Tinjauan Umum Murabahah Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah dan Penanganan Risiko Kredit Macet Pada Kendaraan Bermotor (BPRS AL Salaam Cabang Cinere)

14 permohonan dan pihak bank pun tidak mencermatinya. Sedangkan penyebab eksternal yaitu akibat bencana alam seperti banjir, kebakaran dan kerusuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara kualitatif yang deskriptif. M. Zaenal Muttaqin 2011 dalam skripsi yang berjudul “strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah sebagai upaya meminimalkan pembiayaan bermasalah pada Bank Muamalat Indonesia BMI cabang BSD Tanggerang”, Dalam penelitian ini disebutkan dalam pelaksanaan pengawasan pembiayaan pada BMI cabang BSD Tanggerang telah tersusun cukup baik, hal ini bisa dilihat dari kegiatan pengawasan yang dilakukan terhadap proses pertimbangan pra pemberian pembayaran pembiayaan mudharabah, pelaksanaan pengawasan pasca pemenuhan pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang analisis kelayakan dan penangan pembiayaan kendaraan bermotor pada akad murabahah. Dan bagaimana resiko yang dihadapi oleh pihak Bank Muamalat dalam mengatasinya.

B. Tinjauan Umum Murabahah

1. Pengertian Murabahah Murabahah didefinisikan oleh para fuquha penjualan biayaharga pokok cost barang tersebut ditambah dengan mark-up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual 15 harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya cost tersebut. 14 Margin keuntungan merupakan selisih harga jual dikurangi harga asal yang merupakan pendapatan atau keutungan bagi penjual, akad ini merupakan salah satu bentuk , karena dalam murabahah ditentukan berapa rate of profit-nya keuntungan yang ingin diperoleh. 15 Murabahah adalah satu jenis jual beli yang dibenarkan oleh syariah dan merupakan implementasi muamalat tijariah interaksi bisnis. 16 Pada murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil. Untuk pembayaran secara cicilan, di Malaysia lebih dikenal dengan istilah BBA Bai’ Bistaman „Ajil. Secara istilah, sebenarnya transaksi yang dilakukan dengan pembayaran tangguh disebut bai al-muajjal, sedangkan dicicil disebut bai; ut-taksid. 17 Ketentuan yang harus dipenuhi dalam jual beli murabahah meliputi hal-hal berikut: a. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah dimilikihak kepemilikan telah berada ditangan penjual. Artinya bahwa keuntungan dan 14 Wiroso, Jual Beli Murabahah Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005, h.13. 15 A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keungan Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol. 3. 2004, h. 113. 16 Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005 h.118. 17 Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah jakarta: Zikrul Hakim. 2003, h.39. 16 risiko barang tersebut ada pada penjual sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang sah. b. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal harga pembeliankulakan dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam jual beli capital outlay pada suatu komoditi, semuanya harus diketahui oleh pembeli saat akad dan ini merupakan salah satu syarat sah murabahah. c. Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal maupun persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat sah murabahah. d. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang, tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan, karena pengawasan barang merupakan kewajiban penjual untuk menjaga kepercayaan. e. Transaksi pertama antara penjual dan pembeli pertama haruslah sah, jika tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah antara pembeli pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli murabahah, karena murabahah adalah jual beli dengan harga pertama disertai tambahan keutungan. 18 Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI Nomor: 04DSN-MUIIV2000 tentang 18 Ah.Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005, h.119 sd 120. 17 murabahah, pada bagian pertama tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah: 1 Melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2 Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah islam. 3 Membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. 4 Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas dengan riba. 5 Bank harus menyampaikan semuanya yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakuakan secara hutang. 6 Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah pemesan dengan harga jual senilai dengan harga beli plus ditambah keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahukannya secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 19 Secara konsep bank syariah dapat menjalankan usaha supermarket atau perdagangan yang dijalankan dengan prinsip murabahah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang cangkupan transaksi murabahah dapat dilihat dalam gambar berikut: 20 Alur Pembiayaan Murabahah 19 Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No. 04DSNMUIIV2000, bagian pertama angka 1 sd 6. 20 Wiroso, Jual Beli Murabahah Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005, h.37. 18 Murabahah dalam gambar diatas dibagi menjadi dua macam, yaitu murabahah tanpa pesanan, maksudnya disini adalah ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruhi atau terikat langsung dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. dalam hal ini pihak penjual boleh meminta pembayaran hamish ghadiyah, yakni uang tanda jadi ketika ijab-kabul. 21 Murabahah berdasarkan pesanan dibedakan menjadi dua yaitu: 21 A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007, h.115. Berdasarkan pesanan Jenis Tidak mengikat Mengikat Tunai Tangguh Murabahah Cara pembayaran 19 a Murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat terikat, maksudnya apabila barang produk sudah dipesan maka nasabah harus membelinya. b Murabahah berdasarkan pesanan dan berdasarkan tidak mengikat, maksudnya walaupun nasabah sudah memesan barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau membatalkan barang tersebut. 22 Sehingga dalam teknik pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau dicicil. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan pembayaran kemudian setelah awal akad, baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum sekaligus. 23 Dalam realisasi dalam perbankan syari’ah pada pembiayaan murabahah nasabah mendapatkan sebuah dispensasi potongan apabila nasabah ini mempercepat pembayaran cicilan dan melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo. 24 Seperti yang tertera dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI Nomor: 46DSN-MUIII2005 tentang Potongan Tagihan Murabahah, pada bagian pertama poin pertama yaitu LKS boleh memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada dalam transaksi akad murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilanya dengan 22 Wiroso, Jual Beli Murabahah Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005, h.38. 23 A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007, h.115. 24 Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah Jakarta: Renaisan, 2005, h. 52. 20 tepat waktu dan atau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran. 25 2. Landasan Hukum “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. QS. AL- Baqarah 1 : 275 26 3. Rukun Murabahah a. Penjual bai’ b. Pembeli musytari’ c. Barangobjek mabi’ d. Harga tsaman e. Ijab qabul sighat. 27 f. saksi 4. Syarat Murabahaha. a. Syarat yang berakad diantaranya: 1 Cakap hukum 25 Indonesia, F atwa Dewa “yari’ah Nasio al te ta g Poto ga Tagiha Murabahah, No.46DSN-MUIII2005, bagian pertama angka 1. 26 Al- Quran 27 Zulkifli Sutarno, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah Jakarta: Zikrul Hakim,2003, h.40. 21 2 Sukarela ridha, tidak dalam keadaan dipaksa terpaksa dibawah tekanan. b. Objek yang diperjual belikan 1 Tidak termasuk yang diharamkan atau dilarang 2 Bermanfaat 3 Penyerahannya dari penjual kepembeli dapat dilakukan 4 Merupakan hak milik penuh yang berakad 5 Sesuai dengan spesifikasi antara yang serahkan penjual dan yang diterima pembeli c. Akad sighat 1 Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa berakad. 2 Antara ijab qabul serah terima harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati. 3 Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal atau kejadian yang akan datang. 4 Tidak membatasi jangka waktu.

C. Konsep Pembiayaan Murabahah

Dokumen yang terkait

Analisis kelayakan pembiayaan murabahah dan penanganan risiko kredit macet pada kendaraan bermotor BPRS Al Salaam Cabang Cinere

1 24 105

Analisis Balanced Scorecard Terhadap Kinerja BPRS Al Salaam:Studi pada BPRS Al Salaam Pusat Cinere

2 18 118

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam (Studi Kasus Pada BPRS Al Salaam Cabang Cinere)

0 11 82

Analisis kelayakan pembiayaan mikro pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam: studi kasus pada BPRS Al Salaam Cabang Cinere

2 10 82

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT BPRS SUKOWATI KANTOR CABANG BOYOLALI MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT BPRS SUKOWATI KANTOR CABANG BOYOLALI.

0 1 12

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT BPRS SUKOWATI KANTOR CABANG BOYOLALI MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT BPRS SUKOWATI KANTOR CABANG BOYOLALI.

0 2 21

Sistem Pengendalian Internal terhadap Risiko Kredit Macet Kendaraan Bermotor pada PT Adira Finance Cabang Palopo

0 1 6

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR - STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI - Test Repository

0 0 88

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI

0 0 105