Metode Analisis Kerangka Teori

17 pemahaman dan penafsiran yang keliru dan memberikan arahan dalam penelitian, maka dengan ini dirasa perlu untuk memberikan beberapa definisi yang berhubungan dengan judul dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang- undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang. 15 b. Jaksa Pengacara Negara adalah Jaksa dalam ruang lingkup lembaga kejaksaan yang diberi wewenang di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah. 16 c. Pengacara atau Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang. 17

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini, maka akan diuraikan secara singkat sistematika penulisan yang akan dibahas dalam skripsi ini dengan urian sebagai berikut : 15 Pasal 1 Ayat 1, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. 16 AridonaBustari,Selayang Pandang Jaksa Pengacara Negara, http:datunkejaritakengon. blogspot.compartikel-hukum.html,diakses 22 Desember 2014 17 Pasal 1 Ayat 1, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat. 18

Bab I : Pendahuluan, pada bab ini merupakan pendahuluan yang

menguraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Kedudukan dan peran Kejaksaan Republik Indonesia, pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah lahirnya Kejaksaan Republik Indonesia, Tempat dan kedudukan Kejaksaan Republik Indonesia, peran Kejaksaan Republik Indonesia dan susunan organisasi dan tata kerja Kejaksaan Republik Indonesia. Bab III : Pelaksanaan fungsi pengacara Negara oleh Kejaksaan, pada bab ini akan dibahas mengenai dasar hukum Kejaksaan sebagai jaksa pengacara Negara, Syarat-syarat Kejaksaan sebagai jaksa pengacara Negara dan fungsi, tugas dan wewenang Kejaksaan sebagai jaksa pengacara Negara. Hambatan Kejaksaan sebagai jaksa pengacara negara dalam penyelesaian kasus dan Upaya Kejaksaan sebagai jaksa pengacara negara dalam penyelesaian kasus. Bab IV: Independensi kejaksaan dalam melaksanakan tugas sebagai jaksa pengacara negara, pada bab ini akan dibahas mengenai independensi kejaksaan dalam kaitan dengan tata hukum Indonesia kelembagaan dan independensi kejakasaan secara fungsional.

Bab V : Penutup, pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran.

19

BAB II KEDUDUKAN DAN PERAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

A. Sejarah Lahirnya Kejaksaan Republik Indonesia

1. Sebelum Reformasi

Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada zaman kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa Kerajaan Majapahit, istilah dhyaksa, adhyaksa dan dharmadhyaksa sudah mengacu pada posisi dan jabatan tertentu di kerajaan. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari kata-kata yang sama dalam Bahasa Sansekerta. Menurut W.F. Stutterheim mengatakan bahwa dhyaksa adalah pejabat negara di zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya di saat Prabu Hayam Wuruk tengah berkuasa 1350-1389 M. 18 Dhyaksa adalah hakim yang diberi tugas untuk menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para dhyaksa ini dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi yang memimpin dan mengawasi para dhyaksa tadi. Kesimpulan ini didukung peneliti lainnya yakni H.H. Juynboll, yang mengatakan bahwa adhyaksa adalah pengawas opzichter atau hakim tertinggi oppenrrechter. 19 Krom dan Van Vollenhoven, juga seorang peneliti Belanda, bahkan menyebut bahwa patih terkenal dari Majapahit yakni Gajah Mada, juga 18 W.F. Stutterheim, “Sejarah”, http:www.kejaksaan.go.idtentang_kejaksaan.php?id=3, diakses Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014. 19 H.H. Juynboll, “Sejarah Kejaksaan Indonesia”, http:id.wikipedia.orgwikiKejaksaan_ Indonesia, diakses Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014.