Ahmad S Syahrul SH Haris. S.Sos Visi dan Misi Latar Belakang dan Tujuan

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PANTI SOSIAL BINA KARYA WANITA HARAPAN MULYA KEDOYA JAKARTA BARAT TAHUN 2008. 51 Seksi Penjangkauan Seksi pendekatan Seksi Penerimaan Seksi Asesmen Seksi Pembinaan Seksi Penyaluran Seksi Bina Lanjut Seksi Terminasi 51 Wawancara Pribadi, dengan H. Haris, selaku SUBBAG Tata Usaha Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya, Jakarta 26 agustus 2008.

H. Ahmad S

KEPALA PANTI Drs. Djalu Sugiarto Msi SEKSI PENYALURAN DAN BINA LANJUT

T. Syahrul SH

SEKSI IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

H. Haris. S.Sos

SUBBAGIAN TATA USAHA Dra. H. Misliyati SEKSI BIMBINGAN DAN PELATIHAN SUBKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

F. Visi dan Misi

1. Visi Terentasnya wanita tuna susila warga binaan sosial panti ke dalam kehidupan yang lebih layak, manusiawi, normatif, produktif dan mandiri. 2. Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan resosialisasi dalam rangka menumbuhkan kemauan dan kemampuan warga binaan sosial untuk kembali dalam kehidupan bermasyarakat secara normatif. 2. Menyelenggarakan bimbingan, pelatihan keterampilan dalam rangka memulihkan dan mewujudkan kemandirian. 3. Menyelenggarakan penyaluran dan bina lanjut. 4. Menjalin keterpaduan, koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam pelayanan resosialisasi. 52

G. Latar Belakang dan Tujuan

Pada dasarnya pelaksanaan penanganan masalah tuna susila tidak terlepas dari keberadaan manusia. Masalah ini sudah ada sejak adanya manusia. Kompleksnya permasalahan tuna susila serta dalam beberapa hal terdapat masalah yang kontradiktif, menyebabkan sulitnya mencari alternative penanganan. Hal ini dapat diketahui antara lain di satu pihak kegiatan tindak tuna susila dianggap perlu untuk diberantas, akan tetapi di pihak lain hukum “permintaan” dan “penawaran” nampaknya cukup memberi peluang untuk 52 H. Syrifuddin Mahfudz, Laporan Pertanggung Jawaban Pola Pelayanan Resosialisasi Wanita Tuna SusilaPada Panti Sosial Bina Karya Wanita Garapan Mulia Kedoya Dinas Bintal dan Kesos Propinsi DKI Jakarta Jakarta, 2003, h. 38. tumbuhnya kegiatan tindak tuna susila tersebut. Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah baik yang bersifat preventif, represif, rehabilitatif dan pelayanan resosialisasi dengan menggunakan pola pembinaan dalam panti. Atas dasar pemahaman tersebut, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial telah membangun dan mengoperasionalkan Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Kedoya yang menyelenggarakan pelayaan resosialisasi bagi wanita tuna susila hasil penertiban sebagai upaya pemulihan harkat, martabat, kepercayaan, dan harga diri wanita tuna susila sehingga diharapkan dapat kembali menjadi warga masyarakat yang hidup secara layak, manusiawi, normatif, produktif dan mandiri. Adapun tujuan didirikannya Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Kedoya sebagai pedoman pelaksanaan dan menciptakan satu kesamaan persepsi dalam penyelenggaraan pelayanan sosialisasi terhadap wanita tuna susila oleh petugas panti. 53

H. Peran Dakwah