UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada mikropartikel. Kurva kalibrasi pada medium kloroform juga digunakan untuk menentukan nilai efisiensi penjerapan khususnya kadar bebas alfa
mangostin yang tidak terjerap. Dan kurva kalibrasi dalam medium metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1 dilakukan untuk uji pelepasan zat aktif
secara in vitro. Data hasil regresi linier yang diperoleh adalah seperti pada Tabel 4.2. Hasil kurva kalibrasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3,
4, dan 5.
Tabel 4.2
Persamaan Regresi Linier Alfa Mangostin
4.3 Evaluasi dan Karakterisasi Mikropartikel
Ringkasan hasil dari evaluasi dan karakterisasi mikropartikel ekstrak etanol 50 kulit buah manggis dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Ringkasan Hasil Evaluasi Mikropartikel Ekstrak Etanol 50 Kulit
Buah Manggis
Keterangan : PK = Perolehan Kembali
4.3.1 Faktor Perolehan Kembali PK
Setelah mikropartikel ekstrak etanol 50 kulit buah manggis terbentuk, selanjutnya dihitung randemen atau nilai perolehan kembali PK. Nilai PK
merupakan faktor yang penting untuk mengetahui metode yang digunakan sudah baik atau tidak Rosidah, 2010. Dari perhitungan nilai PK diperoleh
Medium Persamaan Regresi Linier
Nilai r
Metanol y = 0,0572x - 0,003
0,999 Kloroform
y = 0, 0602x - 0,030 0,999
Metanol:dapar fosfat pH 6,8 1:1 y = 0,06x - 0,001
0,999
Formula PK
Sifat alir Kadar
Air Diameter
rata –
rata µm
Nilai efisiensi
penjerapan Laju alir
gdetik Sudut
istirahat ⁰
FI 24,96
0,04 46,49
5,58 13,12
9±0,8 FII
26,75 0,06
39,36 4,49
15,10 23,87±4,0
FIII 27,02
0,1 37,19
3,50 26,33
32,83±0,6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
persentase yang cukup rendah yaitu berkisar dari 24,96 - 27,02. Dengan rincian untuk tiap formula dapat dilihat pada Tabel 4.3. Nilai PK dari
formulasi mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya perbandingan penyalut HPMC yang digunakan, dimana nilai PK pada FIII lebih besar dari
FII dan FI, dan FII lebih besar dari FI. Adanya perbedaan ini dipengaruhi oleh volume yang berbeda dari tiap formula partikel FIII FII FI namun yang
tertinggal pada alat kurang lebih akan sama. Hasil persentase nilai PK yang sangat rendah ini mungkin disebabkan di
dalam proses pembuatan banyak mikropartikel yang menempel pada permukaan tabung. Selain itu, juga disebabkan karena viskositas larutan yang
sangat rendah sehingga membutuhkan energi dan tekanan yang lebih kecil dan droplet dapat lolos dan terbuang melalui blower alat semprot kering spray
drying Rosidah, 2010.
4.3.2 Sifat Alir
Hasil penentuan sifat alir dari serbuk mikropartikel dari masing-masing formula dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sifat alir yang diperoleh dari hasil
mikropartikel kurang baik disebabkan karena ukuran serbuk yang sangat kecil sehingga sudut kontak serbukpun semakin kecil yang menyebabkan
kohesivitas semakin besar dan adhesivitas terhadap alat pengukur sifat alir juga semakin besar. Namun, sifat alir membaik seiring dengan bertambahnya
bahan penyalut yang digunakan. Hal ini disebabkan karena dengan seiring bertambahnya bahan penyalut maka ukuran mikropartikel semakin besar dan
semakin sferis bulat bentuknya sehingga serbuk makin mudah mengalir. Ditambah lagi gaya kohesivitas dan adhesivitasnya semakin rendah karena
semakin besarnya sudut kontak serbuk Nugraharani, 2005.
4.3.3 Kadar Air