Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk, daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan atau simpanan intersepsi
yang akhirnya segera menguap Suryatmojo, 2006. Selanjutnya, Suryatmojo 2006 juga menyatakan bahwa, besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh
sifat hujan terutama intensitas hujan dan lama hujan, kecepatan angin, dan jenis pohon kerapatan tajuk dan bentuk tajuk.
Intersepsi merupakan faktor penting dalam daur hidrologi karena berkurangnya air hujan yang sampai di permukaan tanah oleh adanya proses
intersepsi adalah cukup besar Asdak, 2002. Selanjutnya menurut Asdak 2002, dari keseluruhan evapotranspirasi, besarnya intersepsi bervariasi, yaitu
antara 35 hingga 75 . Sementara menurut Bruijnzeel 1990, dalam Asdak, 2002 besarnya intersepsi di hutan hujan tropis berkisar antara 10
hingga 35 dari curah hujan total. C. Aliran Batang
Steam Flow
Menurut Arsyad 2006, aliran batang merupakan air hujan yang jatuh di permukaan daun, cabang, dan batang, kemudian mengalir melalui batang
menuju permukaan tanah. Selanjutnya Seyhan 1990 mendefinisikan aliran batang sebagai bagian presipitasi yang mencapai tanah dengan mengalir ke
bawah melalui batang. Kemudian, Seyhan 1990 menyatakan bahwa, aliran batang secara ekologi dianggap penting sebab aliran ini diserap oleh tanah dari
zona perakaran primer pada dasar pohon, selain itu volume aliran batang dapat dinyatakan sebagai suatu persentase presipitasi musiman atau tahunan untuk
pembanding-pembanding hutan yang tumbuh pada iklim-iklim yang berlainan.
Besar kecilnya aliran batang sangat dipengaruhi oleh struktur batang dan kekasaran kulit batang pohon Suryatmojo, 2006. Sebagaimana dikemukakan
oleh Lee 1990, aliran batang secara konsisten lebih besar untuk pohon-pohon yang mempunyai kulit yang lebih rata bertekstur halus. Hal ini juga
dinyatakan oleh Rushayati 1999, aliran batang adalah air yang mengalir lolos ke bawah melalui batang, untuk batang yang licin aliran batang cepat.
Sedangkan pada kulit batang yang kasar dan merekah aliran batang lambat.
D. Lolosan Tajuk Through Fall
Lolosan tajuk adalah bagian presipitasi yang mencapai lantai hutan secara langsung atau dengan penetesan dari daun, ranting, dan cabang. Secara
kuantitatif lolosan tajuk merupakan perbedaan antara presipitasi dan penjumlahan intersepsi tajuk dan aliran batang Lee, 1990. Menurut Seyhan
1990 yang disebut sebagai lolosan tajuk atau through fall adalah sebagian air dari presipitasi yang mencapai tanah secara langsung atau biasa disebut juga
sebagai air tembus. Menurut Suryatmojo 2006, lolosan tajuk dalam lingkup hidrologi hutan
didefinisikan sebagai air hujan yang jatuh di atas tajuk hutan yang jatuh langsung di lantai hutan melalui sela-sela tajuk. Selanjutnya Lee 1990
memaparkan, lolosan tajuk terbesar berada pada bagian dekat tepi tajuk, atau pada bukaan-bukaan tajuk yang kecil. Sedangkan lolosan tajuk yang terkecil
berada pada bagian tajuk yang dekat dengan batang pohon. Asdak 2002 mengemukakan bahwa, besarnya air lolosan tajuk dapat diperoleh dengan cara
memasang alat penampung air hujan di bawah pohon yang ditempatkan secara acak, kemudian besarnya air lolos through fall dapat diketahui dengan cara
mengukur volume air yang tertampung tersebut dibagi dengan luas penampang alat pengukur.
E. Karakteristik Pohon
1. Akasia Acacia auriculiformis Menurut Joker 2001, Acacia auriculiformis merupakan jenis yang
berasal dari Australia, Papua New Guinea dan Indonesia pada dataran rendah yang lembab dan panas, dengan curah hujan tahunan rata-rata
800-2500 mm dan suhu rata-rata 20-30° C, serta sering dijumpai di tepi-
tepi sungai dan pantai. Jenis ini juga dibudidayakan secara luas di daerah tropis pada ketinggian 0-1000 m dpl. Jenis pohon ini tahan terhadap salju
ringan, walaupun sebenarnya salju tidak cocok dengan sebaran alamnya. Selain itu, jenis ini dapat tumbuh di tempat asam dan bekas tambang
dengan pH 3 hingga pantai berpasir basa dengan pH 8-9, namun tidak dapat bertahan di tempat teduh atau tempat dengan hembusan angin yang
kencang. Menurut Turnbull dan Kamis 1997, dalam Proseanet.com, 2010, akasia
Acacia auriculiformis merupakan pohon dengan tinggi hingga mencapai 30 m, berdiameter hingga 50 cm, dengan kulit batang berwarna abu-abu
atau coklat. Bentuk daunnya seperti bulan sabit dengan panjang 10-16 cm dan lebar 1-3 cm, permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan
3-4 tulang daun melintang yang jelas. Tipe perbungaannya aksiler