Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Tinjauan Pustaka 2.1 Metode Eksperimen

7 1 Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh. 2 Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. 3 Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat bahan tertentu dari pada guru. Melihat kelemahan-kelemahan eksperimen menurut pendapat di atas, setiap melakukan eksperimen harus melihat apakah eksperimen tersebut memerlukan fasilitas yang memadai atau tidak, bila tidak maka eksperimen tidak mencapai tujuan dengan optimal dan siswa juga dituntut harus mempunyai pengetahuan tentang materi apa yang akan dijalani didalam sebuah eksperimen tersebut.

2.2 Pembelajaran Berbasis Lingkungan.

Dalam metode eksperimen siswa dapat memperoleh kepandaian yang diperlukan dan langkah-langkah berpikir ilmiah. Namun, metode eksperimen memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan alat dan bahan yang relatif mahal dapat menghambat pelajaran selanjutnya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, eksperimen dapat dilaksanakan dengan menggunakan peralatan sederhana yang didesain oleh guru menggunakan barang-barang bekas yang ada disekitar kita. Kamus besar bahasa Indonesia Anonim, 1991:90 menuliskan wawasan lingkungan sebagai cara pandang yang berlandaskan pada keinginan untuk mempertahankan kemampuan daya dukung lingkungan tempat tinggal siswa. Jadi pembelajaran fisika berbasis lingkungan adalah pembelajaran fisika yang mempertahankan atau memanfaatkan daya dukung lingkungan tempat tinggal siswa sebagai suatu proses pembelajaran yang diperoleh dari lingkungan. 8 Pembelajaran fisika berbasis lingkungan dirancang sedemikian rupa sehingga pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan bahan dan peralatan yang berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa, sehingga dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Aneti 2005:122 berpendapat bahwa: Topik yang digunakan untuk pembelajaran berbasis lingkungan ini merupakan topik yang sangat dekat dengan kehidupan, dengan harapan dapat lebih meningkatkan makna ilmu pengetahuan alam itu sendiri dalam kehidupan siswa sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kebutuhan masyarakat. Pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan altrernatif strategi pembelajaran yang memberdayakan guru dalam menerapkan metode eksperimen. Hal ini merupakan solusi dari sebagai kendala dalam metode eksperimen di sekolah yang sering di alami, seperti terbatasnya fasilitas laboratorium dan waktu. Keterampilan proses diharapkan muncul dari dalam diri siswa disesuaikan dengan jenjang dari keterampilan proses yang ingin dicapai dalam kurikulum fisika. Ada beberapa penelitian yang dilakukan dan diterapkan oleh beberapa ahli fisika di luar negeri sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan atau keterampilan tentang ilmu pengetahuan alam. Pada proses pembelajaran siswa diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar itu akan dimiliki siswa apabila siswa terlibat dalam pembelajaran yang berorientasi pada tujuan dengan dua dimensi, yaitu dimensi kecakapan proses dan dimensi mata pelajaran. 9 Menurut Suderajat 2004:150: Penguasaan dimensi pertama mensyaratkan penggunaan model pembelajaran siswa aktif atau pembelajaran berpusat pada siswa, sedangkan penguasaan dimensi kedua yaitu dengan penguasaan dan pemilikan konsep dasar keilmuan yang mensyaratkan model pembelajaran tuntas serta adanya kegiatan belajar siswa yang mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut akan terjadi dalam proses pembelajaran yang berwawasanlingkungan . Menurut Liem, 2007:18 menyatakan bahwa: Penggunaan bahan-bahan sederhana atau menyertai pertanyaan dengan informasi yang dikenal merupakan suatu kondisi-kondisi penting dalam proses belajar . Siswa dapat mempelajari sesuatu yang telah dikenal dan sudah terbiasa dengannya. Terutama dalam menyajikan sebuah eksperimen kepada siswa dengan tujuan menunjukkan kejadian yang mengherankan, tidak akan berhasil kecuali eksperimen dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang dikenal siswa. Bahan-bahan sederhana dari lingkungan yang digunakan sebaiknya mengutamakan keselamatan siswa dalam kegiatan eksperimen misalnya aman, tidak beracun, dan tidak mudah terbakar. Serta dalam pelaksanaan eksperimen diwajibkan siswa mematuhi petunjuk praktikum.

2.3 Aktivitas Belajar