Metode Dakwah yang di Gunakan Dalam Pembinaan Terhadap Mantan

pukul 17.30, demi meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi warga binaan yang beragama Islam maka dalam acara ini terdapat perkuliahan agama selama tujuh sampai sepuluh menit yang di bawakan oleh Ustadz Ramlan Nuzul dan Ustadz Bahruddin Hanaffi secara bergantian dalam kurun waktu satu minggu. Kegiatan berikutnya berupa sholat tarawih dan witir. Pelaksanaan pada kegiatan ini dilakukan setelah sholat isya yang tidak hanya diikuti oleh warga binaan sosial saja, akan tetapi segenap petugas panti sosial. Kegiatan ini dilaksanakan di musholla panti. Setelah sholat tarawih dan witir selesai, seluruh warga binaan sosial dipersilahkan untuk beristirahat. 83

B. Metode Dakwah yang di Gunakan Dalam Pembinaan Terhadap Mantan

Wanita Tuna Susila Metode dakwah yang di gunakan dalam pembinaan atau bimbingan agama terhadap warga binaan sosial di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya yakni: 1. Metode Tanya jawab Metode Tanya jawab merupakan bentuk metode dakwah mauidzoh hasanah yang diterapkan oleh Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya dalam melakukan aktivitasnya pada pengajian agama, peringatan hari besar Islam, peringatan hari besar nasional dan static group. 83 Observasi Pribadi, Jakarta, 6 september 2008. Pengajian agama yang dipimpin oleh seorang ustadz tidak hanya sebatas penyajian dalam bentuk ceramah saja, akan tetapi seorang ustadz mempersilahkan bagi seluruh warga binaan untuk menanyakan masalah- masalah yang berkaitan dengan isi materi pembahasan. 84 Metode Tanya jawab pun selalu diterapkan dalam acara peringatan hari besar Islam, seperti peringatan maulid nabi Muhammad SAW, Isra dan Mi’raj dan peringatan Nuzulul Qur’an. Isi acara dalam kegiatan ini berupa ceramah dan dilanjutkan dengan Tanya jawab antar Ustadz dengan warga binaan sosial. Begitupun metode dakwah yang terdapat dalam acara peringatan Hari Besar Nasional ini hampir serupa dengan acara peringatan Hari Besar Islam, yakni dengan metode dakwah Tanya jawab. Selanjutnya kegiatan static group yang berlangsung di aula Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya, dalam kegiatan ini sejumlah warga binaan sosial berkumpul secara berkelompok, pada masing masing kelompok diharuskan untuk mendiskusikan materi yang telah ditentukan oleh pembina, kemudian dalam waktu 15-20 menit warga binaan di wajibkan mampu mempresentasikan materi diskusi yang telah di bahas, kemudian warga binaan diberikan waktu untuk bertanya tentang materi yang telah dipresentasikan oleh kelompok lain dan diarahkan oleh pembina. 85 84 Observasi Pribadi, Jakarta, 26 agustus 2008. 85 Observasi Pribadi, Jakarta, 26 agustus 2008. 2. Ceramah Metode ceramah yang terdapat di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya ini dilakukan dalam pengajian agama, kegiatan morning meeting, peringatan hari besar Islam, dan peringatan hari besar nasional. Dalam aktivitas pengajian agama metode ceramah berupa penyampaian pesan-pesan dakwah yang membahas masalah-masalah keagamaan dengan tema yang telah ditentukan oleh masing-masing ustadz. Dalam menyampaikan pesan-pesannya, ustadz menyerukan warga binaan sosial untuk melakukan perbuatan yang baik dan nyata serta menjauhi segala bentuk larangan agama yang semata-mata agar memperoleh hikmah dan karunia dari Allah SWT. Penyampaian materi pengajian menggunakan bahasa yang sesuai dengan kadar kemampuan warga binaan, bahasa Indonesia yang ringan dan mudah dimengerti. 86 Pada aktivitas pembacaan surah yasin, terdapat pula metode dakwah mauidhaah hasanah berupa ceramah, yang disajikannya setelah pembacaaan surah yasin. setelah pembacaan surah yasin selesai, seorang Ustadz melanjutkannya dengan menyisipkan ajaran-ajaran Islam yang memahamkan warga binaan akan keuntungan-keuntung dalam memahai ilmu Islam, ustadz berusaha menyerukan kepada warga binaan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. 87 Kemudian acara peringatan hari besar Islam, seperti pada acara peringatan hari besar Isra’ dan Mi’raj. Peran metode dakwah ceramah pun 86 Observasi Pribadi, Jakarta, 26 agustus 2008. 87 Observasi Pribadi, Jakarta, 4 september 2008. selalu digunakan, dimana seorang ustadz memberikan penyajian berupa pesan-pesan dakwah melalui ceramah yang berkaitan dengan tema peringatan hari besar Islam terhadap warga binaan sosial. Begitupun dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad saw dan malam Nuzulul Qur’an. Selanjutnya pada peringatan Hari Besar Nasional. Kegiatan serupa dengan acara peringatan Hari Besar Islam, yakni dengan metode dakwah mauidzoh hasanah berupa ceramah dengan tema yang telah disesuaikan oleh panti sosial melalui penanggung jawab acara. Serangkaian aktifitas di atas peran metode ceramah kerap dilakukan pada kegiatan-kegiatan di bulan ramadhan. Yakni kegiatan sebelum menyantap saur dan buka puasa bersama. 3. Diskusi Diskusi yang dimaksud disini yaitu metode di dalam mempelajari atau menyampaikan bahan materi dengan cara mendiskusikannya. Metode ini kerap dilakukan pada kegiatan static group. Dalam kegiatan ini sejumlah warga binaan sosial berkumpul dengan berbagai isu-isu topik atau masalah yang mereka hadapi dengan didampingi oleh pembina. Kelompok ini bertemu secara teratur dan kegiatan dalam kelompok ini dirancang agar mereka dapat mengatasi permasalahannya secara bersama-sama melalui pertukaran informasi dan pengembangan kemampuan anggota kelompok dalam melakukan perubahan nilai-nilai dan perubahan sikap anti sosial kearah sikap yang normatif. Selain itu pun pembina menyampaikan materi dakwah dengan jalan bertukar pendapat atau informasi tentang masalah agama antar kelompok. Warga binaan diberikan materi yang telah ditentukan oleh pembina untuk dijadikan bahan diskusi kemudian dibahas pada masing- masing kelompok lalu dipersentasikan dengan tujuan agar warga binaan sosial berfikir dan mengeluarkan pendapatnya serta ikut menyumbangkan dalam suatu masalah agama, selanjutnya warga binaan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan demi meluruskan permasalahan yang sekiranya belum jelas, tentunya dengan pembinaan seorang da’i atau pakar keilmuan. Adapun contoh topik pembahasan dalam kegiatan ini seperti membahas “etika sopan-santun”. 88 4. Percakapan antar pribadi. Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa dari beragam aktifitas atau kegiatan yang diterapkan oleh Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya, percakapan antar pribadi pun termasuk salah satu cara dakwah mauidhaah hasanah yang dilakukan antar pengurus panti dengan warga binaan. Percakapan pribadi ini diarahkan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh masing-masing warga binaan sosial secara individu. percakapan antar pribadi ini kerap dilakukan oleh Ustadz Ramlan dengan maksud agar warga binaan merasa tenang dan nyaman dalam mengikuti segala bentuk aktivitas di panti sosial bina karya wanita harapan mulya. 89 88 Observasi Pribadi, Jakarta, 26 agustus 2008. 89 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ramlan. 5. Peragaan Peragaan adalah bentuk metode yang terdapat di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya. Metode tersebut dilakukan dalam pengajian iqra’ dan al-Qur’an, pengajian yasin dan sholat berjamaah serta kegiatan morning meeting. Dimana seorang ustadz berusaha menggerakkan kemauan seluruh warga binaan sosial untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Penyampaian pesan yang berlangsung dalam pengajian iqra dan Al-Quran, seorang ustadz mengajarinya dengan memanggil warga binaan untuk maju satu persatu dan membaca iqra maupun Al-Qur’an, kemudian ustadz memperhatikan bacaan-bacaan pada setiap warga binaan sosial, jika terdapat kesalahan dalam membaca peran ustadz yaitu membenarkan dengan memperagakan bacaan dan disertai dengan penjelasan hukum tajwid, tujuannya agar warga binaan sosial dapat memahami. 90 Sedangkan dalam pengajian yasin seorang ustadz membacanya dengan perlahan-lahan dengan maksud agar seluruh warga binaan sosial dapat mengikutinya. Metode ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan jamaah warga binaan sosial dalam membaca iqra maupun Al-Qur’an. kegiatan ini termasuk dalam metode dakwah mauidhaah hasanah. 91 Kegiatan sholat wajib merupakan kewajiban yang harus dikerjakan bagi seluruh umat muslim dan tidak mesti di lakukan dengan berjamaah. Namun penerapan yang dilakukan oleh ustadz terhadap warga binaan 90 Observasi Pribadi, Jakarta, 6 september 2008. 91 Observasi Pribadi, Jakarta, 4 september 2008. sosial, bahwa sholat berjamaah merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dengan bersama-sama. Dalam kegiatan ini seorang ustadz memperagakan tata cara sholat dan tata cara berdoa setelah sholat. Sebagai mana cara yang kerap dilakukan oleh Rasulullah SAW. 92 Dalam aktivitas apel pagi morning meeting metode bil-hikmah kerap diperagakan oleh warga binaan dalam membacakan filosofi dalam bentuk pernyataan diri untuk tidak mengingat masa lalu yang kelam, karena hidup bukan untuk masa lalu tapi hidup untuk saat ini dan seterusnya, yakni kebenaran. 93 92 Observasi Pribadi, Jakarta, 6 september 2008. 93 Observasi Pribadi, Jakarta, 26 agustus, 2008.

BAB V PENUTUP