66
10,938,735 2,881,839 NURYANDA MURSIDI
6,273,043 385,462
PSKM 665
j.tempo AJI SUGI HANDOKO
1,307,722 207,403
PSKM 942
j.tempo MUHAMMAD
NURYUSUFFI JUSMAN 4,127,192
583,147 PSKM
1409 j.tempo
ABDUL KALIM 8,659,439
1,656,813 PSKM 1550
j.tempo SUBCHAN AL RASJID
938,490 24,839
PSKM 2
j.tempo ETTI SUSHANTY
1,200,709 20,955
PSKM 33
j.tempo WAHYUDIN
1,272,861 20,637
PSKM 41
j.tempo SYAHRONI
441,628 6,681
PSKM 149
j.tempo UCHA SULIASMI
16,632,825 4,176,385 PSKM
285 .
ABDUL HAFIZ 7,783,405
616,230 PSKM
704 j.tempo
SETIAWAN 1,765,303
56,137 PSKM
720 j.tempo
WANHARIL KAUSAR 6,704,978
841,384 PSKM
797 j.tempo
MUHAMMAD MURSIDI 10,522,990
2,047,418 PSKM 932
j.tempo MUHAMMAD TOHA
619,953 24,559
PSKM 1135
j.tempo SITI
TOYIBATTUL HASANAH
9,916,957 1,579,945 PSKM
905 j.tempo
D. Penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al
Salaam cabang Cinere
Teguran via telfon
Mengirim surat
Datang ke rumah
Eksekusi
67
Pembiayan mempunyai 2 objek yang akhirnya menimbulkan nasabah macet dan nasabah lancar, orang yang melakukan pembayaran secara tepat waktu
karna orang tersebut bertanggung jawab atas tanggungannya. Sedangkan seseorang yang melakukan telat bayar karna orang tersebut kurang tanggung
jawab dan tidak bisa memenajemen kebutuhannya dengan baik. Allah SWT juga menegaskan dalam Al- Quran barang siapa seseoorang melalaikan hutangnya
maka orang tersebut akan di hinakan dihadapan Allah SWT. Dan nabi Muhammad juga tidak mau menyolatkan jenazah apabila jenazah tersebut belum
melunasi hutang – hutangnya dengan orang lain.
Analisis pembiayaan meupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan di Bank syariah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pihak
pelaksana pejabat pembiayaan di BPRS Al salaam cabang Cinere dimaksudkan untuk :
1. Menilai kelayakan usaha calon nasabah.
2. Menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.
3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.
Tidak jauh berbeda dengan analisis bank konvensional, di BPRS Al salaam cabang cinere juga benar-benar merinci usaha yang dilakukan nasabah
yang tidak bertentangan dengan syariat-syariat islam, seperti tidak membuka diskotik, pabrik narkoba, pabrik minuman keras, perkebunan ganja, rumah judi
68
dan lainnya, sedangkan di bank konvensional, bank membebaskan usaha apa saja yang dilakukan nasabah.
Setelah tujuan analisis pembiayaan BPRS Al salaam cabang cinere dirumuskan dan disepakati oleh pelaksana pembiayaan atau nasabah, maka unuk
selajutnya dapat ditemukan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk menganalisis pembiayaan.
E. Penyeabab Pembiayaan Bermasalah
Ada beberapa penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah yang sering terjadi di berbagai lembaga keungan, baik lembaga keuangan syariah
ataupun lembaga keuangan konvensional seperti yang tertera dibawh ini : 1.
Aspek analisis pembiayaan a.
Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah dari segi bisnis perdagangan, industri dan jasa
b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah
c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan
2. Aspek perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada nasabah.
3. Aspek sumber pengembalian
a. Proyeksi penjualan terlalu optimis
b. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang
memperhitungkan competitor c.
Tidak memperhitungkan kebutuhan hidup nasabah
69
4. Aspek jaminan
a. Tidak memperhitungkan marketable
b. Aspek nilai jaminan
c. Aspek letak strategisnya
d. Aspek perimbangan dengan pembiayaan
5. Sebagai pelengkap tanpa memperhitungkan risiko, seandainya pembiayaan
bermasalah 6.
Lemahnya supervise monitoring a.
Desk monitoring meja pemantauan 1
Kurang dilakukan evaluasi atas rekening nasabah 2
Kurangnya perhatian atas keterlambatan pembayaran kewajiban nasabah
3 Belum diterpkannya penggolongan pembiayaan secara tertib
b. On side montoring pada sisi pemantauan
1 Jarang berkunjung ke lokasi usaha nasabah, sehingga side streaming
dan permasalah nasabah tidak terdeteksi sejak awal 2
Tidak pernah dihubungi melalui telepon 3
Tidak pernah dilakukan supervisi lapangan
F. Faktor Ekstern Nasabah