Liking the Brand
Menurut Bernet 1996 dalam Lau dan Lee 1999: 349 mengusulkan bahwa untuk mengawali suatu hubungan, suatu kelompok harus disenangi oleh kelompok lain.
Dalam pemasaran konsumen, jika seorang pelanggan suka terhadap suatu merek, maka pelanggan tersebut kemungkinan besar akan mempercayai merek itu.
Experience with the Brand
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumen belajar dari pengalaman masa lalunya, dan perilaku di masa akan datang dapat diprediksi berdasarkan
pada perilaku masa lalunya. Ketika konsumen memperoleh pengalaman lebih dengan sebuah merek, maka mereka akan memahami merek dengan lebih baik
dan menumbuhkan kepercayaan lebih terhadap merek tersebut Lau dan Lee, 1999: 350
Peer Support
Braden et al. 1989, dalam Lau dan Lee 1999: 351 mengusulkan bahwa faktor yang penting dalam menentukan perilaku individu adalah pengaruh individu
lainnya, dan menyatakan bahwa pengaruh sosial merupakan faktor yang penting dalam menentukan perilaku konsumen. Karena itu, pelanggan kemungkinan akan
percaya terhadap merek yang mana orangpihak lain yang berarti bagi mereka memperlihatkan kepercayaannya pada suatu merek.
2.3 Loyalitas pelanggan
Loyalitas secara harfiah diartikan kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap objek. Sesuai dengan pendapat dari Lau dan Lee 1999: 342, penekanan pada
dimensi attitudinal sebenarnya lebih penting dan bermanfaat dalam mengukur
loyalitas pelanggan, karena attitude sikap akan mendorong perilaku tertentu. Mowen dan Minor 1998 dalam Kurniawan 2011: 11 mendifinisikan loyalitas
sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembelianya di masa mendatang. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan
dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.
Perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbeda dengan perilaku membeli ulang, loyalitas pelanggan menyertakan aspek perasaan, tidak melibatkan aspek afektif
didalamnya. Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi
Dharmmesta 1999 dalam Dharmayanti 2006: 37-38. Dick dan Basu 1994: 102 mengembangkan suatu kerangka konseptual baru
untuk memahami lebih lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sikap relatif-repeat patronage dan konsekuensinya. Hubungan antara sikap relatif dan
pembelian ulang menghasilkan empat tipe loyalitas pelanggan. Keempat tipe loyalitas pelanggan tersebut adalah true loyalty loyalitas sesungguhnya, latent
loyalty loyalitas yang tersembunyi, spurious loyalty loyalitas palsu , dan non loyalty tidak loyalitas.
Philip Kotler 2001: 96 menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin meningkat pada perusahaan
tertentu dari pada perusahaan lain. Menurut Tjiptono 2000 : 110 loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok
berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena
adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan
kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian produkjasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan
konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan
yang menawarkan produk jasa tersebut.
2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Hasil Penelitian
Agus Mahroji 2009
Pengaruh Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas
Merek Studi Pada Traktor Quick G- 1000 di Kabupaten Sragen
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
kharakteristik merek, perusahaan dan pelanggan
berpengaruh terhadap loyalitas merek, baik secara
parsial maupun secara bersama-sama. Kharakteristik
merek merupakan variabel dominan dalam
mempengaruhi loyalitas merek yang diikuti oleh
variabel consumer kharakteristik pelanggan dan
perusahaan