Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan

5 Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya membahas mengenai “Alumni angkatan 2006 dan 2007 yang bekerja di perpustakaan

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: a. Bagaimana relevansi mata kuliah Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH UIN Jakarta dalam dunia kerja alumni? b. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi para alumni JIP UIN Jakarta dalam dunia kerja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 6 1. Mengetahui relevansi mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan dalam dunia kerja alumni. 2. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi para alumni dalam dunia kerja.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah wawasan pengetahuan dan keilmuan penulis tentang perkembangan kurikulum. 2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada jurusan ilmu perpustakaan agar dapat mengkaji lebih dalam tentang perkembangan kurikulum.

E. Metode Penelitian

Metode adalah alat untuk melakukan penelitian. 6 Maka dalam memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan 6 Imam Robandi, Becoming The Winner: riset menulis ilmiah, publikasi ilmiah, dan presentasi Yogyakarta: Andi, 2008, h. 95 7 sesuatu hal seperti apa adanya. 7 Tujuan penelitian ini adalah membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta serta fenomena yang digali mengenai “relevansi kurikulum jurusan ilmu perpustakaan terhadap dunia kerja alumni jurusan ilmu perpustakaan”.

2. Pendekatan

Penelitian ini akan lebih menekankan pada metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik. 8

3. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh penulis yaitu: a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan yang terdiri dari literatur- literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Data primer yaitu data yang bersumber dari informan langsung tanpa perantara. Data primer dari penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara interview. 7 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA-LAN, 1999, h. 60 8 Basrowi, Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 22 8

4. Informan

Informan yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. 9 Dalam penelitian ini informan yang bersangkutan adalah alumni jurusan ilmu perpustakaan UIN Jakarta angkatan 2006 dan 2007. Dalam hal ini penulis hanya mengambil angkatan 2006 dan 2007 dengan alasan secara personal angkatan 2006 dan 2007 lebih dekat jarak waktu kelulusannya, jadi penulis lebih mudah untuk menjalin komunikasi. Jumlah informan ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya. 10 Dalam penelitian ini penulis mengambil 11 informan dari 44 alumni yang telah bekerja. Jumlah alumni angkatan 2006 ada 20 orang. Dari 20 orang itu hanya 4 orang yang bekerja di perpustakaan dan yang tersisa bekerja di bidang lain namun ada pula yang tidak bekerja. Sedangkan jumlah alumni angkatan 2007 ada 24 alumni. Dari 24 alumni tersebut, hanya 12 yang bekerja di perpustakaan. Jadi jumlah alumni keseluruhan angkatan 2006 dan 2007 yang bekerja di perpustakaan ada 16 alumni. Tetapi karena alasan tertentu, 5 alumni tidak bersedia untuk diwawancara. Akhirnya penulis hanya mendapatkan 11 alumni. Sebelas 9 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif Yogyakarta: Erlangga, 2009, h. 91 10 Ibid., h. 96 9 11 alumni tersebut memiliki kriteria sebagai informan. Kriteria alumni yang dapat menjadi informan yaitu: a. Bersedia menjadi informan b. Bekerja di wilayah Jabodetabek c. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun Jumlah 11 informan tersebut menurut asumsi penulis mampu memberikan informasi yang cukup untuk menjawab masalah dalam penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mendapatkan teori-teori, tinjauan literatur yang sesuai dengan penelitian ini, maka peneliti melakukan riset perpustakaan library research yaitu dengan mempelajari literatur, dokumen, artikel dan lain-lain. b. Untuk mendapatkan data-data dan fakta-fakta yang ada di lapangan maka diperlukan penelitian dengan cara riset lapangan secara langsung dengan metode interview. Metode interview wawancara yaitu tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara 10 disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee. 11

6. Teknik Analisis Data

Data diolah berdasarkan pada wawancara yang telah disebarkan dan dijawab oleh pustakawan sebagai informan. Langkah dalam menganalisis data yang dilakukan sebagai berikut: a. Reduksi Data Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokkan dan memfokuskan pada hal penting. Dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas. b. Penyajian Data Setelah data direduksi, penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif. c. Penarikan Kesimpulan Dari data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, penulis kemudian membuat kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. 11 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 55 11

7. Sistematika Penulisan

Guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi yang tertera dalam proposal penelitian ini, maka dikemukakan dengan adanya sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini membahas tentang pengertian relevansi, pengertian kurikulum perguruan tinggi, komponen, prinsip- prinsip dan fungsi kurikulum. BAB III GAMBARAN UMUM KURIKULUM JIP UIN JAKARTA Pada bab ini membahas mengenai Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Ilmu Perpustakaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian yang berisi tentang penjelasan dari hasil wawancara. 12

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yaitu kesimpulan dari pembahasan penelitian dan penulis mencoba memberikan saran- saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis. 13 BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Relevansi

1. Pengertian Relevansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI relevansi artinya hubungan; kaitan. 1 Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, relevansi terdiri dari relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah adanya kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum seperti tujuan, isi, proses penyampaian dan evaluasi, atau dengan kata lain relevansi internal menyangkut keterpaduan komponen- komponen dalam kurikulum. Sedangkan relevansi eksternal adalah kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan dalam masyarakat. 2 Dalam dunia pendidikan, relevansi menurut Burhan Nurgiyantoro diartikan sebagai “Adanya kesatuan antara hasil pendidikan lingkungan sekolah dengan tuntutan kehidupan yang ada di masyarakat. Dengan kata lain sistem pendidikan dapat dikatakan relevan jika para lulusan yang dihasilkan suatu lembaga pendidikan kompetensi para lulusan berguna bagi kehidupan, serta sebaliknya, jika kompetensi para lulusan suatu 1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 943 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: teori dan praktek, Bandung: Remaja RosdaKarya, 2007, h. 150-151 14 lembaga pendidikan kurang fungsional bagi keperluan kehidupan, berarti sistem pendidikan yang dijalankan kurang relevan dengan tuntutan kehidupan. ” 3 Lebih jauh tentang pengertian relevansi pendidikan dengan kebutuhan di masyarakat, menurut Nurgiyantoro: “Relevansi pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi. Pertama, relevansi pendidikan dengan lingkungan peserta didik atau masyarakat setempat. Diharapkan sistem pendidikan yang dijalankan suatu lembaga pendidikan dapat memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik untuk dapat bergaul dengan lingkungannya. Kedua, relevansi pendidikan kaitannya dengan tuntutan pekerjaan. Lembaga pendidikan bertugas menyiapkan lulusan yang mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pihak lembaga pendidikan hendaknya melakukan kerjasama dengan masyarakat atau pemakai lulusan tersebut. Ketiga, relevansi pendidikan kaitannya dengan perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Sistem pendidikan disamping menyiapkan peserta didik untuk menghadapi tuntutan kehidupan masa kini, juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan atau hal-hal lain untuk menghadapi kemungkinan - kemungkinan perubahan tuntutan kehidupan akibat perkembangan jaman pada masa yang akan datang. ” 4 Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa relevansi adalah keterkaitan atau kesesuaian antara kurikulum dalam dunia pendidikan dengan dunia luar yang telah dirancang dengan teratur guna menghadapi perkembangan atau tuntutan hidup yang ada di masyarakat.

B. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”. 3 Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Jogjakarta: BPFE, 1988, h. 50 4 Ibid., h. 51 15 Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. 5 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kurikulum yaitu perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan; perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. 6 Menurut Kamus Webster, Curriculum is a specific course of study or, collectively, all the course of study in a university, college or school. 7 Kurikulum yaitu program studi tertentu atau, secara kolektif, semua program studi di universitas, akademi atau sekolah. Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah sejumlah perangkat mata pelajaran atau mata kuliah yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti sekolah, akademi maupun universitas. 5 Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 h. 34 6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 617 7 Webster’s New Twentieth Century Dictionary, second Edition, United States of America: William Collins Publisher, 1979 h. 447 16

2. Kurikulum Pendidikan Tinggi

Menurut Pasal 35 ayat 1 UU RI No.12 tahun 2012 tentang Undang- Undang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. 8

3. Komponen

Kurikulum adalah suatu sistem. Menurut Winarno S. yang dikutip Slameto, kurikulum sebagai sistem mempunyai komponen-komponen pokok tujuan, isi, organisasi dan strategi.

a. Tujuan

Kurikulum adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai sejumlah pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. 8 Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Pasal 35 ayat 1 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi diakses pada 8 Desember 2013 dari http:sipuu.setkab.go.idPUUdoc17624UU0122012_Full.pdf 17

b. Isi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Jenis- jenis bidang studi ditentukan atas dasar tujuan institusional lembaga pendidikan yang bersangkutan.

c. Organisasi

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

d. Strategi

Dengan komponen strategi dimaksudkan strategi pelaksanaan kurikulum di lembaga pendidikan. Masalah strategi pelaksanaan itu dapat dilihat dalam cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaran, penilaian, bimbingan dan konseling, pengaturan kegiatan secara keseluruhan, pemilihan metode pengajaran, alat atau media pengajaran. 9 9 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 7-10 18

4. Prinsip-prinsip

Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip Berorientasi pada Tujuan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai; yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek- aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.

b. Prinsip Relevansi

Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus relevan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas

Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan sumber- sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. 19

d. Prinsip Fleksibilitas keluwesan

Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.

e. Prinsip Berkesinambungan kontinuitas

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian- bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa.

f. Prinsip Keseimbangan

Penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara berbagai program dan sub- program, antara semua mata ajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan praktik, antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan perilaku. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangannya terhadap pengembangan pribadi. 20

g. Prinsip Keterpaduan

Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya. Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak, baik dilingkungan sekolah maupun pada tingkat intersektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan terbentuknya pribadi yang bulat dan utuh.

h. Prinsip Mutu

Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedang mutu pendidikan berorientasi pada hasil pendidikan yang berkualitas. Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan nasional, yang diharapkan. 10

5. Fungsi Kurikulum

Dalam proses belajar jelas kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum maka mahasiswa sebagai individu yang berkembang akan mendapatkan manfaat. Namun di samping bagi mahasiswa maka kurikulum juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain. Diantaranya yaitu: 10 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 2009, h. 24- 29 21

a. Fungsi Kurikulum bagi Mahasiswa

Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun, adalah disiapkan untuk mahasiswa sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan ini maka diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangannya, guna melengkapi bekal hidupnya.

b. Fungsi Kurikulum bagi Dosen

Bagi dosen kurikulum berfungsi sebagai: 1 Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para mahasiswa dan 2 Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan mahasiswa dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

c. Fungsi Kurikulum bagi Rektor dan Pembantu Rektor I atau

Dekan dan Pd I 1 Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar. 2 Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar mahasiswa ke arah yang lebih baik. 22 3 Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada dosen untuk memperbaiki situasi mengajar. 4 Sebagai pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih lanjut. 5 Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

d. Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua Mahasiswa

Bagi orang tua kurikulum juga mempunyai fungsi, yaitu agar orang tua dapat turut serta membantu usaha perguruan tinggi dalam memajukan putraputrinya. Bantuan orang tua dalam memajukan pendidikan ini dapat melalui konsultasi langsung tentang masalah- masalah yang menyangkut anak-anaknya. Di samping itu bantuan orang tua ini juga dapat melalui lembaga. 11

C. Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK

Berdasarkan Kepmendiknas 232U2000 dan Kepmendiknas 045 U2002, dengan tegas menyebutkan bahwa kurikulum yang diterapkan pada pendidikan tinggi menggunakan model kurikulum berbasis kompetensi. Pengertian kurikulum berbasis kompetensi KBK adalah merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan 11 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS, h. 4-6 23 hasil belajar yang harus dicapai peserta didik mahasiswa, prosedur penilaian, kegiatan belajar-mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK berorientasi pada pencapaian hasil output-oriented yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi. 12 Menurut Kepmendiknas No. 045U2002 kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 13 Menurut Slamet Margono yang dikutip Yunus Winoto dan Neneng Komariah mengartikan kompetensi sebagai ciri-ciri pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang diperlukan untuk mencapai performansi kinerja yang tinggi. 14 Menurut McAshan yang dikutip Mulyasa mengemukakan bahwa kompetensi: “… is knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang 12 Yunus Winoto, Neneng Komariah, “Meninjau Relevansi Kurikulum Pendidikan Ilmu Perpustakaan dengan Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan,” Media Pustakawan, Vol.19 No.1 Maret 2012: h. 2-4 13 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045U2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi di akses pada 14 Februari 2014 dari http:www.dikti.go.idfilesaturKepmen045-U-2002KurikulumInti.pdf 14 Winoto dan Komariah, “Meninjau Relevansi Kurikulum Pendidikan Ilmu,” h. 4 24 yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik- baiknya. 15 Lulusan diharapkan memiliki kompetensi dalam hal pengetahuan dan pemahaman knowledge and understanding, keterampilan intelektual intellectual skill, keterampilan praktis practical skill, dan keterampilan managerial dan sikap managerial skill and attitude. Standar kompetensi umum tersebut dirumuskan untuk tiap-tiap bidang kajian yang ada di prodi dan disebar menjadi sejumlah mata kuliah di delapan semester. 16 Berikut adalah tabel tentang Kompetensi Utama dan Kompetensi Pendukung: Tabel. 1 Matrik Kompetensi Utama Lulusan dan Mata Kuliah No. Kompetensi Utama Mata Kuliah SKS 1. Kompetensi Manajerial yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk mengelola lembaga informasi. 1. Pengantar Ilmu Perpustakaan 4 2. Manajemen Lembaga Informasi 4 3. Manajemen Perpustakaan Umum 2 4. Manajemen Perpustakaan PT 2 5. Manajemen Perpustakaan Sekolah 2 6. Manajemen Perpustakaan Khusus 2 15 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h. 38-39 16 Struktur Kurikulum: Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan. Diakses pada 27 Agustus 2013 dari http:pspi.upi.edukurikulumstruktur-kurikulum 25 Jumlah SKS 16 2. Kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pengorganisasian pengolahan informasi. 1. Dasar-Dasar Organisasi Informasi 3 2. Deskripsi Bibliografi Buku Serial 4 3. Deskripsi Bibliografi Non Buku 4 4. Klasifikasi Umum 4 5. Klasifikasi Islam 2 6. Sarana Bibliografi 2 7. Tajuk Subyek 2 8. Indeks Abstrak 2 9. Filologi 2 10. Transliterasi 2 11. Dasar-Dasar Kearsipan 2 Jumlah SKS 29 3. Kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan prima kepada para pemustaka. 1. Layanan Referensi Umum 4 2. Layanan Referensi Keislaman 2 3. Pengantar Psikologi untuk Perpustakaan 2 4. Pengantar Komunikasi untuk Perpustakaan 2 5. Layanan Informasi untuk Anak dan Remaja 4 6. Literatur Anak dan Remaja 2 7. Pembinaan dan Pengembangan Remaja 4 8. Story Telling 2 9. Manajemen Terbitan Berkala 2 Jumlah SKS 24 Total SKS 69 26 Selain kompetensi utama lulusan seperti diatas, juga terdapat kompetensi pendukung lulusan beserta mata kuliahnya seperti pada tabel berikut ini: Tabel. 2 Kompetensi Pendukung Lulusan dan Mata Kuliah No. Kompetensi Pendukung Mata Kuliah SKS 1. Kompetensi Penguasaan Teknologi Informasi. Kompetensi ini dibutuhkan agar para lulusan mampu secara mandiri memanfaatkan sarana teknologi dalam melakukan upaya aktualisasi diri terhadap berbagai perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung pengorganisasian informasi dan pelayanan kepada para pemustaka pada lembaga-lembaga informasi seperti perpustakaan, pusat dokumentasi dan pusat arsip. 1. Otomasi Perpustakaan 3 2. Aplikasi Teknologi Informasi I II 4 3. Sistem Jaringan Informasi 2 4. Sistem Simpan dan Temu Informasi 3 2. Kompetensi Penelitian dan Publikasi. Kompetensi ini dibutuhkan untuk membekali lulusan agar memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian dan pengembangan ilmu perpustakaan serta melakukan publikasi terhadap karya ilmiah dan karya popular mereka 1. Metodologi Penelitian Perpustakaan 4 2. Pengukuran dan Evaluasi Perpustakaan 2 3. Seminar Skripsi 2 4. Skripsi 6 3. Kompetensi Komunikasi dan 1. Pengantar Komunikasi untuk 2 27 Promosi. Kompetensi ini dibutuhkan untuk membekali lulusan agar memiliki kemampuan berkomunikasi, melakukan kerjasama dan promosi dan untuk merespon kebutuhan informasi pemustaka. Perpustakaan 2. Promosi dan Pemasaran Informasi 2 4. Kompetensi Moral dan Ibadah. Kompetensi ini dibutuhkan untuk membekali lulusan agar menjadi sarjana yang bukan saja professional tapi juga berjiwa islami sehingga dalam hubungannya dengan sesama manusia dan makhluk lainnya mampu menerapkan moral dan akhlak islami adapun dalam hubungannya dengan sang pencipta Allah dapat melakukan ibadah secara benar sesuai dengan tuntunan ajaran agama. 1. Fiqh 2 2. Akhlak Tasawuf 2 3. Ilmu Kalam 2 4. Ulum Al-Qur’an 2 5. Ulum Al-Hadis 2 6. Sejarah Peradaban Islam 4 7. Pemikiran Islam 2 Sedangkan kompetensi lainnya pilihan lulusan ditentukan oleh institusi penyelenggara program studi yang bersangkutan, seperti pada tabel berikut ini: Tabel. 3 Kompetensi Lain dari Lulusan dan Mata Kuliah No. Kompetensi Lainnya Mata Kuliah 1. Kompetensi Berbahasa Asing Arab dan Inggris. Kompetensi bahasa asing tersebut sangat dibutuhkan untuk membekali para lulusan dalam melakukan pengembangan diri seperti mengkaji 1. Bahasa Arab I II 2. Bahasa Inggris I II 3. Filologi 28 berbagai literatur berbahasa asing Arab Inggris, studi lanjut dan mengikuti aktifitas ilmiah seminar terutama dalam event-event. Selain itu kompetensi bahasa juga dapat membekali para lulusan dalam melakukan pengolahan dan pelayanan informasi bahan pustaka berbahasa asing Arab Inggris kepada para pemustaka. 4. Transliterasi 5. Layanan Informasi Islam 2. Kompetensi dalam mengangkat citra profesi pustakawan di mata masyarakat. Kompetensi ini akan membekali lulusan agar menjadi sarjana yang bukan hanya sebagai pekerja informasi tapi juga pencipta peluang pekerjaan dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi seperti sebagai konsultan perpustakaan, web master, pembuat software aplikasi perpustakaan dan memasarkannya. 1. Pengantar Ilmu Perpustakaan 2. Promosi dan Pemasaran Informasi 3. Praktek Kerja Lapangan Jumlah SKS PS minimum untuk kelulusan : 150 SKS yang tersusun sebagai berikut: Jenis Mata Kuliah SKS Keterangan 1 2 3 Mata Kuliah Wajib 132 Mata Kuliah Wajib terdiri atas Mata Kulaih Inti PS dan Mata Kuliah Institusional yang ditawarkan secara paket tiap semester. Mata Kuliah Pilihan 18 Mata kuliah ini juga ditawarkan secara paket tiap semester. Jumlah Total 150

2. Kurikulum Inti Core Curriculum

Menurut Kepmendiknas No. 232U2000 kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup 29 dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. 17 Sedangkan Kepmendiknas RI No.045U2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pada Pasal 3 disebutkan bahwa 1 Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama. 2 Kurikulum inti suatu program studi bersifat: a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; c. berlaku secara nasional dan internasional; d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan pengguna lulusan. 18 Sedangkan menurut Abdullah Idi, seperti yang dikutip Nasution dari Casswell, mendefinisikan kurikulum inti sebagai berikut: “A continous, careful planted series of experiences which are based on significant personal and social problems and which involve learnings of common concern to all youth ”. 17 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232U2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa diakses pada 4 Maret 2014 dari http:www.dikti.go.id?page_id=509lang=id 18 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045U2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 30 Sebuah rentetan pengalaman yang ditanam dengan hati-hati, terus menerus yang didasarkan pada masalah-masalah pribadi dan sosial yang signifikan dan melibatkan pembelajaran yang menjadi perhatian bersama bagi semua pemuda 19 Berikut adalah mata kuliah kurikulum inti dan penunjang Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta tahun 2006-2007: Tabel. 4 Kurikulum Inti dan Kurikulum Penunjang UIN Jakarta 2006-2007 No. Kurikulum Inti SKS No. Kurikulum Penunjang SKS 1. Dasar-Dasar Organisasi Informasi 3 1. Akhlak Tasawuf 2 2. Deskripsi Bibliografi Buku dan Serial 4 2. Aplikasi Teknologi Informasi I II 4 3. Deskripsi Bibliografi Non- Buku 4 3. Bahasa Arab I II - 4. Filologi 2 4. Bahasa Inggris I II - 5. Indeks dan Abstrak 2 5. Filologi - 6. Kearsipan dan Dokumentasi 2 6. Fiqh 2 7. Klasifikasi Keislaman 2 7. Ilmu Kalam 2 8. Klasifikasi Umum 4 8. Layanan Informasi Islam - 9. Layanan Informasi untuk Anak dan Remaja 4 9. Metodologi Penelitian Perpustakaan 4 10. Layanan Referensi Keislaman 2 10. Otomasi Perpustakaan 3 11. Layanan Referensi Umum 4 11. Pemikiran Islam 2 12. Literatur untuk Anak dan 2 12. Pengantar Ilmu - 19 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, h. 251 31 Remaja Perpustakaan 13. Manajemen Lembaga Informasi 4 13. Pengantar Komunikasi untuk Perpustakaan 2 14. Manajemen Perpustakaan Khusus 2 14. Pengukuran dan Evaluasi Perpustakaan 2 15. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi 2 15. Praktek Kerja Lapangan - 16. Manajemen Perpustakaan Sekolah 2 16. Promosi dan Pemasaran Informasi 2 17. Manajemen Perpustakaan Umum 2 17. Sejarah Peradaban Islam 4 18. Manajemen Terbitan Berkala 2 18. Seminar Skripsi 2 19. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi 4 19. Sistem Jaringan Informasi 2 20. Pendekatan Subyek Tajuk Subjek 2 20. Sistem Simpan dan Temu Informasi 3 21. Pengantar Ilmu Perpustakaan 2 21. Skripsi 6 22. Pengantar Komunikasi untuk Perpustakaan 2 22. Transliterasi - 23. Pengantar Psikologi untuk Perpustakaan 2 23. Ulum Al-Hadis 2 24. Sarana Bibliografi 2 24. Ulum Al- Qur’an 2 25. Story Telling 2 26. Transliterasi dan Transkripsi 2 Jumlah SKS 67 Jumlah SKS 46 32 BAB III GAMBARAN UMUM KURIKULUM JIP UIN JAKARTA

A. Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora

Fakultas Adab dan Humaniora terletak di dalam kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tepatnya di Jl. Ir. Juanda No.95 Ciputat, Tangerang Selatan 15412. Fakultas Adab merupakan satu dari dua fakultas tertua di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Adab resmi berdiri bersamaan dengan berdirinya IAIN Al-Jamiah al-Islamiyah al-Hukumiyah pada tahun 1960. Fakultas Adab dan Humaniora pada mulanya memiliki kekhususan kajian di bidang Sastra Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam. Namun, seiring dengan perubahan bentuk IAIN Jakarta menjadi UIN, Fakultas Adab dan Humaniora mengembangkan diri dengan membuka jurusanprogram studi baru yang berkaitan dengan dunia sastra dan kebudayaan, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Jurusan Tarjamah, dan Jurusan Ilmu Perpustakaan. Fakultas Adab dan Humaniora bertujuan menyiapkan lulusan yang ahli dan profesional di bidang kebahasaan, kesusastraan dan peradaban. 1 1 Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora, di akses pada 19 Juni 2013 jam 13.45 dari http:www.uinjkt.ac.idindex.phpfakultasfahinfo-fakultas.html 33

B. Jurusan Ilmu Perpustakaan

Jurusan ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga pustakawan yang memiliki pengetahuan dan kualifikasi akademik, serta terampil dalam pekerjaan teknis kepustakaan. Lulusan program studi ini dapat bekerja sebagai pustakawan di instansi pemerintah atau swasta, di perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan masjid, perpustakaan pesantren, perpustakaan dan kearsipan TV, radio, museum, dan lain sebagainya. Program Studi Ilmu Perpustakaan IP bertujuan menghasilkan sarjana muslim dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang mampu menerapkannya secara profesional dalam pengembangan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh aktivitas Program Studi Ilmu Perpustakaan IP selalu didasari oleh visinya untuk menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi berbasis riset dan agama yang terkemuka dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Adapun misi utama yang diemban untuk mewujudkan visi tersebut, antara lain: menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu perpustakaan yang berkualitas; menumbuhkan budaya riset ilmu perpustakaan; dan melakukan pengabdian pada masyarakat terutama dalam bidang perpustakaan informasi secara profesional. Pada tahun 2011, Program Studi ini mendapatkan status akreditasi B dengan nilai 324 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional 34 Perguruan Tinggi No. 027BAN-PTAk-XIVS1IX2011 tanggal 29 September 2011 yang berlaku sampai dengan 29 September 2016. 2

C. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Ilmu Perpustakaan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan.

7 56 63

Ketersediaan koleksi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan penggunaannya dalam penulisan skripsi mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Periode Th 2006-2007

0 15 61

Pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa jurusan ilmu perpustakaann di perpustakaan fakultas adab dan humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 26 102

Kompetensi teknologi informasi bagi mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan fakultas adab dan humaniora UIN Jakarta

0 2 142

Penerapan kompetensi TI pada perpustakaan praktek kerja lapangan mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan

0 7 12

Pentingnya pendidikan pemakai bagi mahasiswa dalam penelusuran informasi melalui katalog online (opac): studi kasus pada perpustakaan utama universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta

0 3 85

Materi Kuliah Jurusan Hukum tentang Ilmu Negara Dunia Kuliah Awal Ilmu Negara

0 0 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Evaluasi - Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan.

0 0 19

MINAT MAHASISWA JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR TERHADAP SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) DALAM PEMBELAJARAN SISTEM OTOMASI

0 0 82

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakults Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar ASFAR ISHAK 40400110010

0 0 72