dengan memberikan surat peringatan kepada wali murid untuk datang ke sekolah dan memberikan peringatan bahwa siswa tersebut dilarang
merokok khususnya di lingkungan sekolah serta skorsing selama tiga. hal ini dilakukan agar anak mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama.
32
Semua orang tua merespon positif, bahkan orang tua yang anaknya mendapatkan hukuman juga merespon dengan baik hukuman yang
diberikan pihak sekolah, selain dukungan yang diberikan oleh para orang
31
Fani Suciyati Siswi MTs. Darul Ma’arif kelas VIII, Wawancara, 09 Februari 2011
32
Lili Nurlinda Sari, Guru BK Wawancara, 12 Februari 2011
tua kepada pihak sekolah, orang tua juga ikut mengawasi perkembangan anaknya di rumah.
33
Apabila siswa melakukan pelanggaran maka akan ada surat perjanjian yang dibuat pihak sekolah, sebagai berikut:
PERJANJIAN PEMBINAAN SISWA
34
NO. ……BPMTS-DM……20…
Pada hari ini…………..tanggal…..bulan………………20…bertempat di MTs. Darul Ma’arif Jakarta.
Yang bertanda tangan di bawah ini: 1.
Nama siswa :
………………………………………... Status
: Pelajar MTs Darul Ma’arif Kelas
: ………………………………………… Alamat sekolah
: Jl. RS Fatmawati No. 45 Cipete Selatan
Selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama
: ………………………………………… Jabatan
: BP Alamat
: Jl. RS Fatmawati No. 45 Cipete Selatan
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Mengadakan perjanjian pembinaan untuk: 1.
Diharapkan pihak Pertama siswa berjanji: a.
Sanggup mentaati tata tertib sekolah b.
Sanggup untuk tidak membawa Hand phone ke sekolah c.
Sanggup untuk tidak melakukan pemalakan d.
Sanggup untuk meninggalkan narkoba dan rokok 2.
Jika Pihak Pertama siswa melanggar isi perjanjian tersebut di atas,
33
Lili Nurlinda Sari, Guru BK Wawancara, 12 Februari 2011
34
Daftar perjanjian pembinaan di atas penulis kutip dari daftar sekolah pada tanggal 9 Februari 2011
maka Pihak Pertama siswa bersedia diambil tindakan penyitaan dan panggilan orang tua murid.
3. Pihak Pertama siswa menerima dan menyadari dengan penuh rasa
tanggung jawab. 4.
Jika melanggar perjanjian maka bersedia untuk diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian surat perjanjian ini dibuat tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Pihak Pertama Pihak Kedua BP
…………………………… Lili Nurlinda Sari, S.Psi
Mengetahui,
Kepala MTs. Darul Ma’arif` Wakil Kesiswaan
H. Antung Abdullah Asep Iffan A, M.MPd