1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang mendukung keberhasilan dalam dunia pendidikan adalah terselenggaranya kurikulum pendidikan. Kurikulum dapat diibaratkan
seperti urat nadi-nya pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, maka pendidikan itu tidak dapat berfungsi sesuai dengan perannya. Karena peran pentingnya itulah
yang akan menentukan mutu atau kualitas pendidikan itu sendiri. Menurut Association for Supervision Curriculum Development A Departement of the
national Education Association dalam bukunya: Balance in the curriculum tahun 1961 mengemukakan pengertian kurikulum:
“all learning opportunities by the school as potential contributions to the balanced development of learners”.
Semua kesempatan belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi pengembangan pelajar yang seimbang.
1
Menurut Hilda Taba yang dimaksud dengan kurikulum adalah sesuatu yang berkenaan dengan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau yang
lebih umum, sedangkan yang lebih sempit lebih khusus menjadi tugas pengajaran.
2
1
Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum: sebagai substansi problem administrasi pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 1993, h.13-15
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: teori dan praktek Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 h. 6
2
“Sedangkan menurut Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
3
Dengan demikian kurikulum pendidikan meliputi seluruh fenomena edukatif yang dapat dimengerti sebagai pendefinisian dan penjelasan ketentuan
mengenai pelaksanaan suatu program pengajaran, yang harus diikuti oleh para mahasiswa agar dapat menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu.
Kurikulum pada suatu program studi akan sangat menentukan kualitas lulusannya dalam masing-masing bidang atau spesifikasinya dan lebih lanjut akan
mempengaruhi kualitas program studi fakultas dan universitas yang bersangkutan. Oleh karenanya proses perencanan kurikulum harus dilakukan secara cermat dan
hati-hati. Rancangannya disusun secara sistematis dan memiliki struktur serta konten yang jelas dan tentu saja dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Program studi Ilmu Perpustakaan merupakan salah satu jurusan yang ada
di lembaga pendidikan Indonesia. Program studi tersebut dapat kita temui di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Semakin banyaknya lembaga pendidikan
tinggi yang membuka program studi Ilmu Perpustakaan menunjukkan bahwa bidang
ilmu perpustakaan
telah mengalami
perkembangannya yang
menggembirakan. Hal ini terlihat dari terselenggaranya beberapa perguruan tinggi
3
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional diakses pada 20 Agustus 2013 jam 06.57 dari
http:www.inherent-dikti.netfilessisdiknas.pdf
3
baik negeri maupun swasta dalam berbagai jenjang mulai dari tingkat Diploma D-3, Sarjana S-1 hingga Magister S-2. Sampai dengan akhir pada tahun 2009
jumlah lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Ilmu Perpustakaan sebanyak 6 perguruan tinggi PT yang menyelenggaraan program
S2, 11 perguruan tinggi PT yang menyelenggarakan program S1 serta sebanyak 11 perguruan tinggi PT yang menyelengggarakan program diploma.
4
Sebagai contoh program pendidikan S1 diselenggarakan oleh UI, UNPAD, USU, UNAIR, YARSI, UNINUS,UIN dan lain-lain. Adapun program pendidikan
S2 diselenggarakan oleh UI, UNPAD, UGM, dan IPB. Merupakan suatu kelebihan bahwa program pendidikan Ilmu Perpustakaan ini diselenggarakan
dibawah fakultas yang berbeda. Sebagai contoh, program pendidikan S1 S2 Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNPAD ada dibawah Fakultas Ilmu
Komunikasi, sedangkan program pendidikan S1 S2 Ilmu Perpustakaan UI ada dibawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Adapun program pendidikan S2
Sosiologi konsentrasi Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM ada dibawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan program pendidikan S2 Teknologi
Informasi untuk Perpustakaan IPB ada dibawah Fakultas MIPA. Kemudian program pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan USU ada dibawah Fakultas Sastra,
sedangkan program pendidikan S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNAIR ada dibawah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
5
4
Yunus Winoto, “Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan: meninjau kurikulum inti core curriculum program studi S1 Ilmu Perpustakaan di Indonesia”, Visi Pustaka Vol.13 No.1-
April 2011. h.1
5
Ninis Agustini Damayani
,
Pengembangan Program Pendidikan S1 Dan S2 Ilmu Informasi Perpustakaan di Indonesia :Masalah Dan Tantangan, diakses pada 4 Juni 2013 jam
12.15 dari http:eprints.rclis.org92421indonesia-information-lisbenchmark-speaker-ninis.pdf
4
Perkembangan program studi ilmu perpustakaan di UIN Jakarta itu sendiri dapat dilihat di Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan yang
jumlah mahasiswanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ini terlihat pada perbandingan angkatan 2006 dan 2007. Pada angkatan 2006 hanya mencapai
satu kelas namun pada angkatan 2007 ada peningkatan hingga mencapai dua kelas. Walaupun pada kenyataannya, setiap tahun mahasiswa jurusan Ilmu
Perpustakaan yang telah diwisuda hanya bisa dihitung dengan jari saja. Tetapi hal tersebut tidak lantas membuat mereka merasa rendah diri. Tentunya mereka telah
memiliki tekad dan niat yang kuat untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja. Pengembangan kurikulum pada jurusan ilmu perpustakaan hadir sebagai
bekal untuk menyelaraskan keilmuan dan ketrampilan kompetensi para mahasiswanya. Dengan adanya penyelarasan antara kurikulum dengan
ketrampilan diharapkan kedepannya mampu memberikan bekal tambahan bagi para calon pustakawan dalam menghadapi dunia kerja yang majemuk.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba menganalisis dan memaparkan bagaimana kurikulum itu sendiri dapat disesuaikan atau dikaitkan
dengan dunia kerja. Mengingat begitu luasnya dunia kerja, tentunya penerapan kurikulum yang sesuai dengan dunia kerja akan menjadi sebuah kepuasan
tersendiri bagi para alumni. Dengan demikian apa yang selama ini mereka pelajari di bangku kuliah ternyata mempunyai manfaat dalam menerapkan keilmuan
mereka. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengangkat masalah tersebut ke dalam penelitian yang berjudul
“Relevansi Kurikulum Jurusan Ilmu
5
Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah