Hipotesis Manfaat Penelitian PENDAHULUAN

3. Jenis pohon akasia memiliki nilai lolosan tajuk terbesar bila dibandingkan dengan jenis pohon karet dan kerai payung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian dapat memberikan informasi mengenai kemampuan jenis pohon tertentu dalam menahan air hujan yang jatuh ke permukaan dilihat dari nilai intersepsi, aliran batang, dan lolosan tajuknya. Sehingga dapat diketahui jenis pohon terbaik yang dapat digunakan sebagai tanaman reboisasi atau penghijauan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Presipitasi

Presipitasi adalah curahan atau jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang Asdak, 2002. Selanjutnya, Asdak 2002 menyatakan, presipitasi untuk daerah tropis adalah sama dengan curah hujan, sehingga presipitasi juga dapat diartikan sebagai peristiwa klimatik yang bersifat alamiah, yaitu perubahan bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses kondensasi. Asdak 2002 juga menjelaskan, mekanisme berlangsungnya hujan melibatkan tiga faktor utama, antara lain: kenaikan masa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya atmosfer menjadi jenuh, lalu terjadinya kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer, dan yang terakhir partikel-partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan waktu untuk kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut sebagai hujan karena adanya gaya gravitasi. World Meteorological Organization WMO, 1991, dalam Anwar, 2003 menyatakan satu hari hujan adalah periode 24 jam di mana terkumpul curah hujan setinggi 0,5 mm atau lebih dan bila curah hujan kurang dari ketentuan tersebut, maka hari hujannya dianggap nol. Seyhan 1990 mengemukakan bahwa, penakar- penakar presipitasi biasanya ditempatkan pada tempat terbuka dan dengan demikian mengukur presipitasi yang sampai di tanah bukan berada di bawah suatu tajuk vegetasi.

B. Intersepsi Interception

Menurut Gray 1973, dalam Seyhan,1990, intersepsi tajuk merupakan bagian presipitasi yang tetap pada permukaan vegetasi. Sedangkan menurut Lee 1990, intersepsi tajuk juga memiliki pengertian sebagai bagian presipitasi yang tidak mencapai lantai hutan dan secara kualitatif dan merupakan perbedaan antara presipitasi dengan jumlah aliran batang dan lolosan tajuk. Lee 1990 juga menyatakan bahwa, intersepsi tajuk adalah fraksi presipitasi yang dievaporasikan dari permukaan-permukaan luar tanaman dan selama proses evaporasi udara di sekitar tajuk menjadi lembab, dan energi yang dikonsumsi tidak tersedia untuk transpirasi. Selanjutnya Lee 1990 memaparkan, intersepsi terbesar berada di dekat batang-batang pohon di mana luas permukaan total daun-daun dan cabang-cabang adalah terbesar, dan paling kecil berada di dekat tepi-tepi tajuk. Intersepsi tajuk juga sangat penting secara hidrolik, karena intersepsi tersebut dapat memodifikasi neraca air, dan menaikkan kehilangan penguapan evaporization total dan mengurangi aliran sungai.