Anatomi Organ Reproduksi Wanita

Bagian bagian dari tuba fallopii adalah : 141617 1. Infundibulum : bagian yang berbentuk seperti corong dan bermuara ke rongga peritoneum. 2. Ampulla : bagian yang paling panjang dari tuba fallopii dan merupakan suatu tempat yang biasanya terjadi fertilisasi. 3. Isthmus : bagian yang lebih sempit dari ampulla dan tempatnya lebih dekat dengan uterus. 4. Intramural : suatu bagian yang membuka ke dalam rongga uterin. Fungsi utama dari tuba fallopii adalah menerima ovum yang telah mengalami ovulasi dan dilepaskan oleh ovarium untuk disalurkan menuju uterus. 14 Gambar 2.2. Anatomi organ reproduksi dalam wanita Sumber : Sexual Anatomy, 1997 5. Ovarium Ovarium merupakan suatu struktur yang bentuknya mirip dengan buah kenari yang mempunyai panjang kurang lebih 3 cm, lebar 1,5 cm, dan tebal 1 cm. 16 Setiap wanita mempunyai dua buah ovarium yang berada di kanan dan kiri uterus. 14 Epitel yang melapisi ovarium merupakan epitel jenis selapis kuboid yang disebut epitel germinativum dan berlanjut menjadi mesotelium. Lapisan ovarium terbagi menjadi 2 yaitu bagian yang paling luar disebut dengan korteks dan bagian paling dalam yang disebut dengan medulla. 16 Fungsi dari ovarium adalah mensintesis dan pematangan folikel serta mensekresikan hormone steroid seperti estrogen dan progesteron. 15 Jenis jenis folikel yang ada di dalam ovarium adalah : 1620 1. Folikel primordial adalah folikel yang terbentuk selama kehidupan janin. 2. Folikel primer adalah tahap awal perkembangan dari folikel primordial yang mengalami pembesaran diameter menjadi dua sampai tiga kali lipat dari folikel awal. 3. Folikel sekunder atau folikel antrum merupakan pertumbuhan lanjut dari folikel primer. Folikel antrum adalah folikel yang di dalamnya sudah mulai terbentuk antrum, yaitu suatu rongga berisi cairan yang mengandung hialuronat, faktor pertumbuhan, plasminogen, fibrinogen, antikoagulan proteoglikan heparan sulfat dan sejumlah besar senyawa steroid seperti estrogen, progesteron dan androstenedion. 4. Folikel de Graff atau folikel pra-ovulasi adalah folikel yang sudah matang. Folikel De Graff adalah suatu folikel yang didalamnya sudah terbentuk korona radiata yaitu, sel-sel granulosa yang mengelilingi oosit. Gambar 2.3. Anatomi dan fisiologi ovarium Sumber : Netter, 2010 Organ-organ reproduksi wanita bagian luar secara keseluruhan disebut dengan vulva yang bermula dari pubis sampai ke perineum, yaitu meliputi : 15 1. Mons pubis Suatu bagian berasal dari jaringan lemak yang menonjol dan menutupi simfisis pubis di bagian depan. 14 2. Labia mayora Suatu bagian yang memanjang dari mons pubis ke bagian bawah dan belakang. Terdapat dua labia mayora yaitu dekstra dan sinistra yang akan bersatu di bagian belakang dan disebut kommisura posterior frenulum. Kommisura posterior merupakan batas depan dari perineum. 14 Labia mayora terbagi menjadi dua lapisan yaitu bagian luar yang menyerupai kulit dan tempat tumbuhnya rambut pubis dan bagian dalam yang terdapat banyak kelenjar sebasea. 14 Gambar 2.4. Anatomi organ reproduksi luar wanita Sumber : Netter, 2010 3. Labia minora Lipatan yang memanjang dari atas preputium klitoridis dan bawah frenulum klitoridis klitoris sampai di bagian belakang orifisium vagina. 14 4. Klitoris Klitoris adalah suatu jaringan kecil yang bersifat erektil, terdapat banyak saraf-saraf sensori dan pembuluh darah. Letaknya ada di atas labia minora. 14 15 5. Vestibulum Suatu rongga yang dibatasi oleh klitoris di bagian anterior, fourchet di bagian dorsal dan kedua labia minora di bagian lateral. Di dalam vestibulum terdapat juga muara dari urethra, vagina, dua kelenjar Bartholini dan dua kelenjar Skene. 14 6. Hymen Disebut juga selaput dara. Suatu lapisan tipis yang menutupi hampir semua bagian introitus vagina. Lubang hymen biasanya sebesar ujung jari sebagai tempat lewat dari darah menstruasi. 14 7. Muara urethra 8. Beberapa kelenjar Bartholini dan Skene Kelenjar Bartholini terdapat di bagian samping dari introitus vagina. Kelenjar Skene terdapat di bagian samping dan dorsal dari urethra. 14

2.1.5. Sehat

Sehat menurut Badan Kesehatan Dunia WHO 1947 adalah suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental, social yang menyeluruh dan tidak sekedar bebas dari suatu penyakit dan kecacatan.

2.1.6. Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan dimana sehat dalam hal fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses organ reproduksi serta tidak hanya mencakup keadaan yang bebas dari penyakit atau kecacatan ICPD, 1994. 2122 Menurut BKKBN 1996, kesehatan reproduksi adalah sehat secara menyeluruh meliputi mental, fisik, dan kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi, proses reproduksi dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan serta berdiri diatas pernikahan yang sah dan dapat memenuhi kebutuhan baik material maupun spiritual berupa mempunyai hubungan yang baik dan seimbang antar anggota keluarga, antara keluarga dengan masyarakat sekitar dalam berdakwah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. 3

2.1.7. Keputihan

Keputihan adalah semua pengeluaran cairan dari genitalia yang bukan darah. 23 Keputihan adalah keluarnya suatu sekret cairan yang berasal dari organ reproduksi wanita vagina. Keputihan diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu keputihan yang fisiologis dan keputihan yang patologis. 2425 1. Keputihan fisiologis Keputihan yang fisiologis biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir, wanita yang baru mengalami menarche pada fase sekresi yang berkisar pada hari ke 10-16 , wanita yang sedang hamil, kondisi dimana rangsangan seksual diberikan, saat terjadinya ovulasi dan pada penyakit-penyakit kronik lainnya. 2426 Keputihan yang fisiologis biasanya cairannya tidak terlalu banyak, berwarna bening, tidak ada rasa gatal dan nyeri. Keputihan fisiologis biasanya banyak terdiri dari epitel dan jarang mengandung leukosit. 25 2. Keputihan patologis Sedangkan keputihan yang patologis cairannya sangat banyak, berwarna kekuningan sampai kehijauan, disertai rasa panas, gatal dan seringnya nyeri. 27 Cairan yang dikeluarkan biasanya mengandung leukosit dalam jumlah yang banyak serta bisa menyebabkan luka di daerah sekitar mulut vagina. Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan kejadian keputihan patologis adalah : 2325 a Infeksi genitalia a. Jamur Golongan jamur yang sering bermanifestasi menjadi keputihan adalah candida albicans. Spesies ini dapat menyebabkan penyakit pada daerah vagina yang dinamakan vaginitis candida. Gambaran klinis dari pasien yang mengalami vaginitis candida adalah rasa gatal yang hebat, iritasi serta terbentuknya discharge kental seperti gumpalan susu. Hal ini biasanya disebabkan karena banyak faktor seperti diabetes, kehamilan, obat-obat antibakteri yang mengubah keadaan flora normal, suasana asam dari vagina serta sekresinya. Candida albican adalah flora normal yang ada di kulit, membrane mukosa yaitu mulut dan vagina serta saluran gastrointestinal. 2829 b. Bakteri Beberapa golongan bakteri yang dapat menyebabkan keputihan adalah sebagai berikut : 1. Gonokokkus Bakteri penyebab penyakit ini adalah Neisseria gonorrhoeae yang merupakan golongan bakteri kokus Gram negative. Bakteri ini menyebabkan penyakit gonorrhoeae. Bakteri golongan ini menyerang daerah membran mukosa saluran genitourinary, mata, rektum, faring dan dapat menyababkan timbulnya supuratif akut dan invasi pada jaringan. Khusus pada wanita bakteri ini menyerang bagian vagina, endoserviks dan bisa meluas ke uretra. Gambaran klinis dari gonorrhoeae ini awalnya asimtomatis, diikuti oleh nyeri saat berkemih dan senggama, nyeri pada panggul bawah, discharge vagina yang mukopurulen dan kekuningan, disertai timbulnya pus nanah. 262829 2. Chlamydia trachomatis Bakteri ini merupakan golongan bakteri Gram negatif yang bersifat parasit intrasel obligat. Bakteri ini menyebabkan sindrom uretral, salpingitis, servisitis dan penyakit menular seksual. Gambaran klinisnya adalah sama seperti pada infeksi neisseria gonorrhoeae yaitu nyeri saat berkemih dan frekuensi berkemih yang meningkat. Bakteri ini juga menyebabkan keluarnya discharge vagina yang mukopurulen dan banyak mengandung neutrofil. 2829 3. Gardnerella vaginalis Gardnerella vaginalis merupakan bakteri penyebab vaginosis bakterialis, vaginosis bakterialis terjadi karena beberapa faktor yang mengubah suasana asam normal pada vagina menjadi suasana yang lebih basa. Gambaran klinis dari vaginosis bakterialis adalah rasa gatal yang ringan, rasa terbakar disertai keluarnya cairan atau sekret vagina yang berbau tidak sedap, encer, putih sampai abu-abu, melekat ke dinding vagina dan introitus. 1528 4. Treponema pallidum Bakteri diatas dapat menyebabkan penyakit sifilis. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Gambaran klinis pada penyakit sifilis adalah terbentuk sebuah papul yang berisi cairan pada tempat infeksi yang suatu saat akan pecah dan menjadi ulkus yang mengering. 28

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap RemajaTentang Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Di SMA Bayu Pertiwi Sunggal Tahun 2015

0 45 100

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP SEKSUALITAS DENGAN PERILAKU PACARAN Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dan Sikap Seksualitas Dengan Perilaku Pacaran Pada Pelajar Slta Di Kota Semarang.

0 6 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEMELIHARAAN ORGAN REPRODUKSI DENGAN RISIKO Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pemeliharaan Organ Reproduksi Dengan Risiko Kejadian Keputihan Pada Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Wonosari Kabupat

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pemeliharaan Organ Reproduksi Dengan Risiko Kejadian Keputihan Pada Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Wonosari Kabupaten Klaten.

0 0 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pemeliharaan Organ Reproduksi Dengan Risiko Kejadian Keputihan Pada Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Wonosari Kabupaten Klaten.

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEMELIHARAAN ORGAN REPRODUKSI DENGAN RISIKO KEJADIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pemeliharaan Organ Reproduksi Dengan Risiko Kejadian Keputihan Pada Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Wonosa

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 1 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Jatinom.

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Siswa-Siswi SMA Swasta "X" Di Kota Bandung.

0 0 40