Jenis Penelitian Instrumen Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriftif dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui gambaran karakteristik dan sosial budaya keluarga terhadap perilaku merokok siswa laki-laki SMA Negeri 1 Bukit tahun 2015.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bukit dengan alasan : 1. Berdasarkan perkiraan sementara SMA Negeri 1 Bukit yang memiliki paling banyak siswa laki-laki merokok dibanding SMA lainnya di Kabupaten Bener Meriah. 2. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengaruh sosial budaya keluarga terhadap perilaku merokok siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Bukit. 3. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak SMA Negeri 1 Bukit untuk melakukan penelitian.

3.2.2. Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014 – April 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki- laki SMA Negeri 1 Bukit kelas X dan XI adalah sekitar 200 siswa. Disini kelas XII tidak diambil sebagai populasi penelitian karena tidak mendapatkan ijin dari gurunya dengan alasan kelas XII harus lebih fokus belajar karena waktu UN sudah dekat.

3.3.2. Sampel

Penelitian ini populasinya homogen siswa laki-laki, maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Menurut Gasperz 1991 pengambilan sampel minimal dapat menggunakan rumus berikut : n = NZ 2 P 1 −P NG 2 +Z 2 P1 −P dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi P = proporsi populasi. Karena belum pernah dilakukan penelitian maka prporsinya adalah 0,5 Z = tingkat keandalan 0,05 dilihat dari tabel Z =1,960 G = galat pendugaan 0,1 Perhitungan : = 200 1,960 2 � = 0,51 − 0,5 2000,1 2 + 1,960 2 0,51 − 0,5 = 2003,84160,50,5 2000,01 + 3,84160,50,5 = 768,320,25 2 + 0,9604 = 192,08 2,9604 = 64,88 ≈ 65 Dengan jumlah populasi sebesar 102 siswa kelas X dan 98 siswa kelas XI dengan total 200 siswa akan diperoleh jumlah sampel minimal yang diambil sebanyak 65 orang siswa laki-laki. Untuk data yang lebih valid, peneliti akan mengambil sampel sebanyak 70 orang. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan acak sederhana. Cara ini dipilih karena penelitian ini tidak melihat perbedaan tiap tingkatan kelas.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa laki-laki SMA Negeri 1 Bukit. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu berupa alat tulis dan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.

3.4.2. Data Sekunder

Data diperoleh dari lembaga-lembaga terkait dengan rokok, Sekolah dan Dinas Kesehatan KabupatenBener Meriah.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan sosial budaya keluarga terhadap perilaku merorok siswa laki-laki SMA Negeri 1Bukit.

3.6. Defenisi Operasional

1. Jumlah anggota keluarga adalah banyak anggota keluarga yaitu ayah dan ibu ditambah dengan jumlah anak. 2. Pendidikan orang tua adalah jenjang terahir yang ditempuh oleh orang tua. 3. Pekerjaan orang tua adalah mata pencaharian keluarga. 4. Status ekonomi keluarga adalah jumlah penghasilan baik berupa uang maupun barang yang diperoleh keluarga dari hasil pekerjaannya pokok dan sampingan setiap bulan. pendapatan diukur berdasarkan Upah Minimun Propinsi UMP 5. Self Conceptadalah bagaimana individu ingin dinilai oleh kelompoknya dalam hal merokok. 6. Image kelompok adalah bagaimana tanggapan kelompok tersebut terhadap perilaku individu dalam hal merokok. 7. Kebiasaan merokok keluarga adalah perilaku merokok yang sering dilakukan dalam keluarga. 8. Predisposing factors adalah suatu keyakinan yang mempermudah siswa untuk merokok 9. Enabling factors adalah segala sesuatu yang memfasilitasi siswa untuk merokok 10. Reinforcing faktors adalah faktor yang mendorong siswa untuk merokok. 11. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai rokok. 12. Sikap adalah respon atau reaksi dari responden dalam hal perilau merokok. 13. Tindakan adalah kegiatan merokok oleh siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Bukit.

3.7. Aspek Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan sosial budaya keluarga adalah dengan menggunakan skala Guttman Ridwan,2005. Sebelumnya setiap jawaban diberi nilai terlebih dahulu. Kemudian nilai yang ada ditotal secara keseluruhan. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek pengetahuan yang ada, data diklasifikasikan dalam 3 kategori : 1. Baik, apabila siswa mengetahui sebagian besar mengenai rokok dan bahaya perilaku merokok skor jawaban responden 75 dari nilai tertinggi. 2. Sedang, apabila siswa mengetahui sebagian tentang rokok dan bahaya perilaku merokok skor jawaban responden 40-75 dari nilai tertinggi. 3. Kurang, apabila siswa mengetahui sebagian kecil tentang rokok dan bahaya perilaku merokok skor jawaban responden 40 dari nilai tertinggi Sikap diukur melalui pernyataan dengan menggunakan skala Guttman Ridwan 2005 jika responden memilih sikap baik pada pernyataan akan diberi nilai 1, jika memiliki sikap tidak baik akan diberi nilai 0. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek sikap yang ada, dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu : 1. Baik, apabila responden mempunyai sikap yang baik terhadap perilaku merokok skor jawaban responden 75 dari nilai tertinggi. 2. Sedang, apabila siswa memiliki sikap yang baik terhadap sebagian tentang perilaku merokok skor jawaban responden 40-75 dari nilai tertinggi. 3. Kurang, apabila siswa memiliki sikap yang baik terhadap sebagian kecil tentang perilau merokok skor jawaban responden 40 dari nilai tertinggi. Tindakan diukur dengan pertanyaan yang kemudian diberi skor untuk setiap jawaban : 1. Tindakan baik jika setiap skor jawaban responden 40 dari nilai tertinggi 2. Tindakan sedang jika jawaban responden 40-75 dari nilai tertinggi. 3. Tindakan kurang jika skor jawaban responden 75 dari nilai tertinggi.

3.8. Analisis Data