Populasi dan Sampel Populasi

B. Sampel

Sampel penelitian adalah suatu objek yang akan menjadi bahan penelitian. Adapun untuk menentukan besarnya sampel yang akan diteliti, Suharsimi Arikunto 2006:134 menjelaskan, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila obyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penilitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25. Pengambilan sampel berdasarkan Proportional random sampling dimana pada setiap kelas diambil sebanyak 25 dari keseluruhan jumlah murid yang ada, Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 orang.

E. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian berlangsung selama dua bulan dengan tahapan sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Seluruh sampel selanjutnya dites untuk melakukan gerakan guling belakang kegiatan tes ini merupakan tes awal. Hasil penilaian disusun berdasarkan dari hasil terbesar sampai hasil terkecil, kemudian dikelompokan ke dalam dua kelompok menggunakan teknik ordinal pairing. Pada akhirnya terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok I sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan Reciprocal Teaching, kelompok II sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan Command Styles. b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Tahap ini merupakan inti dari pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, karena itu kedua kelompok eksperimen masing-masing diberi perlakuan yang berbeda dengan beban latihan sama, seperti berikut ini : Tabel 3. Tahap pelaksanaan kegiatan Subjek Treatment Perlakuan Post-tes Pre-Test Eksperimen : Kelompok A Reciprocal Teaching X 1 T2 A Eksperimen : Kelompok B Command Styles X 2 T2 B Keterangan : X 1 : Latihan Reciprocal Teaching X 2 : Latihan Command Styles T2 : Tes Akhir Waktu penelitian : 8 minggu Frekuensi : 2 x dalam 1minggu Set : 2 x 30 menit C. Tahap Pengambilan Data Setelah 8 minggu dari masing-masing kelompok perlakuan selanjutnya dilakukan tes kembali sebagai tes akhir yang dilaksanakan seperti pada tes awal yaitu tes keterampilan gerak dasar guling belakang.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (pengajaran berbalik) terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep protista (eksperimen di MAN 2 Bogor)

1 15 148

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PEMBELAJARAN LONCAT HARIMAU DENGAN PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS XI TKJ 5 DI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 71

SISTEM INFORMASI ALUMNI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO

8 53 47

Perbedaan Pendekatan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Terhadap Hasil Belajar Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA Kartika III 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

0 10 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 31

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2