Metode Pembuatan Mikrokapsul TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk melarutkan penyalut juga dapat digunakan pelarut tunggal atau pelarut campuran. Penggunaan pelarut campuran seringkali memberikan kesulitan dalam proses penguapan pelarut, misalnya perbedaan kecepatan penguapan antara dua atau lebih pelarut yang akan mengakibatkan pemisahan komponen pelarut yang terlalu cepat, sehingga penyalut menggumpal. Untuk menghindari hal tersebut biasanya digunakan campuran azeotrop, yaitu campuran pelarut dengan komposisi dan titik didih yang tetap dimana selama proses penguapan komposisi campuran tidak berubah. Jika digunakan campuran azeotrop maka campuran tersebut harus dapat melarutkan penyalut dengan baik.

2.2 Metode Pembuatan Mikrokapsul

Metode mikroenkapsulasi terdiri dari berbagai macam, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Metode kimia 1. Polimerisasi antarpermukaan Metode ini melibatkan reaksi beberapa monomer pada antarmuka antara dua fase cair yang tidak tercampur satu sama lain untuk membentuk lapisan film yang menyalut fase terdispersi, umumnya digunakan dua monomer yang reaktif yaitu monomer larut dalam air dan monomer larut dalam pelarut organik, di mana satu monomer dilarukan dalam fase air yang mengandung inti terlarut atau terdispersi dan lainnya dilarutkan setelah tahap emulsifikasi dari fase terdispersi tersebut Benita, 1996. 2. Polimerisasi in situ Prinsip metode ini hampir sama dengan polimerisasi antarmuka, perbedaannya adalah metode ini hanya menggunakan satu jenis monomer yang berada dalam satu fase yaitu fase intifase luar saja. Jika inti berupa zat padat, maka monomer dilarutkan ke dalam fase luarmedium, sedangkan jika inti berupa cairan maka monomer dilarutkan ke dalamnya. Proses polimerisasi terjadi karena penambahan katalis yang dapat dilakukan pada fase luarfase inti sehingga membentuk suatu lapisan polimer yang menyelimuti seluruh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta permukaan inti Deasy, 1984. Syarat sistem ini adalah polimer penyalut yang terbentuk harus tidak larut dalam medium yang digunakan. b. Metode fisikokimia 1. Koaservasi pemisahan fase Merupakan metode pertama yang digunakan untuk menghasilkan produk enkapsulasi. Istilah koaversi berasal dari bahasa latin yaitu “acervus” yang berarti agregasipenggumpalan dan awalan “co” yang menunjukkan bahwa partikel koloid yang telah tergabung terlebih dahulu. Metode ini menggambarkan proses pemisahan fase dalam larutan koloid, baik ke arah lapisan kaya koloid disebut koaservat maupun ke arah lapisan miskin koloid. Permisahan terjadi karena perubahan temperatur, perubahan pH, atau pengurangan elektrolit. 2. Metode penguapan pelarut Pada metode ini bahan penyalut dilarutkan dalam pelarut organik yang mudah menguap dan tidak mudah bercampur dengan fase pembawa, kemudian bahan inti yang akan dimikroenkapsulasi dilarutkan atau didispersikan ke dalam larutan polimer penyalut. Selanjutnya campuran bahan inti dan penyalut didispersikan dalam fase pembawa untuk membentuk emulsi, dan pelarut diuapkan sehingga terbentuk mikrokapsul. Penguapan pelarut dapat dilakukan dengan pemanasan, penurunan tekanan, pengadukan, pendinginan atau pembekuan. Penguapan pelarut organik akan menyebabkan terbentuknya lapisan film di sekeliling inti, sehingga tetesan inti menjadi mikrokapsul. c. Metode mekanik 1. Suspensi udara Pada metode ini bahan inti dididspersikan dalam suatu aliran udara yang menyangga, dan penyemprotan penyalut dari partikel yang tersuspensi oleh udara. Inti yang digunakan harus tahan terhadap panas. 2. Metode semprot beku Proses semprot beku atau spray chilling sama dengan semprot kering meliputi pendispersian bahan inti dalam bahan penyalut yang dicairkan, dan penyemprotan campuran inti – penyalut ke dalam suatu kondisi lingkungan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mana pemadatan yang relatif cepat dari penyalutan diganggu. Perbedaan antara kedua metode ini adalah cara dilaksanakannya pemadatan penyalut. Pemadatan pada semprot beku dilaksanakan dengan pembekuan secara termal suatu bahan penyalut yang melebur, atau dengan memadatkan suatu penyalut yang dilarutkan dengan memasukkan bahan inti dan bahan penyalut ke dalam suatu pelarut. Penghilangan bahan bukan pelarut atau pelarut dengan cara teknik peresapan, ekstraksi atau penguapan. Sedangkan semprot kering dipengaruhi oleh penguapan cepat dari pelarut dimana bahan penyalut dilarutkan Bakan, 1986. 3. Metode semprot kering Sebagian besar metode mikroenkapsulasi yang umum digunakan dalam industri adalah semprot kering spray drying karena metode ini paling mudah diterapkan dan paling ekonomis. Di samping itu, peralatan yang digunakan untuk mikroenkapsulasi dengan metode ini banyak tersedia. Ukuran partikel mikrokapsul yang diperoleh dari semprot kering spray drying kisarannya lebih kecil dibandingkan dengan metode lain, sehingga dapat tercapai keseragaman ukuran partikel . Proses semprot kering spray drying meliputi proses pendispersian bahan inti ke dalam bahan penyalut dengan cara menghomogenisasi dan menyemprotkan dispersi bahan penyalut – inti ke dalam suatu lingkungan dengan pemadatan yang relatif cepat dari penyalut. Pemadatan penyalut dalam semprot kering spray drying dipengaruhi oleh penguapan cepat dari pelarut bahan penyalut Masters, 1979. Menurut Risch 1995, secara praktis semprot kering spray drying dilakukan dengan cara mendispersikan bahan inti ke dalam bahan penyalut, kemudian campuran diatomisasi melalui pipa-pipa ke dalam aliran udara panas yang menyediakan panas laten penguapan. Panas tersebut diperlukan untuk menghilangkan pelarut dari bahan penyalut sehingga menghasilkan partikel-partikel kering sebagai produk mikroenkapsulasi Onwulata, 1986. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.2 Spray Dryer EYELA SD-1000 [Sumber : Koleksi Pribadi] 4. Metode penyalutan dalam panci Mikroenkapsulasi dengan menggunakan metode penyalutan dalam panci telah luas digunakan dalam industri farmasi. Pada metode ini penyalut digunakan sebagai satu larutan atau sebagai semprotan halus ke suatu bahan inti padat di dalam panci penyalut untuk memindahkan larutan penyalut, biasanya air hangat digunakan pada bahan-bahan tersalut saat penyalutan ada di dalam panci penyalut. Penghilangan penyalut dilakukan dalam oven pengering Bakam, 1986.

2.3 Mekanisme Pelepasan Obat dari Mikroskapsul

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Perbandingan Stabilitas Antioksidan antara Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Bentuk Mikropartikelnya Menggunakan Meode DPPH

5 70 79

Formulasi dan karakterisasi mikropartikel ekstrak etanol 50% kulit buah manggis : garcinia mangostana l. dengan metode semprot kering : spray drying

3 28 87