Sebab-Sebab Perubahan Kebudayaan Hakikat Perubahan

Perubahan kebudayaan ini terjadi dalam jangka waktu tertentu sebagai tanggapan atas hal-hal seperti masuknya orang luar atau terjadinya modifikasi perilakudan nilai-nilai didalam kebudayaan. 15

2. Sebab-Sebab Perubahan Kebudayaan

Perubahan terjadi karena adanya unsur ketidakpuasan dari seseorang atau lebih terhadap kondisi kehidupan masyarakat lingkungan sekitarnya pada waktu tertentu. Dasar motivasinya adalah karena seseorang itu telah mengetahui tentang keadaan masyarakat luar yang lebih maju dibandingkan dengan lingkungan masyarakatnya sendiri. Oleh karena ada upaya untuk mengejar kemajuan itu, maka timbul keinginan untuk mempengaruhi anggota masyarakat sekitar agar segera mengubah pola kehidupan yang lama dan menggantinya dengan nilai-nilai dan paham-paham baru sebagaimana yang ia ketahui. Selain sifat dasar manusia yang ingin berubah, perubahan kebudayaan menurut Gillin dan Gillin yang dikutip oleh Soerjono Soekanto disebabkan oleh variasi dari cara hidup yang ditempuh manusia karena adanya perubahan- perubahan dalam komposisi penduduk, letak geografis serta proses difusi dalam masyarakat. 16 Perubahan kebudayaan dapat terjadi dari beberapa sebab, tetapi seringkali terjadi melalui hubungan dengan kebudayaan lain akulturasi dan asimilasi, penemuan atau penyesuaian dalam suatu kebudayaan. 17 Terjadinya perubahan pola pikir dan pola kebudayaan masyarakat juga erat hubungannya dengan perubahan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 15 William A. Haviland, Antropologi 4, terjemahan: Soekadijo Jakarta: Erlangga, 1985, h. 351. 16 Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 299. 17 Haviland, Antropologi 4, terjemahan: Soekadijo, h. 97. didalam kehidupannya. Hal ini merupakan perubahan yang disebabkan dari luar masyarakat seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus modernisasi yang ada turut mempengaruhi perubahan kebudayaan. Suatu perubahan juga dapat terjadi, karena faktor-faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto bahwa faktor- faktor yang mendorong jalannya proses perubahan adalah sebagai berikut: 1. Kontak dengan kebudayaan lain 2. Sistem pendidikan formal yang maju 3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju 4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang 5. sistem terbuka lapisan masyarakat 6. penduduk yang heterogen 7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu 8. Orientasi kemasa depan 9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk menghadapi hidupnya. 18 Menurut Alvind L. Betrand yang dikutip oleh Toneko bahwa awal dari perubahan itu adalah komunikasi, yaitu proses dengan nama informasi disampaikan dari individu yang satu kepad yang lain. 19 Sedangkan menurut Morris Ginsberg yang dikutip oleh Soerjono Soekanto bahwa faktor-faktor penyebab perubahan yaitu: 1. Keinginan-keinginan secara sadardan keputusan para pribadi 2. Sikap tindak pribadi yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang berubah 3. Perubahan structural dan halangan structural 4. Pengaruh-pengaruh structural 5. Pribadi-pribadi dan kelompok-kelompok yang menonjol 6. Unsur-unsur yang bergabung menjadi Satu 7. Peristiwa-peristiwa tertentu 8. Munculnya tujuan bersama. 20 18 Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 361. 19 Soleman B. Toneko, Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan Jakarta: rajawali Press, 1990, h. 136. B. Hakikat Adat Perkawinan Betawi 1. Pengertian Adat Adat merupakan wujud ideal kebudayaan sebagai tata kelakuan yang timbul dan berkembang dalam suatu masyarakat dan dilaksanakan oleh anggota masyarakat dan berlaku dalam peristiwa-peristiwa yang sama untuk masa yang relatif lama, dan dimasa yang akan datang. Setiap kehidupan masyarakat diatur oleh adat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungan dimana ia hidup dan bergaul setiap hari. Setiap suku bangsa mempunyai sikap hidup dan nilai budaya tertentu. Sikap dan nilai budaya itu mencerminkan kepribadian atau falsafah hidup suku bangsa yang bersangkutan. Ia tampak sebagai norma-norma hukum adat atau sopan santun didalam pergaulan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disebut dengan adat adalah aturan perbuatan dsb yang lazim dituruti atau dilakukan sejak dahulu kala. 21 Adat merupakan tata cara hidup dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan secara turun temurun dan diharuskan untuk diataati oleh anggota masyarakat tertentu itu, apabila tidak dilaksanakan biasanya dikatakan sebagai orang yang tidak tahu adat. Sedangkan dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan 20 Soerjono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, h. 26. 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 5. yang dimaksud adat adalh kebiasaan dalam masyarakat yang sudah menjadi tradisi. 22

2. Pengertian Perkawinan