Bugar Konsep Dasar Penjas

memberikan kontribusi pada efektivitas kehidupan dan kesenangan hidup, dan setiap komponennya harus diajarkan melalui perpaduan tubuh dan pikiran. Pertama, para siswa diharapkan mencapai tingkat kebugaran tertentu, dan kedua, para siswa mendapatkan sejumlah pengetahuan dan berkeinginan untuk hidup sepanjang hayat. Salah satu aspek dari kebugaran fisikal adalah kesehatan terkait kebugaran, termasuk komponen-komponen kekuatan, kelenturan, daya tahan, dan komponen tubuh. Kebugaran gerak memperluas definisinya termasuk keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan.

b. Segar

Segar akan dicapai melalui program pendidikan jasmani yang terencana, teratur, dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang cukup berat serta dilakukan dalam jangka waktu yang cukup secara teratur, kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan kemampuan fungsi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. Sistem peredaran darah dan pernapasan akan tambah baik dan efisien, didukung oleh sistem kerja penunjang lainnya. Dengan bertambah baiknya sistem kerja tubuh akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya tahan, kekuatan dan kelentukannya. Demikian juga dengan beberapa kemampuan motorik seperti kecepatan, kelincahan dan koordinasi. Pendidikan jasmani juga membentuk gaya hidup yang sehat. Dengan kesadarannya anak akan mampu menentukan sikap bahwa kegiatan fisik merupakan kebutuhan pokok dalam hidupnya, dan akan tetap dilakukan sepanjang hayat. Sikap itulah yang kemudian akan membawa anak pada kualitas hidup yang sehat, sejahtera lahir dan batin, yang disebut istilah wellness. Konsep sehat dan sejahtera secara menyeluruh berbeda dengan pengertian sehat secara fisik. Anak-anak dididik untuk meraih gaya hidup sehat secara total serta kebiasaan hidup yang sehat, baik dalam arti pemahaman dan prakteknya. Kebiasaan hidup sehat tersebut bukan hanya kesehatan fisik, tetapi juga mencakup juga kesejahteraan mental, moral dan spiritual. Tanda-tandanya adalah anak lebih tahan menghadapi tekanan dan cobaan hidup, berjiwa optimis, merasa aman, nyaman, dan tentram dalam kehidupan sehari-hari.

c. Terampil

Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efisien yang berguna untuk menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa berbentuk keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta keterampilan khusus seperti senam atau renang. Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah pada keterampilan yang digunakan dikehidupan sehari- hari.

d. Cerdas

Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang diikuti oleh anak dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan anak. Namun demikian dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani yang efektif mampu merangsang kemampuan berfikir dan daya analisis anak ketika terlibat dalam kegiatan fisiknya. Pola permainan yang memerlukan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (pengajaran berbalik) terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep protista (eksperimen di MAN 2 Bogor)

1 15 148

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PEMBELAJARAN LONCAT HARIMAU DENGAN PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS XI TKJ 5 DI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 71

SISTEM INFORMASI ALUMNI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO

8 53 47

Perbedaan Pendekatan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Terhadap Hasil Belajar Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA Kartika III 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

0 10 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 31

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2