Pengolahan Data Metode Penelitian 1. Rancangan Percobaan
Tabel 2. Analisis ragam pada rancangan acak kelompok menurut uji Fisher Uji F
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F hitung F tabel
5 1
Kelompok r-1
JKK KTKKTG
Perlakuan t-1
JKP KTPKTG
Galat r-1 t-1
JKG -
Total rt-1
JKT KK =
Keterangan : 1 Koefisien Keragaman KK = x 100
Berdasarkan Tabel 2, akan diketahui nilai KK dari percobaan. Semakin kecil KK berarti derajat ketepatan dan keandalan makin tinggi dan
akan makin tinggi pula keabsahan validitas kesimpulan yang diperoleh Hanafiah, 2004.
b. Uji Lanjutan Untuk mengetahui bahwa benar terdapat pengaruh curah hujan terbesar
terhadap intersepsi, aliran batang, dan lolosan tajuk, maka perlu dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji nilai tengah perlakuan.
Berikut ini merupakan rumus umum uji nilai tengah perlakuan menurut Steel dan Torrie 1993:
BNT
α =
t
αv .
S
ƌ
Di mana t
αv
= nilai baku t-student pada taraf uji α dan derajat bebas galat v.
S
ƌ =
c. Regresi Linear Sederhana Hubungan antara curah hujan dengan intersepsi, curah hujan dengan
aliran batang dan curah hujan dengan lolosan tajuk, dibuat dalam model regresi linear sederhana. Persamaan linear tersebut menurut
Sardjonopermono 1986 sebagai berikut: Ŷi = a + bX
Keteranga n : Ŷi = curah hujan
X = aliran batang atau curahan tajuk a = konstanta untuk setiap jenis pohon
b = koefisien regresi Steel dan Torrie 1993 menyatakan, untuk mengetahui ukuran
keeratan hubungan antara variabel X dan Y, maka akan dilakukan analisa korelasi, menurut persamaan berikut:
r =
Besarnya nilai koefisien korelasi r selalu terletak antara -1 dan +1. Jika nilai koefisien korelasi r = +1, berarti terdapat korelasi positif
sempurna antara X dan Y. Jika nilai koefisien korelasi r = -1, berarti terdapat korelasi negatif sempurna antara X dan Y. Sedangkan jika
nilai koefisien korelasi r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y.