Pengungkapan Disclosure FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN BANGUNAN HIPOTESIS

A. Pengungkapan Disclosure

1. Pengertian Pengungkapan dan Kualitas Pengungkapan Laporan keuangan merupakan mekanisme yang penting bagi manajer untuk berkomunikasi dengan investor investor publik yang tidak memiliki hubungan khusus dengan manajemen serta tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan. Informasi dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah interpretasi hanya jika laporan keuangan tersebut merupakan suatu komunikasi pengukuran akuntansi untuk para pemakai untuk mempermudah dalam mengambil keputusan. Evans 2003, dalam Suwardjono, 2005 mengartikan pengungkapan sebagai berikut: “Disclosure mean supplying information in the financial statement. Including the statement themselves, the notes to statement, and the supplementary disclosure associated with the statement. It does not extend to public or private statement made by management or information provided outside the financial statement”. Evans 2003, dalam Suwardjono, 2005 membatasi pengertian pengungkapan hanya pada hal-hal yang menyangkut pelaporan keuangan. Pernyataan manajemen dalam surat kabar atau media massa lain serta informasi di luar tingkat pelaporan keuangan tidak termasuk dalam pengertian pengungkapan. Sedangkan Wolk, Tearney, dan Dodd dalam Tarigan, 2008 memasukkan statement keuangan segmental dan statement yang merefleksikan perubahan harga sebagai bagian dari pengungkapan. Kualitas pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dikenal dengan berbagai konsep, antara lain kecukupan adequency, kelengkapan comprehensiveness, informatif informativeness, dan tepat waktu time lines. Imhoff 1992, dalam Marwata 2001 menunjuk tingkat kelengkapan sebagai karakteristik kualitas ungkapan. Marwata 2001 mendefinisikan kualitas pengungkapan dari luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Indikator empiris kualitas pengungkapan berupa indeks pengungkapan disclosure index yang merupakan rasio antara jumlah elemen item informasi yang dipenuhi dengan jumlah elemen informasi yang mungkin dipenuhi. Makin tinggi angka indeks pengungkapan, maka makin tinggi kualitas pengungkapan. 2. Fungsi atau tujuan pengungkapan Tujuan dari pengungkapan adalah untuk menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda. Pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, sehingga pengungkapan dapat bertujuan sebagai berikut: 1. Tujuan melindungi Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang naif perlu dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengolah informasi untuk menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement keuangan. Dengan kata lain, pengungkapan yang dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka. Dengan adanya tujuan ini, tingkat atau volume pengungkapan akan menjadi tinggi. 2. Tujuan informatif Tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut. Tujuan ini melandasi penyusun standar akuntansi untuk menentukan tingkat pengungkapan. 3. Tujuan kebutuhan khusus Tujuan ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif. Apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju sementara untuk tujuan pengawasan. Informasi tertentu harus disampaikan kepada badan pengawas berdasarkan peraturan melalui formulir-formulir yang menuntut pengungkapan secara rinci. Belkoui 2000 lebih spesifik lagi mengemukakan tujuan pengungkapan tersebut, yaitu: a. Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item tersebut. Selain ukuran dalam laporan keuangan. b. Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan menyediakan ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut. c. Untuk menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditur dalam menentukan risiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui. d. Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun. e. Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar dimasa mendatang. f. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasi. 3. Luas Pengungkapan Ada perbedaan pendapat dalam hal sejauh mana luas pengungkapan laporan keuangan seharusnya dilakukan dan kebutuhan informasi pihak pengguna berbeda. Ada tiga konsep mengenai keluasan pengungkapan laporan keuangan Hendriksen, 1997 yaitu adequate, fair, dan full disclosure. Konsep yang paling sering dipraktikkan adalah pengungkapan yang memadai adequate disclosure, yaitu pengungkapan minimum yang harus dipenuhi agar statement keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan. Pengungkapan yang wajar atau adil fair disclosure mengandung sasaran etis dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial. Sedangkan pengungkapan penuh full disclosure merupakan pengungkapan atas semua informasi yang relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian informasi secara melimpah, sehingga beberapa pihak justru berpendapat tidak baik. Informasi yang terlalu melimpah akan kontra produktif karena pengungkapan detail-detail yang tidak begitu penting justru akan menutup informasi yang signifikan untuk menyebabkan laporan keuangan sulit diinterpretasikan. Tetapi pengungkapan yang layak mengenai informasi yang signifikan bagi para investor dan pihak lain hendaknya memadai, wajar, dan lengkap. Tidak ada perbedaan yang nyata diantara konsep- konsep ini jika semuanya dipergunakan dalam konteks yang layak. Sementara itu ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar, yang pertama adalah pengungkapan wajib mandatory disclosure, yaitu pengungkapan yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Dan yang kedua adalah pengungkapan sukarela voluntary disclosure, yaitu pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku, meskipun semua perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam jumlah tambahan informasi yang diungkap kepada pasar modal. 4. Metode Pengungkapan Pada tahun 1991, AICPA mendirikan Special Committee on Financial Reporting atau Jenkins Committee. Komite ini bertugas untuk menentukan : a sifat dan cakupan informasi yang seharusnya tersedia bagi pihak selain manajemen, dan b cakupan informasi yang seharusnya dilaporkan oleh auditor. Pada bulan November 1995, komite ini mengeluarkan laporan yang disebut The Information Needs of Investor and Creditors. Laporan yang diusulkan berbentuk menyeluruh yang didalamnya termasuk 10 elemen dalam bidang kategori informasi yang luas. Elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut : 1 Data keuangan dan non keuangan : Laporan keuangan dan ungkapan-ungkapan yang terkait Data operasi tingkat tinggi dan pengukuran kinerja yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola bisnis. 2 Analisis manajemen mengenai data keuangan dan non keuangan : Alasan terjadinya perubahan dalam data yang terkait dengan keuangan, operasi dan kinerja serta identifikasi dan dampak tren yang penting pada masa lalu. 3 Informasi mengenai keadaan masa mendatang : Kesempatan dan resiko, termasuk hasilnya dari tren yang paling penting. Rencana manajemen, termasuk faktor-faktor kesuksesan yang penting. Perbandingan antara kinerja bisnis sesungguhnya dengan kesempatan, resiko dan rencana manajemen yang diungkapkan sebelumnya. 4 Informasi mengenai manajemen dan pemegang saham : Direktur, manajemen, kompensasi, pihak-pihak penting yang terkait dengan perusahaan, transaksi dan hubungan-hubungan dengan pihak-pihak terkait 5 Latar belakang perusahaan : Tujuan dan strategi secara luas Cakupan dan gambaran bisnis dan kepemilikan Dampak struktur industri pada perusahaan Hedriksen 1997 di dalam bukunya menjelaskan metode-metode pengungkapan sebagai berikut : 1. Bentuk dan susunan laporan keuangan Informasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampak dalam batang tubuh utama dari salah satu laporan keuangan termasuk di dalam laporan posisi atau neraca, perhitungan rugi laba, arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. Akan tetapi bentuk dan susunan laporan bisa saja diubah secara efektif agar dapat mencakup jenis informasi tertentu yang tidak diungkapkan dalam laporan yang tradisional. 2. Terminologi dan penyajian yang terinci Judul yang cocok dan uraian-uraian pos dalam laporan dapat memberi penjelasan bagi pembaca, akan tetapi istilah-istilah yang kabur hanya bisa mengakibatkan kebingungan dan salah paham. Istilah-istilah teknis dapat bermanfaat apabila memiliki pengertian yang akurat. Keseragaman peristilahan disetiap bagian laporan akuntansi akan sangat membantu apabila makna dan pos-pos yang digunakan sama di dalam setiap kasus yang ada. Pilihan mengenai berapa banyak informasi yang harus disajikan dan pemilihan mengenai pos-pos apa saja yang perlu disajikan secara terpisah tergantung pada tujuan-tujuan laporan dan pada materialitas pos- pos yang bersangkutan. Keringkasan merupakan tujuan yang diinginkan tetapi penyajian yang baik, informasi yang terperinci harus lebih diutamakan jika membuat laporan tersebut berarti untuk pengambilan keputusan. 3. Informasi Selipan Parenthetical Information 1 Indikasi mengenai prosedur spesifik atau metode penilaian yang dipergunakan 2 Karakteristik khusus yang memberikan pengertian yang lebih besar mengenai kepentingan relatif pos yang bersangkutan. 3 Rincian mengenai jumlah suatu pos yang tercantum dalam klasifikasi yang lebih luas yang ada. 4 Penilaian alternatif 5 Referensi kepada informasi yang berhubungan dalam laporan lain. 4. Catatan Kaki Tujuan catatan kaki bagi laporan keuangan sesungguhnya adalah untuk mengungkapkan informasi yang tidak dapat disajikan dengan baik dalam batang tubuh suatu laporan tanpa merusak sifat kejelasan laporan keuangan tersebut. Manfaat catatan kaki adalah digunakan : 1 Untuk menyajikan informasi non kuantitatif sebagai bagian yang terpadu dari laporan keuangan. 2 Untuk mengungkapkan kualifikasi dan retriksi terhadap pos-pos yang terdapat dalam laporan. 3 Untuk mengungkapkan suatu jumlah rincian yang lebih besar daripada yang dapat disajikan dalam laporan. 4 Untuk menyajikan materi kuantitatif ataupun deskriptif yang mempunyai tingkat kepentingan sekunder. Catatan kaki dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Penjelasan teknik atau perubahan dalam metode 2 Penjelasan hak-hak kreditur atas aktiva-aktiva tertentu ataupun prioritas-prioritas hak. 3 Pengungkapan aktiva dan hutang masyarakat. 4 Pengungkapan retriksi bagi pembayaran deviden. 5 Deskripsi mengenai transaksi yang mempengaruhi modal saham dan hak-hak para pemegang ekuitas. 6 Uraian mengenai kontrak-kontrak pelaksanaan. 5. Ikhtisar dan Skedul Pelengkap Pada umumnya ikhtisar itu menunjukkan informasi tambahan atau informasi yang dirancang dalam suatu penampilan yang berbeda. Skedul pelengkap dimasukkan dalam suatu seksi tersendiri dari laporan yang disebut financial highlights. 6. Sertifikat Auditor Sertifikat auditor berperan sebagai suatu metode untuk mengungkapkan jenis informasi sebagai berikut : 1 Pengaruh yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dari yang diterima umum. 2 Pengaruh yang material dari perubahan satu metode akuntansi yang lazim lainnya. 3 Perbedaan opini antara auditor dan klien mengenai dapat diterimanya salah satu atau lebih metode akuntansi yang dipergunakan dalam laporan. 7. Surat Direktur Utama The President’s Letter Jenis informasi yang disajikan antara lain kejadian-kejadian nonkeuangan dan perubahan-perubahan selama setahun tersebut, harapan dan perkiraan di masa datang, rencana pertumbuhan dan perubahan operasi, jumlah dan pengaruh yang diharapkan dengan adanya pengeluaran serta usaha-usaha penelitian.

B. Lingkungan Hidup