Kata Sandang Nilai pendidikan akhlak tentang sikap adil dalam perspektif AL-QUR'AN (Kajian Tafsir Surat An-Nahl Ayat 90 dan Al-Maidah Ayat 8)

Pendidikan akhlak dalam Islam sudah tertulis jelas didalam surat al- Qalam ayat 4:      “dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. Demikian pula diutusnya Nabi Muhammad SAW yaitu untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak yang mulia. Salah satu pendidikan akhlak yang Rasulullah serukan kepada umat manusia yaitu berlaku adil. Beliau mengajak umat manusia untuk berhias diri dengan keadilan agar tercipta rasa saling mencintai antar sesama umat manusia. Beliau bersabda : Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah laksana berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya. Mereka itu orang- orang yang berlaku adil dalam memberikan hukum kepada keluarga dan rakyat yang mereka kuasai perintah”. HR Muslim 3 Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup bersama dalam suatu komunitas masyarakat dengan jangka hidup dan waktu yang tidak sebentar. Sebagai mahkluk sosial, manusia harus bisa berinteraksi dengan manusia lainnya di mana pun dia berada, baik dilingkungan keluarga, madrasahsekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitar karena manusia tidak dapat hidup sendiri, mengingat ia bukanlah makhluk individual. Sehingga masih sering terjadi konflik sosial di antara mereka, seperti memunculkan tindakan-tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai dan 3 Imam Nawawi, Shahih Riyadhush-Shalihin I, Terj. dari Riyadhush-Shalihin oleh Team KMCP, Jakarta: Pustaka Azam, 2008, h.516-517 norma-norma yang berlaku di masyarakat serta tidak sesuai dengan akhlak terpuji. Dalam menindak lanjuti penyimpangan tersebut masyarakat tidak boleh main hakim sendiri, hakim harus memutuskan dengan sikap adil. Oleh karenanya keadilan dalam kehidupan sangatlah penting untuk ditegakkan. Hidup manusia memiliki dua peraturan yang harus dipatuhi yaitu ketentuan syariat ajaran Islam dan peraturan dari pemerintah melalui UUD. Siapa saja yang melanggar syariat Islam maka ia akan mendapat balasan dari Allah SWT dan siapa saja yang melanggar aturan UUD maka ia akan mendapatkan sanksi. Meskipun UUD telah ditetapkan namun masih saja terdapat kasus hukum yang dirasakan tidak adil. Baru-baru ini terdapat putusan hakim yang dirasakan oleh masyarakat tidak adil, seperti dikutip dari sumber berita Trimbun Nasional “persidangan gugatan perdata senilai Rp 7,9 triliun dalam kasus kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT BMH yang digelar Rabu 30122015, majelis hakim menyatakan bahwa gugatan pemerintah ditolak”. 4 Sementara pada “kasus Asyani dijatuhkan vonis satu tahun penjara dengan masa percobaan 15 bulan kepada nenek Asyani karena kasus pencurian 7 batang kayu milik Perum Perhutani setempat”. 5 Kedua contoh kasus hukum tersebut dirasakan tidakadil oleh masyarakat. Sebagai hakim yang adil seharusnya dapat memutuskan sesuai denga peraturan yang telah ditetapkan. Keadilan adalah sesuatu yang abstrak, karena kata adil sulit untuk diungkapkan dan dideskripsikan. Terkadang makna adil dikaitkan dengan hukum, memberikan sesuatu sesuai hak-hak setiap individu, tidak berat sebelah atau tidak memihak kepada salah satu pihak, mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan yang salah, bertindak jujur dan 4 Srihandriatmo Malau, Trimbun News Putusan Hakim Parlas Nababan 5 Januari 2016, diakses pada hari sabtu 9-1-2016 pukul 08.00, http:m.trimbunnews.comnasional20160105dpr-menilai-putusan-hakim-parlas-nababan-tak- adil-bagi-masyarakat-korban-pembakaran-lahan 5 Siwi Yunita Cahyaningrum, Putusan Vonis Nenek Asyani 23-04-2015diakses pada hari sabtu 9-1-2016 pukul 08.10 http:m.trimbunnews.comregional20150423divonis-bersalah-nenek- asyani-tidak-adil-pak-hakim