kesalahan  berbahasa  adalah  teknik  mencatat  dan  mengklasifikasi  kesalahan- kesalahan yang dibuat seseorang atau kelompok.
Sunaryo dalam Nurhadi 1995:230 menyimpulkan sebagai berikut Dalam melakukan analisis kesalahan berbahasa diperlukan petunjuk untuk
mengidentifikasi  kesalahan-kesalahan  berbahasa  pembelajar.  Petunjuk  ini  berupa kaidah2  bahasa  yang  berlaku  dalam  bahasa  yang  dipelajari.  Tanpa  menetapkan
indikator  atau  petunjuk  ini,  peneliti  kesalahan  berbahasa  tidak  dapat mengindetifikasi  kesalahan-kesalahan  pembelajar.  Karena  itu  yang  dimaksud
analisis  keslaahan  berbahasa  adalah  suatu  kegiatan  mencatat,  mengidentifikasi, mendeskripsikan  dan  mengevaluasi  kesalahan-kesalahan  berbahasa  yang
dilakukan  oleh  seseorang  atau  kelompok  pembelajar,  berdasarkan  kaidah-kaidah bahasa target, untuk tujuan praktis maupun teoritis.
2.2.7 Prosedur Analisis Kesalahan Berbahasa
Prosedur  analisis  kesalahan  berbahasa  dibagi  dalam  lima  tahap,  yaitu pertama, memilih data atau korpus bahasa, kegiatan ini berupa penentuan jumlah
dan  kualitas  sampel,  penentuan  media  sampel,  dan  penentuan  kehomogenan sampel.  Pada  tahap  ini  peneliti  mengumpulkan  bahan  yang  akan  dianalisisnya
berdasarkan kriteria tertentu. Kedua,  menganalisis  kesalahan  yang  muncul  dalam  data,  sambil
mengelompokkan  gejala  kesalahan  itu  dalam  dua  golongan  yaitu  yang  benar- benar muncul karena kesalahan errors dan gejala yang muncul sebagai kesilapan
mistakes.  Kesilapan  adalah  kesalahan  atau  penyimpangan  yang  terdapat  dalam kalimat  yang  merupakan  akibat  dari  keterbatasan  proses  pengolahan  output
bahasa,  dan  bukan  akibat  keterbatasan  proses  pengolahan  output  bahasa,  dan bukan akibat keterbatasan kompetensi berbahasa.
Ketiga meng-klasifikasikan kesalahan. Kegiatan pada tahap ini mencakup penetapan  atau  penentuan  pemerian  gramatikal  bagi  setiap  kesalahan,  misalnya
kesalahan dalam bidang semantik. Tahap keempat,  menjelaskan data kesalahan, setelah kesalahan berbahasa
terpetakan,  kesalahan-kesalahan  ini  kemudian  dijelaskan  penyebabnya,  terutama dari  segi  psikologi  bahasanya.  Misalnya  apakah  kesalahan  itu  akibat
penggeneralisasian  yang  berlebihan,  akibat  pemakaian  kaidah  mencoba-coba, ataukah akibat menghindari kaidah sulit, dan sebagainya.
Tahap  kelima  atau  tahap  yang  terakhir  adalah  mengevalusi  kesalahan. Kegiatan pada tahap ini mencakup penafsiran tingkat keseriusan setiap kesalahan
yang  dibuat  oleh  siswa,  untuk  kemudian  dikembangkan  saran-saran  untuk perbaikan  pengajaran  bahasa  di  kemudian  hari.  Artinya  kesalahan  berbahasa  itu
diharapkan mempunyai nilai pedagogis. Nurhadi 1995:233 Menurut  Ellis  dalam  Tarigan    Tarigan  yang  dikutip  oleh  Setyawati
2010:15 menyatakan bahwa terdapat lima langkah kerja analisis bahasa, yakni: 1. Mengumpulkan sampel kesalahan
2. Mengidentifikasi kekesalahan 3. Menjelaskan kesalahan
4. Mengklasifikasikan kesalahan 5. Mengevaluasi kesalahan
2.2.8 Manfaat Analisis Kesalahan Berbahasa