bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.
5
Pembinaan dakwah yang dilakukan oleh Panti Sosial terhadap wanita tuna susila yaitu dengan berbagai macam metode, diantaranya yaitu metode
ceramah, diskusi, tanya jawab, percakapan antar pribadi, dan peragaan. Berdasarkan uraian di atas penulis membahas penelitian tentang
“Aktivitas Dakwah Dalam Pembinaan Wanita Tuna Susila di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya Jakarta Barat”. Dengan demikian
eksistensi dakwah di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia mampu mengantisipasi serta menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para
Wanita Tuna Susila WTS.
A. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berkenaan dengan penjelasan di atas, maka masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada Aktifitas Dakwah di Panti Sosial Bina Karya Wanita
Harapan Mulya Kedoya Jakarta Barat dalam pembinaan mantan Wanita Tuna Susila.
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulisan merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah dakwah dalam pembinaan wanita tuna susila di Panti
Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya?
5
Dr. M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1994, h. 194.
2. Bagaimana metode dakwah yang digunakan dalam pembinaan terhadap
Wanita Tuna Susila di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui aktivitas dakwah dalam pembinaan yang diterapkan Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya.
b. Untuk mengetahui metode dakwah yang digunakan Panti Sosial Bina
Karya Wanita Harapan Mulya. 2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna secara akademis, yaitu untuk menambah literature tentang dakwah Islam, khususnya
mengenai aktivitas dan metode dakwah Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Dalam Pembinaan Mantan Wanita Tuna
Susila. b.
Kegunaan Praktis Menambah pengetahuan dunia dakwah bagi peneliti dan pembaca
serta menambah masukan untuk para Aktifis Dakwah.
D. Metodelogi Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan, dimana peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan untuk penelitian ini. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara
objektif suatu masalah, sedangkan teknik penulisan ini bersifat dekriptif analisis, yakni metode yang digunakan untuk menggambarkan secara
terperinci fenomena sosial tertentu dan kemudian menganalisanya serta menginterpretasikannya melalui data yang terkumpul.
6
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek peneliti adalah Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Jakarta Barat. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah
aktivitas dakwah dalam pembinaan mantan wanita tuna susila di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya Jakarta Barat.
2. Teknik Pengumpulan Data. a.
Interview Interview merupakan “suatu alat pengumpulan informasi secara
langsung tentang beberapa jenis data”.
7
dalam penelitian ini penulis langsung mewawancarai Kepala Panti Sosial Bina Karya Wanita
Harapan Mulya Kedoya yakni bapak H. Achmad S dan dua pengurus Panti yakni Bapak H. Haris S.Sos selaku SUBBAG Tata Usaha dan
6
Jalaludin Rahmat, Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999, Cet Ke-7, h. 24-25.
7
Sutrisno Hadi, Metodologi Resaerch Yogyakarta: Andi Offset,1983, h. 49.
Ibu Dra. Hj. Misliyati selaku Seksi Bimbingan dan Pelatihan serta Da’i Pembina yang melaksanakan aktivitas dakwah, yakni Ustdz.
Ramlan Nuzul S.Ag dan Ustdz. Bahruddin Hanaffi S.Th.I. b.
Dokumentasi Metode Dokumentasi adalah “penyelidikan yang ditujukan pada
penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu menjadi sumber-sumber documenter”.
8
Lexy. J Moleong menuliskan “dokumentasi itu berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis di dalam penelitian
melalui dokumentasi, peneliti berusaha menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, data jurnal, notulen, anggaran dana
pendidikan dll”.
9
Dalam hal ini penulis mengambil data dari dokumen, yang berupa buku-buku, diktat, jurnal serta yang terkait dengan objek peneliti.
c. Observasi.
Observasi adalah “proses pengambilan data yang dilakukan dengan cara pengamatan secara sistematik terhadap obyek yang diteliti,
artinya disengaja dan terencana, bukan kebetulan melihat sepintas”.
10
Dalam hal ini peneliti mengambil data dengan cara pengamatan terhadap obyek yang diteliti berupa aktivitas dakwah dalam
8
Insiklopedi Indonesia Jakarta: Penerbitan Baru Van Hauve, 1980, h. 849.
9
Lexy. J Moleong, metodelogi penelitian kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002, Cet ke-13, h. 133.
10
Winarno Surahmad, Pengantar Metodologi Ilmih Bandung: Tarsito, 1982, h. 132.
pembinaan mantan wanita tuna susila di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya.
3. Teknik Analisis Data
Setelah medapatkan data yang sudah terkumpul, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Adapun metode yang peneliti pakai dalam
menganilis data adalah deskriptif, yaitu melaporkan data dengan menerangkan dan memberikan gambaran mengenai data yang telah
terkumpul secara apa adanya kemudian data tersebut disimpulkan, di samping itu peneliti merujuk pada teori Bogdan dan Biklen di dalam
Meleong, yaitu mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah “upaya
yang dilakukan
dengan jalan
bekerja dengan
data, mengorganisasikan dalam memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari data dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang didapat lalu diceritakan kepada orang lain”.
11
E. Tinjauan Pustaka