UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dipakai untuk pengeringan dipilih melalui optimasi untuk menghasilkan mikropartikel yang kering dan tidak lembab, karena jika mikropartikel yang
dihasilkan lembab maka serbuk mikropartikel akan melekat dan membentuk agregat.
4.2 Kurva Kalibrasi Alfa Mangostin
4.2.1 Penentuan Panjang Gelombang Alfa Mangostin Standar
Penentuan panjang gelombang maksimum alfa mangostin standar dibuat dalam larutan dengan konsentrasi 20 ppm pada medium metanol, kloroform,
dan metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1. Berdasarkan literatur alfa mangostin memiliki beberapa panjang gelombang yang spesifik yaitu 243,4, 254, 316,4,
dan 352 nm Aisha et al., 2013; Ahmad et al., 2013. Alfa mangostin mempunyai gugus kromofor berupa ikatan rangkap terkonjugasi yang
menyebabkan terjadinya serapan di daerah ultraviolet 190 – 400 nm. Dari
hasil analisa menunjukkan panjang gelombang yang berbeda dari tiap medium. Pada medium metanol panjang gelombang maksimum 243 dan 316
nm, medium kloroform yaitu 311,5 nm dan medium metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1 yaitu 355,5 nm. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3,
6, dan 9. Adanya perbedaan panjang gelombang maksimum alfa mangostin
standar yang dihasilkan disebabkan karena berbedanya medium yang digunakan. Nilai polaritas yang berbeda dari tiap medium menyebabkan
posisi, intensitas dan bentuk dari spektrum absorbansi berbeda. Pergeseraan spektrum biasanya dipengaruhi oleh interaksi ikatan hidrogen pada pelarut dan
zat terlarut atau antarzat terlarut tersebut serta adanya bulk di dalam pelarut. Pergeseran juga dipengaruhi sifat asam basa dan interaksi antar muatan
Homocianu et al., 2011.
4.2.2 Kurva Kalibrasi Alfa Mangostin Standar
Kurva kalibrasi alfa magsotin dibuat di dalam medium metanol, kloroform, dan metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1. Kurva kalibrasi di dalam
medium metanol dilakukan untuk menentukan nilai efisiensi penjerapan total
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada mikropartikel. Kurva kalibrasi pada medium kloroform juga digunakan untuk menentukan nilai efisiensi penjerapan khususnya kadar bebas alfa
mangostin yang tidak terjerap. Dan kurva kalibrasi dalam medium metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1 dilakukan untuk uji pelepasan zat aktif
secara in vitro. Data hasil regresi linier yang diperoleh adalah seperti pada Tabel 4.2. Hasil kurva kalibrasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3,
4, dan 5.
Tabel 4.2
Persamaan Regresi Linier Alfa Mangostin
4.3 Evaluasi dan Karakterisasi Mikropartikel