Perumusan Hipotesis Senam Lantai

Hajar 1999:61 . Dari pendapat tersebut artinya hipotesis merupakan anggapan sementara yang kemungkinan benar, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarnya melalui penelitian lapangan. Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena dapat menjadi penuntun kearah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah : H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara Reciprocal Teaching dan Command Styles terhadap hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ SMK Widya Yahya Gadingrejo. Ha 1 : Ada perbedaan yang signifikan antara Reciprocal Teaching dan Command Styles terhadap hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ SMK Widya Yahya Gadingrejo. H 0 : Tidak ada Pengaruh yang signifikan dari Reciprocal teaching terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ di SMK Widya Yahya Gadingrejo. Ha 2 : Ada Pengaruh signifikan dari Reciprocal Teaching terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ di SMK Widya Yahya Gadingrejo. H 0: Tidak ada Pengaruh yang signifikan dari Command Styles terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ di SMK Widya Yahya Gadingrejo. Ha 3: Ada Pengaruh yang signifikan dari Command Styles terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar guling belakang pada siswa Kelas X TKJ di SMK Widya Yahya Gadingrejo.

III. Metodologi Penelitian

A. Metodelogi Penelitian

Menurut Suhasimi Arikunto 2006:160, metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperiman merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti, disamping itu, penelitian eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan tujuan situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi. Rancangan penelitian dengan menggunakan pre test dan pos- tes, design. Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada sudah ditentukan secara tegas oleh peneliti sejak awal penelitian. Adapun yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini adalah Reciprocal teaching dan Command styles, variable terikatnya hasil belajar gerak dasar guling belakang.

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 1991 : 118, variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. . Hack dan Farhandy dalam Hamid Darmadi 2011:20 menyebutkan variabel dapat didefinisikan sebagai atribute dari seorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Sedangkan dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu sebagai berikut :

1. Variabel bebas

X 1 : Reciprocal Teaching Gaya Resiprokal X 2 : Command Styles Gaya Komando

2. Variabel terikat

Y : Hasil Belajar Gerak Dasar Guling Belakang

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengatasi agar tidak terjadi persepsi yang keliru, maka perlu adanya definisi dari variabel yang diteliti, yaitu : a. Reciprocal Teaching adalah pengajaran timbal balik yang dimana Dalam pembelajaran reciprocal, tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari guru ke teman sebaya. Pergeseran peranan ini memungkinkan Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan Umpan balik secara langsung.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (pengajaran berbalik) terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep protista (eksperimen di MAN 2 Bogor)

1 15 148

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PEMBELAJARAN LONCAT HARIMAU DENGAN PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS XI TKJ 5 DI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 71

SISTEM INFORMASI ALUMNI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO

8 53 47

Perbedaan Pendekatan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Terhadap Hasil Belajar Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA Kartika III 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

0 10 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 31

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2