D esain Grafis K omunikasi
321
adalah untuk menambah daya tarik terhadap sesuatu yang
dibungkus.
x Desain Kemasan Sebagai Penutup
Suatu produk tanpa desain kemasan, ibarat orang tanpa
baju. Desain kemasan ber- fungsi sebagai penutup bila
mana produk tidak dibungkus. Dalam hal ini fungsi desain
kemasan hanyalah semata- mata untuk melindungi produk
seperti makanan tidak dima- kan atau dihinggapai berbagai
binatang, dan menghindari debu atau polusi agar tetap
enak dan tidak berpenyakit. Bila desain kemasan berfungsi
sebagai penutup, tentu dalam hal tampilan visual sangat
kurang diperhatikan. Sebagai contoh penutup makanan di
meja makan, yang dulunya menggunakan bahan dari
bambu sekarang menggu- nakan bahan dari plastik.
2. Fungsi Desain Kemasan
a. Pembungkus Pembungkus fungsi utama
adalah untuk melindung pro- duk yang ada di dalamnya,
sedangkan fungsi yang lain dalam perkembangan terakhir
ini adalah sebagai promodi, atau informasi sebuah produk
yang didalamnya.
x Makanan dan Minuman Desain kemasan yang difung-
sikan sebagai pembungkus makanan atau minuman sa-
ngat didekatkan pada rasa, warna, dan kenikmatan pro-
duk di dalam desain kemasan.
Gambar 11.2: Kemasan memberikan pilihan yang lebih terhadap konsumen
Gambar 11.3: Kemasan yang berfungsi hanya sekedar penutup atau tempat
D esain Grafis K omunikasi
322
Dalam desain kemasan ma- kanan atau minuman harus
memperlihatkan jenis produk didalamnya dengan cara trans-
parasi bentuk desain kemas- an, atau tampilnya gambar
produk di dalam desain kemasan.
Hal ini sangat membantu calon pembeli untuk melihat sesung-
guhnya bentuk atau karakter produk yang ada dalam pem-
bungkus. Bahan desain ke- masan harus memperhatikan
jenis atau sifat makanan minuman, sehingga tidak me-
ngakibatkan kerusakan produk atau mempengaruhi mengu-
rangi rasa produk. x Obat-obatan
Desain Kemasan untuk obat- obatan selalu diarahkan pada
fungsi produk agar orang yang membelinya mengetahui fung-
si dan kegunaan obat untuk kesehatan.
Tidak mengherankan bila da- lam desain kemasan selalu
ditampilkan tulisan keguanaan obat dan komposisinya. Begitu
pula warna yang ditampilkan selalu mengarah pada rasa,
seperti kuning menyimbulkan rasa jenuk. Di samping itu ada
kode etik yang harus disam- paikan, seperti lingkaran biru
pada desain kemasan obat menandakan obat kesar, ling-
karan warna merah me- nandakan obat luar, dan
sebagainya. Bentuk desain kemasan tentunya juga ber-
beda-beda. Obat yang tem- patnya botol selalu dibungkus
dengan desain kemasan ko- tak, dengan maksud agar tidak
mudah pecah, mudah dibawa, dan mudah dikemas dalam
dus.
Gambar 11.4: Kemasan yang bagus dapat membujuk calon pembeli
Gambar 11.5: Kemasan selalu berdampingan dengan merek